Internasional

Urutan Shalat Jumat di Masjidil Haram: Dari Adzan 2 Kali sampai Ada 'Asisten' Imam

Sab, 4 Mei 2024 | 09:15 WIB

Urutan Shalat Jumat di Masjidil Haram: Dari Adzan 2 Kali sampai Ada 'Asisten' Imam

Jamaah mendengarkan shalat Jumat di Masjidil Haram pada Jumat (3/5/2024) (Foto: NU Online/M Faizin)

Makkah, NU Online
Bisa beribadah di Masjidil Haram adalah impian setiap Muslim. Sebagai masjid suci umat Islam sedunia, Masjidil Haram tidak pernah sepi dari berbagai ibadah seperti shalat berjamaah. Terlebih saat shalat Jumat yang menjadi kewajiban setiap individu umat Islam.


Berdasarkan pantauan NU Online di Masjidil Haram, Jumat (3/5/2024), shalat Jumat dilaksanakan dengan adzan dua kali. Adzan pertama dikumandangkan lebih kurang 30 menit sebelum masuk waktu dzuhur. Hal ini untuk mengundang dan mengingatkan jamaah untuk mempersiapkan diri.


Setelah adzan pertama, jamaah melaksanakan berbagai ibadah seperti membaca Al-Qur'an, shalat qabliyah Jumat, ataupun i'tikaf dan dzikir. Memasuki waktu dzuhur, khatib naik mimbar dan mengucapkan salam.


Setelah itu, adzan kedua dikumandangkan oleh para muadzin yang memiliki suara khas. Adzan dengan kualitas super ini terpancar di setiap sudut Masjidil Haram dan juga tersambung sampai kamar-kamar hotel di sekitarnya. Ada juga mushala di hotel yang digunakan untuk shalat Jumat berjamaah mengikuti imam Masjidil Haram.


Setelah adzan selesai, khatib menyampaikan khutbah menggunakan bahasa Arab. Rukun-rukun khutbah seperti membaca hamdalah, shalawat, wasiat takwa, dan membaca ayat Al-Qur'an dilakukan seperti yang dilakukan para khatib di Indonesia.


Ayat tentang takwa yang sering dibaca khatib di Indonesia juga dibaca oleh khatib di Masjidil Haram hari itu. Ayat berisi wasiat takwa tersebut adalah Surat Ali Imran: 102 yang artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim."


Pada khutbah hari tersebut, khatib mengingatkan jamaah untuk menyadari tugas utama hidup di dunia yakni beribadah kepada Allah swt. Khatib mengutip ayat Al-Qur'an surat Addzariyat: 56 yang artinya: "Dan Aku (Allah) tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku."

 

Khatib juga mengingatkan jamaah untuk pasrah kepada Allah swt dengan mengutip ayat Al-Qur'an surat Al Anam 162 yang artinya: "Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.”


Selanjutnya pada khutbah kedua, khatib kembali berkhutbah dengan membaca rukun-rukun khutbah ditambah doa untuk kaum Muslimin. Pada kesempatan tersebut, khatib mendoakan juga umat Islam di Palestina dan keamanan negara Arab.


Selesai dua khutbah, shalat Jumat pun dilaksanakan sebanyak dua rakaat. Saat shalat, aba-aba imam untuk perpindahan rukun shalat, seperti takbir, diikuti oleh seorang 'asisten' imam dengan suara yang lebih nyaring dan panjang.


Selesai shalat selesai, dilanjutkan dengan shalat jenazah secara berjamaah. Tradisi ini juga dilaksanakan setelah shalat wajib berjamaah lima waktu di Masjidil Haram.