Nikah/Keluarga

Siapakah Wali Nikah Nabi Adam

Kam, 31 Maret 2011 | 09:25 WIB

Siapakah Wali Nikah Nabi Adam

Ilustrasi (Pinterest)

Dalam aqidah ahlussunnah wal jama’ah disepakati bahwa manusia pertama yang diciptakan Allah subhanahu wa ta’ala adalah Nabi Adam as. Bukan manusia kera seperti pendapat teori evolusi.  Kemudian dari tulang rusuk Nabi Adam itu diciptakanlah Ibunda Hawa. Pertanyaan yang muncul kemudian adalah siapakah yang meberi nama Nabi Adam dan siapa yang menjadi wali pernikahannya dengan Ibunda Hawa?r />
Mengenai nama Nabi Adam as. Jelas Allah subhanahu wa ta’ala yang memberikan nama tersebut. Seperti yang tercantum dalam al-Baqarah: ayat 31
وعلم أدم الأسماء كلها
Artinya: Dan Allah ajarkan kepada Adam segala Nama

Dalam hal ini tentunya nama Adam itu sendiri yang diajarkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Selanjutnya, siapakah yang menjadi wali pernikahan antara Adam dan Hawa? Untuk menjawab pertanyaan ini kitab Assab’iyyat fi Mawaidzil Bariyyat karangan Abi Nashr Muhammad bin Abdurrahman al-Hamadzany pada Hamisy-nya al-Majalisus Saniyyah halaman 111-112 sebagai berikut:

فناداها ادم من أنت ولمن أنت فقالت حواء: خلقنى الله تعالى لأجلك فقال ائتينى قالت بل أنت فقام ادم وهب اليها فمن ذلك الوقت جرت العادة بذهاب الرجل الى المرأة فلما قرب منها وأراد أن يمد يده اليها سمع النداء ياادم أمسك فان صحبتك مع حواء لاتحل الابالصداقة والنكاح ثم أمر سبحانه وتعالى سكان الجنة بأن يزينوها ويزخرفوها ويحضروها موائدالنثار وأطباقها ثم أمر ملائكة السموات بأن يجتمعوا تحت شجرة طوبى فاجتمعوا ثم اثنى الله بنفسه على نفسه وزوجها ادم عليه السلام فقال الله تعالى الحمد ثنائى والعظمة ازارى والكبرياء ردائى والخلق كلهم عبادى وامائى اشهد ملائكتى وسكان سمواتى زوجت حواء بأدم بديع فطرتى .اهـ .

Setelah Allah swt. menjadikan Hawwa dari tulang rusuk Adam yang sebelah kiri, maka diserunyalah Hawa dengan katanya : Siapa engkau? Dan untuk siapa engkau? Maka menjawablah Hawa; Aku dijadikan Allah untuk keperluan engkau. maka kata Adam: marilah datang kepadaku. Jawab Hawa tidak engkaulah yang datang ke sini! lalu berdirilah Adam, datang menghampiri Hawa. Sejak mulai itulah berlaku adat laki-laki mendatangi wanita. Maka tatkala sudah mendekat Adam kepada Hawa, dan berkehendak Adam memanjangkan tangannya kepada Hawa didengarnyalah suatu seruan: “Hai Adam. Tahan dulu! Sesungguhnya pergaulanmu dengan Hawa itu belum halal, kecuali dengan maskawin dan nikah syah dan Allah memperintahkan semua penduduk surga menghiyasi dan menghidangkan berbagai makanan lengkap dengan talamnya. Kemudian Allah memerintahkan para Malaikat untuk berkumpul di bawah pohon kayu Thumba dan setelah berkumpul semuanya maka bertasbihlah Allah subhanahu wa ta’ala dengan memuji dirinya sendiri dan dinikahkanlah Adam as. Maka Allah berfirman; alhamdu itulah puji-Ku, kebesaran itulah kain-Ku, kesombongan itulah selendang-Ku, dan makhluk semua adalah hamba-hamba-Ku. Saksikanlah wahai para malaikat dan penduduk langit-Ku, Aku telah kawinkan Hawa dengan Adam makhluk buatanku yang baru.

Terkait

Nikah/Keluarga Lainnya

Lihat Semua