Internasional

Pesona Masjid Quba: Keterpaduan Arsitektur, Alam, dan Spiritualitas

NU Online  ยท  Sabtu, 21 Juni 2025 | 08:31 WIB

Pesona Masjid Quba: Keterpaduan Arsitektur, Alam, dan Spiritualitas

Masjid Quba di Madinah, 18 Juni 2025. (Foto: NU Online/Patoni/MCH 2025)

Madinah, NU Online
Masjid Quba Madinah tidak hanya menyimpan sejarah penting dalam perkembangan agama Islam, tetapi juga memiliki pesona tersendiri bagi jamaah haji yang berkunjung langsung ke sana. Pesona yang menyelimuti masjid pertama yang dibangun Nabi Muhammad dan para sahabatnya ini bisa dilihat dari sisi geografis maupun arsitektur.


Dari Kantor Urusan Haji Indonesia di Madinah, saya meluncur ke Masjid Quba sekira 15 menit saja pada Rabu (18/6/2025) siang. Saya beserta teman-teman Media Center Haji (MCH) berkesempatan shalat sunnah dan zuhur di Masjid Quba. Namun sebelum masuk ke pelataran masjid, pengunjung akan disambut oleh ratusan burung merpati yang siap menerima taburan makanan. Penjual makanan burung tersedia di sekitar jalan masuk pelataran masjid.


Pelataran masjid yang menjadi awal jalan masuk ke masjid melintang di atas terowongan jalan menuju Rumah Sakit Nasional Hayat Madinah yang lokasinya beberapa meter saja dari Masjid Quba. Masjid ini dari kejauhan sudah nampak mempesona dengan empat menara tinggi menjulang di keempat pojoknya. Warna dan arsitekturnya yang khas membuat masjid ini dengan mudah dapat dikenali sejauh mata memandang.

 
โ€‹
Sisi selatan Masjid Qubaย Madinah, 18 Juni 2025. (Foto: NU Online/Patoni/2025)
 

Mendekati area dan bangunan masjid, pengunjung akan semakin melihat kemajuan dan perkembangan signifikan dari Masjid Quba dibanding awal berdirinya. Pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan hijau dari pohon yang ditanam di pinggiran-pinggiran masjid sebelum pengunjung mengarah ke anak tangga dengan posisi naik ke pintu utama masjid.

 

Tepat di depan tangga menuju pintu utama masjid terdapat pelataran masjid yang sudah dilengkapi dengan payung-payung peneduh dan air siap minum di kedua sisinya. Di samping pelataran tersebut terdapat tempat wudhu dan toilet yang nyaman bagi pengunjung.


Di musim haji, Masjid Quba memang jadi salah satu destinasi religi yang tidak hanya menghadirkan pesona bangunan masjid, tetapi juga penguatan spiritualitas ibadah. Karena Nabi Muhammad sendiri mengatakan bahwa siapa yang beribadah shalat, baik shalat wajib maupun sunnah di Masjid Quba pahalanya setara umrah.


Hadits tersebut tertulis dan terpahat jelas di pintu utama masuk masjid dengan menyematkan sumber riwayat dari Ibnu Majah dengan sanad yang shahih.

 
โ€‹
Hadis Nabi Muhammadย yang menjelaskan pahala ibadah di Masjid Qubaย setara umrah, 18 Juni 2025. (Foto: NU Online/Patoni/2025)
 

Masjid ini didirikan pada tahun pertama hijrah atau 622 M ketika Nabi Muhammad dan para sahabatnya istirahat di dusun bernama Quba, tepatnya di perkampungan Bani Amir bin Auf. Keluarga tersebut menghibahkan atau mewakafkan tanahnya untuk dibangun masjid seluas 1.200 meter persegi. Menurut riwayat, Rasulullah sendiri yang meletakkan batu pertama pembangunan lalu diikuti Abu Bakar, Umar, dan Utsman. Lalu di mana Ali bin Abi Thalib?


Sayyidina Ali saat itu diperintahkan untuk menutupi jejak Rasul ketika mau hijrah, tetap tinggal di Makkah, sedangkan Nabi Muhammad dan sahabat lainnya berjalan duluan. Meskipun pada akhirnya Sayyidina Ali menyusul.


