Nasional

Ikuti Tes Kemampuan Akademik untuk Temukan Potensi Diri

NU Online  ยท  Jumat, 8 Agustus 2025 | 17:00 WIB

Ikuti Tes Kemampuan Akademik untuk Temukan Potensi Diri

Rapat Koordinasi Tes Kemampuan Akademik Kemendikdasmen. (Foto: Kemendikdasmen)

Jakarta, NU Online

Tes Kemampuan Akademik (TKA) merupakan upaya Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk membangkitkan motivasi peserta didik agar belajar lebih tekun dan menemukan potensi dirinya. Sebab, hal tersebut menjadi alat ukur untuk menilai keberhasilan murid dalam pembelajaran sekaligus penentu keberlangsungan studi untuk jenjang pendidikan selanjutnya.


โ€œKami sangat mengharapkan dukungan semua pihak untuk memastikan agar AN dan TKA ini dapat berlangsung dengan sebaik-baiknya," Mendikdasmen Abdul Mu'thi sebagaimana dikutip dari situsweb resmi Kemendikdasmen pada Jumat (8/8/2025).


Mendikdasmen juga menyatakan bahwa penyelenggaraan TKA merupakan bagian dari komitmen Kemendikdasmen untuk terus meningkatkan mutu pendidikan secara bertahap.


Berbagai hasil tes yang menunjukkan kemampuan para murid selama ini, merupakan realitas dan tantangan yang perlu dijawab melalui kebijakan dan program yang menghadirkan perbaikan layanan dan capaian kualitas pendidikan.


โ€œTidak semua murid wajib mengikuti TKA, dan TKA pun tidak menjadi penentu kelulusan,โ€ jelas Mendikdasmen.


Lebih lanjut, Abdul Muโ€™ti menegaskan bahwa penyusunan kebijakan TKA telah melalui kajian menyeluruh dengan melibatkan berbagai pihak, mulai dari praktisi pendidikan, orang tua, hingga akademisi dan pakar bidang evaluasi pendidikan.


Ia berharap TKA dapat menjadi alat bantu dalam menghasilkan kebijakan pendidikan yang lebih tepat sasaran dan berdampak nyata bagi peningkatan kualitas belajar anak-anak Indonesia.


Mu'ti juga menekankan pentingnya kolaborasi antara Kemendikdasmen dengan Kementerian Agama (Kemenag) dan pemerintah daerah guna menyukseskan Asesmen Nasional (AN) dan TKA.


Ia menjelaskan bahwa perjalanan TKA akan dimulai tahun ini untuk jenjang SMA/SMK dan dilanjutkan di tahun 2026 untuk jenjang SD dan SMP.


TKA, jelasnya, bukan asal beda dan bukan asal baru, tetapi didasari latar filosofis bahwa pendidikan di sekolah paling tidak memiliki fungsi akademik dan sosial.


"Oleh karena itu, kami mencoba meletakkan sekolah untuk menjadi sebuah penguat dalam kohesi dan integrasi sosial,โ€™โ€™ ungkapnya dalam Rapat Koordinasi Penandatanganan Kesepakatan Kerjasama dan Sosialisasi Mekanisme Pelaksanaan Asesmen Nasional (AN) dan Tes Kemampuan Akademik (TKA).

โ€‹โ€‹
Kepala BSKAPย Toniย Toharudin. (Foto: Kemendikdasmen)
โ€‹


Sementara itu, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Toni Toharudin menyampaikan bahwa TKA merupakan bagian dari program prioritas nasional yang dirancang untuk mengukur capaian pembelajaran siswa secara adil. Menurutnya, TKA bersifat opsional dan tidak menjadi syarat kelulusan, melainkan bertujuan membangun budaya asesmen yang ramah anak.


โ€œPeran orang tua sangat penting, tidak hanya sebagai penyedia kebutuhan fisik, tetapi juga sebagai pendamping emosional yang membantu anak mengelola stres dan membangun semangat belajar,โ€ kata Toni.


Ia berharap orang tua dan pendidik memahami pentingnya pola asuh yang ramah anak dalam mendukung kebijakan TKA, serta membentuk generasi pembelajar yang tangguh, sehat mental, dan berkarakter.


Rapat koordinasi yang digelar Kemendikdasmen menjadi momen penting untuk memastikan implementasi kebijakan berjalan lancar. Seperti diketahui, mulai tahun 2025 pelaksanaan asesmen skala nasional tidak hanya meliputi AN, tetapi juga TKA sebagai kebijakan baru kementerian. Dalam rapat tersebut, turut hadir Kepala Dinas Pendidikan dari 38 provinsi serta perwakilan dari kantor pusat maupun kantor wilayah Kemenag.


Toni menambahkan, rapat koordinasi tersebut membahas dua komponen pokok yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan program yaitu administrasi keuangan dan substansi kebijakan. Dalam hal administrasi keuangan, selain sosialisasi mekanisme pembiayaan, juga akan dilaksanakan penandatanganan kesepakatan kerja sama dengan Kemenag dan Pemda. Hal ini sebagai konsekuensi dari adanya dana yang dialokasikan untuk Kemenag dan pemerintah daerah untuk mendukung kelancaran pelaksanaan AN dan TKA.


Mengakhiri sambutannya, Toni mengajak kepada seluruh peserta acara untuk bergerak bersama menuju sistem evaluasi nasional yang berpihak pada masa depan anak-anak Indonesia.


โ€œMari kita sukseskan pelaksanaan AN dan TKA untuk memberikan sebuah asesmen yang bermakna dan mencapai cita-cita Pendidikan Bermutu untuk Semua,โ€ ujar Toni dalam sosialisasi bersama Dharma Wanita Persatuan (DWP).


Dalam kesempatan lain, Toni Toharudin juga menyoroti urgensi penyelenggaraan TKA yang memiliki berbagai manfaat, seperti untuk seleksi jalur prestasi dan pemetaan mutu pendidikan. Ia pun menekankan bahwa TKA bukan hanya sekadar tes, tetapi upaya untuk menghadirkan keadilan dan keterbukaan dalam dunia pendidikan.


โ€œTes Kemampuan Akademik menjadi cermin hasil belajar yang telah ditempuh sejauh ini. Dengan semangat kolaborasi, mari kita wujudkan pelaksanaan TKA yang bermakna, adil, dan membuka lebih banyak peluang bagi masa depan pendidikan Indonesia,โ€ kata Toni dalam sebuah webinar bertajuk "Kebijakan Tes Kemampuan Akademikโ€.

โ€‹โ€‹