Terbuka untuk Umum, Pesantren Qomaruddin Gelar Pameran Turats Ulama Nusantara dan Arsip NU
NU Online · Jumat, 23 Mei 2025 | 19:43 WIB
Gresik, NU Online
Pondok Pesantren Qomaruddin akan mengadakan Pameran Turats Ulama Nusantara dan arsip lama Nahdlatul Ulama di Aula I – Ruang Baca Universitas Qomaruddin, Bungah, Gresik (24–25/5/2025).
Pameran ini menjadi bentuk konkret dari gerakan kultural NU untuk menampilkan bukti-bukti otentik sejarah yang selama ini tersimpan dalam manuskrip, naskah kuno, arsip, dan dokumen.
Pameran ini terselenggara atas kerja sama antara Manuskripedia, Universitas Qomaruddin, Pondok Pesantren Qomaruddin, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur (Dipusip Jatim), serta Nawaksara.id, sebuah komunitas independen yang turut aktif dalam digitalisasi sejarah NU.
Koleksi yang ditampilkan mencakup naskah-naskah kuno milik para ulama Nusantara, termasuk karya para pendiri Pondok Qomaruddin, serta dokumen dan arsip langka dari institusi NU.
Pengunjung akan menjumpai naskah-naskah klasik dari berbagai abad dan wilayah—ditulis dalam aksara Jawa, Bali, Pegon, Jejawan, hingga Jawi-Melayu—dan menggunakan berbagai media tulis seperti lontar, daluang, kertas Eropa, hingga cetakan awal.
Lebih penting lagi, pameran ini menyuguhkan arsip-arsip bersejarah milik NU yang selama ini jarang diketahui publik seperti naskah Qonun Asasi yang merupakan rumusan dasar NU di masa awal; khutbah asli Hadlratussyaikh KH Hasyim Asy’ari; berbagai majalah lama NU, foto-foto dokumenter para ulama, dan dokumen-dokumen organisasi yang menjadi jejak perjuangan keagamaan sekaligus kebangsaan NU.
Salah seorang panitia, Diaz Nawaksara mengatakan, pameran bertema “Menjawab Tantangan Zaman: dari Tradisi Sorogan hingga Turats di Genggaman,” tak sekadar ajang nostalgia, tetapi panggilan untuk generasi sekarang agar lebih akrab dengan akar-akar intelektual Islam Nusantara dan peran besar ulama dalam membentuk arah bangsa.
Pameran ini, lanjutnya, dibuka untuk umum, dan sangat dianjurkan bagi para santri, mahasiswa, akademisi, peneliti, pegiat budaya, serta masyarakat umum yang ingin menyaksikan langsung warisan intelektual Islam dan jejak sejarah NU.
“Karena sejarah bukan hanya milik masa lalu, melainkan bekal untuk menulis masa depan. Mari hadir dan menjadi bagian dari gerakan menguatkan ingatan, membangun kesadaran sejarah, dan meneguhkan jati diri bangsa,” katanya melalui keterangan tertulisnya, Jumat (23/5/2025.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Tujuh Amalan yang Terus Mengalir Pahalanya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Khutbah Jumat: Menyambut Idul Adha dengan Iman dan Syukur
4
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
5
Khutbah Jumat: Jangan Bawa Tujuan Duniawi ke Tanah Suci
6
Khutbah Jumat: Merajut Kebersamaan dengan Semangat Gotong Royong
Terkini
Lihat Semua