Doa

Doa agar Terhindar dari Covid-19 

Jum, 20 November 2020 | 14:45 WIB

Doa agar Terhindar dari Covid-19 

Doa juga bagian dari ikhtiar dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Menghadapi pandemi Covid-19 atau virus Corona yang di Indonesia berlangsung sejak lebih dari 8 bulan lalu, dan telah merenggut banyak nyawa, kita sesungguhnya tidak cukup hanya semata-mata mengandalkan ikhtiar lahir dengan mematuhi protokol kesehatan. Sebagai orang Islam, kita juga harus menghadapinya dengan ikhtiar batiniah yang disebut doa


Doa adalah senjata bagi orang mukmin. Hal ini sebagaimana hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib radliallahu ‘anh sebagai berikut: 


الدعاء سلاح المؤمن، وعماد الدين، ونور السماوات والأرض  


Artinya: “Doa adalah senjata seorang Mukmin dan tiang (pilar) agama serta cahaya langit dan bumi. (HR Abu Ya’la). 


Terkait dengan doa-doa yang sebaiknya kita panjatkan dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang terbukti sangat berbahaya itu, Pengasuh Pondok Pesantren Dar al-Tauhid Cirebon KH Husein Muhammad  memberikan amal-amalan doa yang beliau unggah di akun Facebook pada hari Rabu, 18 November 2020 sebagai berikut: 


بِسْمِ اللَّهِ الَّذِى لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى الأَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ 


 (Bismillahil ladzi la yadhurru ma’as mihi yai’un fil ardhi wala fis sama’i wahuwas sami’ul ‘alim). 


Artinya: "Aku berlindung diri dengan Nama Allah SWT yang dengan-Nya tidak ada suatu apa pun dapat menimbulkan bahaya baik di langit maupun di bumi. Sesungguhnya Ia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”


Setelah itu membaca doa berikut: 


إِلَهِي أَذْهِبِ البَأْسَ رَبَّ النَّاس . اِشْفِ ... أَنْتَ الشَّافِي لَا شِفَآء إلَّا شِفَاءُكَ شِفَآءً لَا يُغَادِرُ سَقَماً.

إِلهي أَذْهِبِ الْبِأسَ وَاشْفِ.... يا رَبَّ الناَّسِ بِيَدِكَ الشِّفَأء لاَ كَاشِفَ إِلَّا أَنْتَ يَا رَبَّ العَالَمِين.

اللَّهُمَّ إِنيِّ أَسْأَلُكَ مِنْ عَظِيمِ لُطْفِكَ وَكَرَمِكَ أَنْ تَشْفِيَهُ وَتَمدَّهُ باِلصِّحَّة وَالعَافِيَةِ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ


(Ilahi adzhibil ba’sa rabban nasa isyfi... antas Syafi la siyaan illa syifauka syifaan la yughadiru saqaman. Ilahi adzhibil bi’sa wasyfi... ya rabban nasi biyadikas syafa’u la kasyifa illa anta ya rabbal alamin. Allahumma inni asaluka min ‘azimi luthfika wa karamika an tasyfiyahu wa tamaddahu bis sihhati wal ‘afiyati innaka ‘ala kulli syai’in qadir). 


Artinya: “Ya Allah, Tuhanku, hilangkan penderitaan/rasa sakit ini. Wahai Tuhan manusia, sembuhkanlah ... (sebut nama yang didoakan). Engkaulah Yang Maha Menyembuhkan, tak ada yang bisa menyembuhkan kecuali Engkau, kesembuhan yang sempurna, kesembuhan yang tidak menyisakan penderitaan. Wahai Tuhanku, hilangkan derita/rasa sakit ini. Sembuhkanlah ... (sebut nama yg didoakan). Wahai Tuhan semua manusia, di Tangan-Mu-lah kesembuhan itu. Tak ada yang bisa membebaskan kecuali Engkau. Wahai Tuhan Penguasa Alam Semesta. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dari keagungan kelembutan-Mu, dan Kemurahan-Mu. Sembuhkanlah dia. Tolonglah dia menjadi sehat dan selamat. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala.”

 

 


Muhammad Ishom, dosen Fakultas Agama Islam Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Surakarta.