Saleha Jabeen, Wanita Muslim Pertama di Angkatan Udara AS
NU Online · Ahad, 12 Januari 2020 | 15:00 WIB
Saleha Jabeen ditugaskan menjadi seorang Kapelan atau rohaniawan Muslim (chaplain) di Catholic Theological Union Angkatan Udara (AU) Amerika Serikat (AS) di Chicago pada Rabu, 18 Desember 2019. Jabeen yang berpangkat letnan dua itu menjadi Kapelan Muslim dan perempuan pertama di Departemen Pertahanan AS tersebut.
“Karena dedikasinya (saudara saya) dan karir militernya, saya mengakui pentingnya peran seorang kapelan dalam angkatan bersenjata. Saya melihat ketika satu anggota dikerahkan, semua anggota keluarga mereka bergabung dengan mereka,” jelas Jabeen, seperti diberitakan airforcetimes, Sabtu (11/1).
Dia sekarang harus menyelesaikan pelatihan kapelannya dan kemudian akan ditugaskan ke stasiun tugas di mana akan mendukung para penerbang. Ia berharap bisa terus menginspirasi orang dan memecahkan hambatan.
Sebagai seorang Kapelan (chaplain), Jabeen bertugas untuk memberikan pelayanan keagamaan dan kebutuhan spiritual para penerbang di unitnya. Departemen Pertahanan menyediakan anggota Kapelan dari banyak agama dan mereka yang tidak beragama.
Kepala Angkatan Udara AS, Steven Schaick mengatakan, Kapelan merupakan upaya untuk memastikan setiap penerbang memiliki pendukung beragama dan mendapatkan layanan. Dia mengaku bangga karena Angkatan Udara AS memberikan kepercayaan kepada Jabeen sehingga menjadi perempuan pertama di Departemen Pertahanan.
“Itu adalah kemenangan semua orang beriman. Ini adalah hari besar bukan hanya untuk umat Islam, tetapi untuk orang-orang dari semua agama,” katanya.
Pewarta: Muchlishon
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Kader PMII Dipiting saat Kunjungan Gibran di Blitar, Beda Sikap ketika Masih Jadi Wali Kota
2
Pihak MAN 1 Tegal Bantah Keluarkan Siswi Berprestasi Gara-gara Baju Renang
3
Kronologi Siswi MAN 1 Tegal Dikeluarkan Pihak Sekolah
4
Negara G7 Dukung Israel, Dubes Iran Tegaskan Hindari Perluasan Wilayah Konflik
5
KH Miftachul Akhyar: Menjadi Khalifah di Bumi Harus Dimulai dari Pemahaman dan Keadilan
6
Amerika Bom 3 Situs Nuklir Iran, Ekskalasi Perang Semakin Meluas
Terkini
Lihat Semua