Israel Serukan Pengusiran Paksa Warga Palestina di Tengah Krisis Kelaparan Meluas
NU Online ยท Ahad, 3 Agustus 2025 | 14:30 WIB
Husnul Khotimah
Kontributor
Jakarta, NU Online
Sebuah komunitas Israel datang di perbatasan Gaza untuk menuntut Israel agar membangunkan permukiman di sana. Mereka juga secara terbuka menyerukan pengusiran paksa warga Palestina di daerah tersebut.
Daniella Weiss, Pendiri Kelompok Pemukim Radikal, mengatakan siap pindah saat itu juga.
"Seribu keluarga akan berbaris hari ini, siap untuk pindah sekarang. Karena situasi saat ini, mereka harus tinggal di tenda-tenda. Kami siap bersama anak-anak kami untuk pindah ke wilayah Gaza segera," ujarnya dikutip NU Online dari video Al-Jazeeraย Al-Jazeera, Jumat (1/8/2025).
Mereka mengabaikan kehancuran yang disebabkan oleh Israel di daerah kantong tersebut. Kelompok ini secara terbuka menyerukan penggusuran 2 juta warga Palestina.
"Jadi, jika Anda berbicara tentang negara Palestina, negara Anda adalah negara Palestina. Anda tidak akan menjadikan Israel sebagai negara Palestina," imbuh Daniella.
Nurit Dahan, salah satu warga Israel dari Bat Yam, ย bahkan mengklaim bahwa Gaza adalah milik Israel dan pihaknya hendak mengambil kembali.
Baca Juga
Manuver Gus Dur Mengimbangi Israel
"Gaza adalah milik Israel, milik orang Yahudi. Musuh mengambil tanah kami, jadi mereka harus mengembalikannya kepada kami."
Sementara itu, Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, mengutip pendapat para ahli terkemuka dunia menyatakan bahwa skenario terburuk kelaparan telah terjadi di Gaza. Ia menuliskan bahwa krisis kelaparan ini terjadi sepenuhnya disebabkan oleh ulah manusia.
"Ambang batas kelaparan telah mencapai puncaknya, kelaparan dan malnutrisi telah meluas di seluruh wilayah yang dilanda perang, termasuk di kalangan anak-anak. Lebih dari 100+ orang telah meninggal karena kelaparan dalam beberapa minggu terakhir saja," tulisnya dalam sebuah unggahanย di akun X miliknya.
Ia menekankan bahwa satu-satunya cara untuk membalikkan bencana ini adalah dengan membanjiri Gaza dengan peningkatan bantuan dalam skala besar.
"Perserikatan Bangsa-Bangsa termasuk @UNRWA memiliki keahlian & sumber daya yang tersedia. UNRWA saja memiliki setara dengan 6.000 truk makanan & obat-obatan yang siap masuk ke Gaza. Biarkan kami melakukan pekerjaan kami tanpa batasan, dengan aman & bermartabat," tutupnya.
Terpisah, Presiden AS, Donald Trump Presiden Amerika Serikat Donald Trump memperingatkan bahwa warga Gaza sedang menghadapi kelaparan yang nyata.
Pada Senin, Trump secara langsung membantah pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang sebelumnya menepis soal kelaparan di Gaza dan menyebutnya sebagai propaganda Hamas.
Trump mengatakan Amerika Serikat dan para mitranya akan membantu membangun pusat-pusat distribusi makanan.
"Kita akan kirimkan makanan bergizi, kita bisa selamatkan banyak nyawa. Maksud saya, anak-anak di sana itu benar-benar kelaparan yang nyata. Kita harus beri makan anak-anak itu," ujarnya dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, dikutip dariย ย TRT Global.
AS sebelumnya telah mendirikan Gaza Humanitarian Foundation (GHF), lembaga bantuan yang kontroversial, di wilayah yang diblokade tersebut.
GHF dibentuk untuk melewati jalur bantuan resmi PBB dan telah dikecam sebagai "jebakan maut", tempat di mana tentara Israel menembaki warga Palestina kelaparan yang mencoba mengambil bantuan makanan.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menyiapkan Bekal Akhirat Sebelum Datang Kematian
2
Khutbah Jumat: Tetap Tenang dan Berpikir jernih di Tengah Arus Teknologi Informasi
3
Resmi Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Pengurus PP ISNU Masa Khidmah 2025-2030
4
Ramai Bendera One Piece, Begini Peran Bendera Hitam dalam Revolusi Abbasiyah
5
Pemerintah Umumkan 18 Agustus 2025 sebagai Hari Libur Nasional
6
Innalillahi, Menag 2009-2014 Suryadharma Ali Meninggal Dunia
Terkini
Lihat Semua