Tafsir

Makna Ahlul Bait pada Tafsir Surat Al-Ahzab Ayat 33

Kam, 9 Mei 2024 | 20:00 WIB

Makna Ahlul Bait pada Tafsir Surat Al-Ahzab Ayat 33

Ilustrasi ahlul bait. (Foto: NU Online)

Secara garis besar, Surat Al-Ahzab ayat 33 merupakan lanjutan dari ayat sebelumnya yang berisi nasihat untuk para istri Nabi Muhammad saw. Isinya meliputi perintah untuk menetap di rumah bagi istri Nabi saw, larangan untuk berperilaku seperti orang-orang jahiliyah, perintah menegakkan shalat, membayar zakat, taat kepada Allah dan rasul-Nya. 

 

Di akhir ayat Allah menjelaskan bahwa Ia hendak menghilangkan dosa dari ahlul bait dan membersihkannya dengan sebersih-bersihnya. 

 

Berikut ini adalah teks Arab dan latin, terjemahan, serta kutipan sejumlah tafsir ulama atas surat Al-Ahzab ayat 33:

 

إِنَّمَا يُرِيدُ ٱللَّهُ لِيُذۡهِبَ عَنكُمُ ٱلرِّجۡسَ أَهۡلَ ٱلۡبَيۡتِ وَيُطَهِّرَكُمۡ ‌تَطۡهِيرٗا 

 

innamâ yurîdullâhu liyudz-hiba ‘angkumur-rijsa ahlal-baiti wa yuthahhirakum tath-hîrâ

 

Artinya: “Sesungguhnya Allah hanya hendak menghilangkan dosa darimu, wahai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya”. (Qs. Al-Ahzab: 33).

 

Ragam Tafsir Ulama

Menurut Syekh Nawawi Al-Bantani, pada ayat di atas dijelaskan bahwa Allah hendak menghilangkan “ar-rijsu” (secara harfiah memiliki makna kotoran) dari ahlul bait Nabi dan membersihkannya dengan sebersih-bersihnya. 

 

Merujuk pada riwayat Ibnu Abbas, lafadz ar-rijsu ini memiliki makna pekerjaan setan dan sesuatu yang tidak diridhoi oleh Allah atau dapat juga diartikan dosa yang mengotori derajat ahlul bait. (Nawawi Al-Bantani, Marah Labid, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah: 1417 H], juz II, cet 1, hal 254).

 

Adapun terkait maksud dari lafadz ahlul bait pada surat Al-Ahzab ayat 33, sejumlah ulama memiliki perbedaan pandangan dalam menafsirkannya. Sebagian ulama mengatakan maksud dari ahlul bait pada ayat ini ialah khusus ditujukan untuk istri-istri Nabi Muhammad saw.

 

Ulama yang lain mengatakan bahwa maksudnya ialah seluruh keluarga Nabi Muhammad yang terdiri dari anak-anaknya, istri, Hasan dan Husain serta Ali yang senantiasa bersama Nabi Muhammad saw.

 

Imam As-Suyuthi dalam Tafsirul Jalalain menjelaskan bahwa maksud dari lafadz ahlul bait pada ayat di atas ialah istri-istri Nabi Muhammad saw. Sebab ayat di atas merupakan bagian dari rangkaian ayat yang berisi nasihat kepada istri-istri Nabi Muhammad. (Imam As-Suyuthi, Tafsirul Jalalain, [Kairo, Darul Hadits: tt] cet 1, halaman 554). 

 

Sementara itu, Imam At-Thabari dalam tafsirnya menjelaskan perbedaan pendapat ulama terkait maksud ahlul bait pada ayat ini dan memberikan masing-masing riwayat untuk menguatkannya, sebagaimana berikut:

 

Pendapat pertama, ulama yang mengatakan bahwa maksud dari ahlul bait pada ayat di atas ialah Nabi Muhammad saw, Ali, Fatimah, Hasan dan Husain. Di antaranya merujuk pada riwayat Abi Said Al-Khudri berikut:

 

عن أَبي سعيد الخدري، قال: قال رسول الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّم: "نزلَت هَذِهِ الآيَةُ فِي خَمْسَةٍ: فِيَّ وَفِي عَلِيٍّ رَضِيَ الله عَنْهُ وَحَسَنٍ رَضِيَ الله عَنْهُ وَحُسَيْنٍ رَضِيَ الله عَنْهُ وَفَاطِمَةَ رَضِيَ الله عَنِهَا: (إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّه لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا) 

 

Artinya: “Dari Abi Said Al-Khudri, berkata: Rasulullah saw bersabda: ayat ini turun untuk 5 orang: untukku, Ali, Hasan, Husain dan Fatimah”. (Imam At-Thabari, Jamiul Bayan ‘an Takwili ayil Qur’an, [Mekkah, Darut Turabiyah wa Turats, tt], juz XX, halaman 263).