Struktur Masjid Quba kini berbentuk persegi panjang dengan aula utama dua lantai, di atas platform lantai dua. Kubah besar diletakkan di tengah aula, dikelilingi kubah mini. Lantai dan halaman masjid dilapisi marmer hitam, merah dan putih untuk refleksi suhu; kubah dan mihrab memakai marmer putih.

 
โ€‹
Ruang utama Masjid Qubaย Madinah dan penulis, 18 Juni 2025. (Foto: NU Online/Patoni/2025)
 

Dinding bagian dalam masjid diperindah dengan sejumlah kaligrafi dengan khot kufi. Di antara yang menggunakan khot kufi ialah Surat Al-Fatihah. Selain itu terdapat kaligrafi Allah dan Nabi Muhammad di samping kanan dan kiri mihrab.


Menurut catatan terbaru, kini luas area dan bangunan masjid mencapai 5.035โ€ฏmeter persegi di atas tanah 13.500โ€ฏmeter persegi dan mampu menampung sekitar 20.000 jamaah. Bahkan di sisi utara Masjid Quba terdapat lapak-lapak serupa kafe yang bisa dimanfaatkan pengunjung untuk bersantai setelah berkeliling Masjid Quba.

 

Masjid Quba juga dinilai memiliki lanskap geografis yang memesona. Di sekitar masjid, pengunjung akan dimanjakan oleh hamparan kebun kurma yang tumbuh subur di tengah cuaca gurun di Madinah.ย 


Saya sendiri melihat pohon kurma sedang berbuah lebat. Ada yang masih hijau, ada yang sudah mulai menguning, dan tak sedikit pula kurma yang sudah diberi pelindung dengan cara dibungkus. Biasanya siap panen. Pohon-pohon kurma tersebut seakan menjadi pelengkap keteduhan Masjid Quba bagi pengunjung.

 

Kebun kurma di sekitar Masjid Quba tidak hanya memberikan keteduhan alami, tetapi juga sumber mata pencaharian masyarakat lokal. Banyak pemilik kebun menawarkan pengalaman wisata agro kepada pengunjung.

 
โ€‹
Pintu utama masuk Masjid Qubaย untuk laki-laki, 18 Juni 2025. (Foto: NU Online/Patoni/2025)
 

Di perkebunan kurma, para jamaah bisa mencicipi langsung buah kurma segar dari pohonnya atau membeli aneka produk olahan kurma. Suasana alami ini memberikan sensasi spiritual sekaligus kedekatan dengan alam yang jarang ditemukan di kawasan urban di Arab Saudi.

 

Selain kebun kurma, lanskap di sekitar Masjid Quba juga dikelilingi oleh perbukitan berbatu yang menjadi bagian dari ekosistem khas Madinah. Bukit-bukit tersebut menyuguhkan panorama yang tenang dan kontemplatif. Karena mengingatkan perjuangan Nabi Muhammad dan para sahabatnya menjejak bukit demi bukit untuk mencapai Madinah (dulu bernama Yatsrib) saat hijrah.

 

Bahkan beberapa bukit di antaranya menjadi titik favorit bagi pengunjung yang ingin melihat Masjid Quba dari ketinggian, terutama saat matahari terbit atau menjelang senja. Perpaduan antara batuan cokelat keabu-abuan dan langit biru menjadikan pemandangan ini layak diabadikan oleh pengunjung. Namun, hal ini tidak direkomendasikan mengingat medan terjal dan menguras fisik dan tenaga.

 

Bukit-bukit ini diyakini pernah menjadi tempat persembunyian atau pelindung alami dalam perjalanan hijrah Nabi Muhammad dan para sahabatnya.

 

Kini Pemerintah Arab Saudi rencananya akan memperluas area Masjid Quba menjadi 10 kali lipat menjadi sekitar 50.000โ€ฏmeter persegi dengan kapasitas hingga 66.000 jamaah.

 

Proyek perluasan tersebut juga mencakup revitalisasi 57 situs historis (sumur, kebun, dan lain-lain), peningkatan infrastruktur jalan, serta pengembangan plaza, pedestrian terintegrasi hingga ke Masjid Nabawi sejauh 3โ€ฏkilometer.