M Ryan Romadhon
Kolomnis
Shalat witir adalah salah satu ibadah sunnah yang biasanya dilakukan di malam-malam bulan Ramadhan, beriringan dengan shalat tarawih. Dalam praktiknya, banyak umat Islam yang melaksanakan shalat witir dengan cara fashal (dipisah), yaitu dengan memisahkan satu rakaat terakhir dengan sebelumnya.
Jika mendirikan shalat witir tiga rakaat misalnya, maka shalatnya dilaksanakan dengan dua kali salam, yaitu salam di dua rakaat pertama, kemudian berdiri lagi untuk melaksanakan shalat satu rakaat lagi. Lalu, sebenarnya bolehkah shalat witir 1 rakaat?
Hukum Shalat Witir Hanya Satu Rakaat
Baca Juga
Tata Cara Shalat Witir dan Ketentuannya
Hukum shalat witir 1 rakaat telah dijelaskan oleh Sayyid Abu Bakar Syatha dalam kitabnya, I’anatuth Thalibin, dalam kitab tersebut dijelaskan soal hukum shalat witir satu rakaat. Berikut adalah penjelasannya:
(وأقله ركعة)، وإن لم يتقدمها نفل من سنة العشاء أو غيرها .قال في المجموع: وأدنى الكمال ثلاث، وأكمل منه خمس فسبع فتسع. (وأكثره إحدى عشرة) ركعة. فلا يجوز الزيادة عليها بنية الوتر
Artinya: “Rakaat shalat witir paling sedikit yang boleh dilakukan seseorang adalah satu rakaat, meskipun dalam melakukan satu rakaat tersebut tidak didahului dengan melakukan shalat rawatib ‘Isya ataupun selainnya. Imam Nawawi dalam kitab Majmu’ berkata bahwasannya batasan minimal dari kesempurnaan melakukan shalat witir adalah tiga rakaat. Adapun yang lebih sempurna darinya adalah lima rakaat, kemudian sembilan rakaat. Sedangkan bilangan yang paling banyak adalah sebelas rakaat. Oleh karena itu, tidak boleh melakukan shalat witir melebihi batas ini.” (Sayyid Abu Bakar Syatha, I’anatuth Thalibin, [Beirut, Darul Fikr: 1997 M], juz. 1, hal. 288)
Sayyid Abu Bakar Syatha kemudian menjelaskan bahwa melaksanakan shalat witir sebanyak satu rakaat hukumnya boleh, sebagaimana penjelasan berikut:
(قوله: وأقله ركعة) أي لخبر مسلم من حديث ابن عمر وابن عباس: الوتر ركعة من آخر الليل
Artinya: “Rakaat shalat witir paling sedikit yang boleh dilakukan seseorang adalah satu rakaat. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim ra. dari Ibnu Umar dan Ibnu Abbas yang mengatakan bahwasannya shalat witir adalah satu rakaat di akhir malam.” (Sayyid Abu Bakar Syatha, I’anatuth Thalibin..., hal. 288)
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa hukum melakukan shalat witir hanya satu rakaat adalah boleh. Karena menurut keterangan di atas, rakaat shalat witir paling sedikit yang boleh dilakukan seseorang adalah satu rakaat. Hal tersebut juga berlandaskan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim di atas.
Niat shalat witir
Adapun niat shalat witir satu rakaat, seperti yang dikutip dari NU Online, adalah sebagai berikut:
أُﺻَﻠَﻲْ ﺳُﻧَّﺔَ اﻟْوِﺗْرِ رَﻛْﻌَﺔً للهِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Ushalli sunnatal witri rakatal lillahi ta’ala.
Artinya, “Saya niat shalat sunah Witir satu rakaat karena Allah Ta’ala.”
Wallahu a’lam.
M. Ryan Romadhon, Alumnus Ma’had Aly Al-Iman Bulus Purworejo
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Bukan Keturunan Jadikan Mulia, Ketakwaanlah Pembedanya
2
PBNU Kembali Buka Beasiswa ke Maroko, Ini Ketentuan dan Cara Daftarnya
3
Cetak Ahli Falak, Pesantren Tambakberas Ajarkan Santri Kitab Sullamun Nairoin hingga Praktik Lapangan
4
Tafsir Surat Al-Hujurat Ayat 13: Larangan Membangga-banggakan Garis Keturunan
5
Ketua LBM PBNU: Praktik Haji Ilegal Bertentangan dengan Susbtansi Syariat
6
Ini Wilayah yang Masuki Musim Kemarau pada Mei 2024 Menurut BMKG
Terkini
Lihat Semua