 

Pendapat kedua, mengatakan bahwa maksud dari ahlul bait pada ayat di atas ialah istri-istri Nabi Muhammad saw di antaranya ialah merujuk riwayat dari Ulqamah berikut:

 

عن علقمة، قال: كان عكرمة ينادي في السوق (إِنَّمَا يَرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا) قال: نزلت في نساء النبي صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّم خاصة

 

Artinya: “Dari Ulqamah berkata: Ikrimah pernah berkata pada saat di pasar terkait ayat ini. Ia berkata: ayat ini turun khusus untuk istri-istri Nabi Muhammad saw”. (At-Thabari, halaman 267).

 

Sementara itu, Imam Fakhruddin Ar-Razi mengungkapkan, pendapat yang paling utama tentang makna dari ahlul bait ialah semua keluarga Nabi Muhammad saw. Hal ini sebagaimana dijelaskan Fakhruddin Ar-Razi dalam tafsirnya.

 

وَاخْتَلَفَتِ الْأَقْوَالُ فِي أَهْلِ الْبَيْتِ، وَالْأَوْلَى أَنْ يُقَالَ هُمْ أَوْلَادُهُ وَأَزْوَاجُهُ وَالْحَسَنُ وَالْحُسَيْنُ مِنْهُمْ وَعَلِيٌّ مِنْهُمْ لِأَنَّهُ كَانَ مِنْ أَهْلِ بَيْتِهِ بِسَبَبِ مُعَاشَرَتِهِ بِبِنْتِ النَّبِيِّ عليه السلام وملازمته للنبي.

 

Artinya: “Terdapat beberapa perbedaan pendapat pada ahlul bait, namun yang utama ialah mengatakan bahwa maksud dari ahlul bait ialah anak-anak Nabi, istri-istrinya, Hasan, Husain, dan juga Ali, sebab ia selalu membersamai putri Nabi dan Nabi Muhammad saw”. (Fakhruddin Ar-Razi, Mafatihul Ghaib, [Beirut, Dar Ihya At-Turats Al-Arabi, 1420 H], juz XXV, cet 3, halaman 168).

 

Dengan demikian, dapat diartikan maksud dari ayat di atas ialah bahwa Allah hendak menghilangkan dan membersihkan seluruh ahlul bait Nabi Muhammad saw dari melakukan dosa-dosa yang tidak diridhai oleh-Nya. 

 

Imam Ar-Razi berkata:

 

فَقَوْلُهُ تَعَالَى: لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَيْ يُزِيلُ عَنْكُمُ الذُّنُوبَ وَيُطَهِّرَكُمْ أَيْ يُلْبِسَكُمْ خِلَعَ الْكَرَامَةِ، ثُمَّ إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى تَرَكَ خِطَابَ الْمُؤَنَّثَاتِ وَخَاطَبَ بِخِطَابِ الْمُذَكَّرِينَ بِقَوْلِهِ: لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ لِيَدْخُلَ فِيهِ نِسَاءُ أَهْلِ بَيْتِهِ وَرِجَالِهِمْ

 

Artinya: “Firman Allah ta’ala “liyudzhiba ‘ankumur rijsa” maksudnya ialah Allah menghilangkan dari kalian dosa-dosa, adapun lafadz “wayuthahirakum” maknanya ialah memakaikan perhiasan kemuliaan. Pada ayat ini Allah meninggalkan menggunakan khitab mu’annats (padahal sebelumnya sedang meng-khitabi istri-istri Nabi dengan mu’annats) dan menggantinya dengan khitab mudzakar dengan firman-Nya “liyudzhiba ‘ankumur rijsa” agar mencakup baik perempuan maupun laki-laki dari ahlibait Nabi”. (Ar-Razi, hal 168).

 

Kesimpulan, ahlul bait yang dimaksud pada surat Al-Ahzab ayat 33 di atas memiliki dua kemungkinan makna. Bermakna istri-istri Nabi Muhammad Saw, sesuai dengan runtutan ayatnya dan juga ada yang mengatakan bahwa makna ahlul bait ialah seluruh keluarga yang bersama Nabi Muhammad Saw. Wallahu a’lam

 

Alwi Jamalulel Ubab, Alumni Khas Kempek, Mahasantri Mahad Aly Jakarta