Nasional

P2G Dukung Pembatasan Kegiatan Malam, tapi Kritik Jam Masuk Sekolah yang Terlalu Pagi

NU Online  ยท  Rabu, 4 Juni 2025 | 17:30 WIB

P2G Dukung Pembatasan Kegiatan Malam, tapi Kritik Jam Masuk Sekolah yang Terlalu Pagi

Gambar ini hanya sebagai ilustrasi berita. (Foto: freepik)

Jakarta, NU Online

Kepala Bidang Advokasi Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), Iman Zanatul mendukung kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang menetapkan pembatasan kegiatan bagi siswa mulai pukul 21.00 WIB.


Ia menilai kebijakan itu sebagai langkah konkret dan antisipatif untuk memberikan ruang positif bagi tumbuh kembang psikologis anak. Penerapan jam tidur atau larangan aktivitas bagi anak di atas pukul 21.00 juga membangun tanggung jawab keluarga dalam mendidik dan membimbing anak.


โ€œHal ini akan membangun ruang belajar mandiri di rumah, nilai-nilai keluarga untuk saling berbincang di waktu tersebut. Bahkan kebijakan ini sebagai wujud implementasi riil atas kebijakan Kemdikdasmen mengenai Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, diantaranya adalah Tidur Cepat dan Gemar Belajar,โ€ ujarnya kepada NU Online pada Selasa (3/6/2025).


Ia menilai bahwa anak yang tidak begadang, tidak akan mengganggu tumbuh kembang mereka, tidak melakukan tindakan negatif lainnya yang akan mengganggu waktu belajar dan istirahat, sehingga mendapatkan kualitas hidup dan kesehatan yang optimal.


โ€œJam tidur ideal secara medis sekitar 8-10 jam untuk usia 13-18 tahun, sedangkan 9-12 jam untuk usia 6-12 tahun,โ€ katanya.


Namun, Iman mengkritik kebijakan masuk sekolah pukul 06.00 di Jawa Barat. Hal ini, menurutnya, justru kontraproduktif dengan tujuan membangun kualitas hidup dan tumbuh kembang anak.


Menurutnya, terdapat dampak negatif yaitu kurang tidur yang berefek pada anak akan sulit berkonsentrasi, penurunan daya ingat, gangguan metabolisme tubuh, sarapan bisa terlewatkan, kelelahan, kecemasan, bahkan penurunan prestasi akademik.


Ia mencontohkan, pendidikan di Malaysia dan China rata-rata masuk sekolah sekitar 7.30. Sementara di India, Inggris, Rusia, Kanada, Korea Selatan masuk sekolah pukul 8.00. Lalu, Singapura dan Jepang masuk pukul 8.30.


โ€œSemuanya dengan skema belajar lima hari (Senin-Jumat). Artinya negara-negara maju rata-rata masuk sekolah lebih siang. Oleh sebab itu kami berharap ada kajian terlebih dahulu untuk penerapan KBM (kegiatan belajar mengajar) pukul 6 pagi,โ€ ungkap Iman.


Ia mengatakan bahwa penerapan jam masuk sekolah lebih pagi, banyak kesulitan dalam implementasinya, di antaranya akses ke sekolah yang jauh dari rumah siswa dan guru, ketidaktersediaan kendaraan umum pada jam berangkat sekolah, dan risiko keamanan bagi siswa dalam keberangkatan karena kondisi jalan sepi atau langit masih gelap.


โ€œGuru dan siswa yang rumahnya jauh harus bangun lebih pagi lagi. Malah sarapan pada jam sahur. Ini tentu saja sangat tidak berkeadilan,โ€ tegasnya.