Zainuddin Lubis
Penulis
Puasa Sya'ban termasuk puasa sunah yang sering dikerjakan oleh Nabi Muhammad saw. Dalam sebuah hadits yang bersumber dari Aisyah, dijelaskan kebiasaan Nabi saw yang sering berpuasa sunah di bulan Sya'ban, sehingga para sahabatnya mengira beliau tidak pernah melihat melaksanakan puasa seperti itu di bulan lain.
Hadits ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad saw sangat menganjurkan puasa sunah, terutama di bulan Sya'ban. Beliau tidak pernah menyempurnakan puasa sebulan penuh selain di bulan Ramadhan. Ini menunjukkan bulan Sya'ban adalah bulan di mana beliau paling banyak berpuasa sunah. Nabi saw bersabda:
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ: لَا يُفْطِرُ؛ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ: لَا يَصُومُ. وَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ قَطُّ إِلَّا رَمَضَانَ، وَمَا رَأَيْتُهُ فِي شَهْرٍ أَكْثَرَ مِنْهُ صِيَامًا فِي شَعْبَانَ. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ، وَاللَّفْظُ لِمُسْلِمٍ
Artinya, "Dari Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasa berpuasa sehingga kami berkata: 'Beliau tidak berbuka'.Beliau berbuka sehingga kami berkata: 'Beliau tidak berpuasa'. Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyempurnakan puasa sebulan penuh kecuali Ramadhan dan aku tidak pernah melihat beliau di bulan apa pun lebih banyak berpuasa daripada di bulan Sya'ban." (Muttafaqun 'alaih, dan redaksi hadits ini riwayat Imam Muslim).
Doa Buka Puasa Sya'ban
Saat hendak berbuka puasa, disunahkan bagi umat Muslim untuk membaca doa sebagai bagian dari tradisi ibadah. Doa ini adalah ungkapan syukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan berupa makanan dan minuman setelah seharian berpuasa. Dengan membaca doa sebelum berbuka, umat Muslim diingatkan akan pentingnya bersyukur atas segala karunia yang diberikan Allah dalam kehidupan sehari-hari.
Doa berbuka puasa Sya'ban merupakan doa yang diucapkan ketika seseorang hendak berbuka puasa di bulan Sya'ban. Doanya sebagaimana doa buka puasa wajib bulan Ramadhan dan puasa sunah lainnya, sebagaimana disebutkan dalam kitab Fathul Mu'in:
اللَّهُمَّ لَك صُمْت وَعَلَى رِزْقِك أَفْطَرْت، ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتْ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إنْ شَاءَ اللَّهُ تَعَالَى
Allāhumma laka ṣumtu, wa 'ala rizqika afṭartu, dzahabaẓ ẓam'u, wabtalatil 'urūqu, wa ṡbatal ajru in syā'a Allāhu ta'ālā.
Artinya, "Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dan atas rezeki-Mu aku berbuka, dahaga telah hilang, dan urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan, jika Allah swt menghendaki." (Zainuddin Al-Malibari, Fathul Mu'in, dalam Hasyiyah I'anatut Thalibin, [Beirut, Darul Fikr], juz II halaman 279)
Demikian doa buka puasa Sya'ban. Semoga kita semua mendapatkan pahala dari ibadah puasa sunah Sya'ban. Amin. Wallahu a'lam.
Ustadz Zainuddin Lubis, Pegiat Kajian Islam Tinggal di Ciputat Jakarta
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Bukan Keturunan Jadikan Mulia, Ketakwaanlah Pembedanya
2
Cetak Ahli Falak, Pesantren Tambakberas Ajarkan Santri Kitab Sullamun Nairoin hingga Praktik Lapangan
3
Tafsir Surat Al-Hujurat Ayat 13: Larangan Membangga-banggakan Garis Keturunan
4
Ketua LBM PBNU: Praktik Haji Ilegal Bertentangan dengan Susbtansi Syariat
5
Pernah Ngaji Sorogan ke Syekh Mahfudz At-Tarmasi, Ini Jejak Sanad Kitab Hadits Mbah Hasyim
6
Ini Wilayah yang Masuki Musim Kemarau pada Mei 2024 Menurut BMKG
Terkini
Lihat Semua