Setelah Madleen, Handala Berlayar Tembus Blokade Israel untuk Anak-anak di Gaza
NU Online ยท Senin, 14 Juli 2025 | 17:00 WIB

Aktivis mulai berlayar dengan Kapal Handala daei Sirakusa, Italia pada Ahad (13/7/2025). (Foto: Freedom Floatilla Coalition)
Afrilia Tristara
Kontributor
Jakarta, NU Online
Kapal sipil Handala dari Freedom Floatilla Coalition (FFC) mulai berlayar dari Siracusa, Italia pada Ahad, (13/7/2025) pada pukul 12.00 waktu setempat.
Melansir situs web resmi Freedom Floatilla, kapal yang mengangkut sekira 15 orang aktivis pro-Palestina itu akan berlayar menyusuri Laut Mediterania dan mencoba menembus blokade Israel untuk memasuki Gaza.
Handala membawa bantuan kemanusiaan dan membawa pesan solidaritas dari orang-orang di seluruh dunia yang menolak untuk tinggal diam ketika Gaza dilanda kelaparan, dibom, dan terkubur di bawah reruntuhan akibat kekejaman Israel.
Handala yang merupakan bekas kapal pukat Norwegia akan berlayar selama sekitar seminggu di Mediterania, menempuh jarak sekitar 1.800 kilometer (1.120 mil), dengan harapan mencapai pantai Gaza sebagaimana ditulis Times of Israel.
Gabrielle Cathala salah satu dari dua anggota La France Insoumise yang akan ikut berlayar dari Gallipolli, Italia menyebut fokus utama misi ini adalah untuk anak-anak di Gaza.
"Ini adalah misi untuk anak-anak di Gaza, untuk mematahkan blokade kemanusiaan dan memecah kesunyian musim panas mengenai genosida," ujar Cathala.ย
โSaya berharap kami akan mencapai Gaza, tetapi jika tidak, itu akan menjadi pelanggaran hukum internasional lainnya oleh Israel," imbuhnya.
Sebelumnya, kapal bantuan Madleen telah berlayar dengan misi serupa yang pada akhirnya tidak berhasil mencapai Gaza karena dicegat oleh Israel pada 9 Juni 2025 lalu.
"Misi ini datang hanya beberapa minggu setelah serangan ilegal Israel terhadap Madleen, kapal Freedom Flotilla lainnya, yang disita secara brutal di perairan internasional," tulis FFC dalam laman resminya.
Pada misi Madleen, 12 warga sipil tak bersenjata, termasuk seorang Anggota Parlemen Eropa, seorang dokter, jurnalis, dan pembela hak asasi manusia, diculik oleh pasukan komando Israel dan dibawa ke Israel tanpa persetujuan mereka untuk diinterogasi hingga akhirnya dideportasi.
Kapal ini diberi nama berdasarkan tokoh kartun Palestina Handala, seorang anak pengungsi yang dengan bertelanjang kaki menentang ketidakadilan dan bersumpah untuk tidak berbalik sampai Palestina merdeka. Sejalan dengan misinya, Kapal ini membawa semangat untuk setiap anak di Gaza yang telah menghadapi ketidakpastian masa depan, kehilangan rasa aman dan kebahagiaan.
Hingga hari ini, Pasukan Israel terus menggempur Gaza dengan menghantam pasar yang ramai dan titik distribusi air. Melansir Al Jazeera serangan terbaru Israel di Gaza pada Senin (14/7/2025) menewaskan sedikitnya 95 warga Palestina. Jumlah korban tewas akibat perang Israel di itu kini telah mencapai lebih dari 58.000 korban.
Terpopuler
1
Inalillahi, Tokoh NU, Pengasuh Pesantren Bumi Cendekia KH Imam Aziz Wafat
2
Aksi ODOL Tak Digubris Pemerintah, Sopir Truk Mogok Kerja Nasional Mulai 13 Juli 2025
3
Mas Imam Aziz, Gus Dur, dan Purnama Muharramnya
4
Santri Kecil di Tuban Hilang Sejak Kamis Lalu, Hingga Kini Belum Ditemukan
5
Gus Yahya: Sanad adalah Tulang Punggung Keilmuan Pesantren dan NU
6
PM Spanyol Sebut Israel Dalang Genosida Terbesar Abad Ini
Terkini
Lihat Semua