Nasional

Peringati Hari Santri 2025, Pandu Ma'arif NU akan Gelar Kemah Kemanusiaan dan Perdamaian Internasional

Rabu, 23 April 2025 | 17:00 WIB

Peringati Hari Santri 2025, Pandu Ma'arif NU akan Gelar Kemah Kemanusiaan dan Perdamaian Internasional

Jajaran Pandu Maarif NU Nasional usai menemui Gus Yahya Staquf di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, pada Rabu (23/4/2025). (Foto: NU Online/Haekal)

Jakarta, NU Online

Sejumlah Pengurus Satuan Komunitas (Sako) Pandu Ma'arif Nahdlatul Ulama (NU) baru saja menemui Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) di lantai 3 Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Salemba, Jakarta Pusat, pada Rabu (23/4/2025).


Ketua Umum Pandu Ma'arif NU Nasional Mujiburrahman mengatakan, pertemuan itu membahas agenda untuk Hari Santri 2025 yaitu Kemah Kemanusiaan dan Perdamaian Internasional.


"Kami dari Pandu Ma'arif NU Nasional punya hajat mau menyelenggarakan Kemah Kemanusiaan dan Perdamaian Internasional yang diikuti oleh sekitar 6.000 peserta baik dari dalam maupun luar negeri. Ketua Umum PBNU memohon restu dan arahan. Jadi alhamdulillah direstui, diberikan beberapa arahan, saya kira pertemuan yang urgent itu, " katanya kepada NU Online.


Rencananya, lanjut Mujib, acara tersebut akan dilaksanakan pada Oktober 2025 yang berlangsung di Pondok Pesantren An-Nur 2 Malang, Jawa Timur.


"Pesertanya dari unsur penegak, baik dari dalam maupun luar negeri, dan beberapa komunitas-komunitas camping, komunitas sosial, komunitas kemanusiaan yang ada di Indonesia kita undang untuk acara ini," katanya.


Melalui Mujib, Gus Yahya mengatakan bahwa acara tersebut menjadi momen untuk merapatkan barisan untuk menghadapi tantangan soal kepramukaan dan belajar-mengajar yang tidak ringan.


"Kita perlu merapatkan barisan seluruh pandu-pandu Ma'arif se-Indonesia untuk menjawab tantangan ke depan," ujarnya.


Ia berpesan agar seluruh Pandu Ma'arif NU dapat bekerja dengan baik agar pramuka dapat semakin diminati dan membawa efek positif, terutama dalam perdamaian dunia.


"Mari kita membangun Indonesia dengan riang gembira bersama Pandu Ma'arif NU," terangnya.