Shalawat/Wirid

11 Keutamaan Membaca Shalawat untuk Nabi Muhammad Saw

Sel, 22 Maret 2022 | 12:00 WIB

11 Keutamaan Membaca Shalawat untuk Nabi Muhammad Saw

Di sisa waktu bulan Sya’ban sebelum memasuki bulan Ramadhan ini, kita perlu untuk memperbanyak membaca shalawat

Bulan Sya’ban merupakan bulan shalawat untuk Nabi Muhammad saw. Setidaknya, ada dua alasan mengenai hal tersebut, yakni (1) Nabi Muhammad saw menyebut bulan Sya’ban sebagai bulannya dan (2) bulan Sya’ban merupakan waktu turunnya Al-Qur’an Surat Al-Ahzab ayat 56, satu ayat yang memerintahkan kaum beriman untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad saw.


Oleh karena itu, di sisa waktu bulan Sya’ban sebelum memasuki bulan Ramadhan ini, kita perlu untuk memperbanyak membaca shalawat. Hal ini sebagai bagian dari cara kita untuk belajar mencintai Nabi Muhammad saw.


Di samping itu, shalawat juga memberikan banyak keutamaan atau keuntungan bagi pembacannya. Setidaknya, Sayid Muhammad bin Alawi bin Abbas al-Maliki al-Hasani dalam kitabnya yang berjudul Ma Dza fi Sya’ban menyebut 12 fadilahnya.


Pertama, orang yang bershalawat untuk Nabi Muhammad saw akan dibalas oleh Allah swt dengan 10 kali shalawat. Hal ini didasarkan pada sebuah hadits, “Siapa yang bershalawat untukku sekali, maka Allah swt bershalawat untuknya 10 kali.”


Kedua, orang yang bershalawat kepada Rasulullah saw, Rasulullah saw sendiri akan bershalawat untuknya. Demikian ini berdasar pada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Thabrani dari Sahabat Anas bin Malik, “Siapa yang bershalawat untukku maka shalawat itu akan sampai padaku dan aku akan bershalawat untuknya, dan baginya akan dicatat 10 kebaikan.”


Ketiga, orang yang membacakan shalawat untuk Nabi, malaikat juga akan bershalawat untuknya. Sebab, ada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Abdullah bin Umar ra, Rasulullah saw bersabda: “Siapa yang bershalawat untuk Nabi Muhammad saw sekali, maka Allah swt dan malaikatnya akan bershalawat untuknya 70 kali.”


Dalam hadits lain disebutkan, bahwa malaikat akan bershalawat kepada orang yang bershalawat untuk Nabi Muhammad saw selama ia bershalawat.


Keempat, orang yang bershalawat untuk Nabi Muhammad saw akan diangkat derajatnya, ditambahkan kebaikannya, dan dihapuskan keburukannya. Hal ini atas dasar hadits yang diriwayatkan oleh Imam Thabrani, Imam An-Nasai, dan Imam Al-Bazzar dari Abu Burdah bin Nayar berikut.


قال رسول الله صلى الله عليه و سلم من صلى علي من أمتي صلاة مخلصا من قلبه، صلى الله عليه بها عشر صلوات، و رفعه بها عشر درجات، و كتب له بها عشر حسنات، و محا بها عشر سيئات


Artinya, Rasulullah saw bersabda: “Siapa yang bershalawat kepadaku dari umatku shalawat secara ikhlas dari hatinya, Allah swt akan bershalawat untuknya 10 kali shalawat, menaikkan derajatnya 10 kali, mencatat untuknya 10 kali kebaikan, dan menghapuskan untuknya 10 keburukan.”


Kelima, orang bershalawat akan mendapatkan pahala setara dengan membebaskan 10 budak tulus karena Allah swt. Hal ini atas dasar hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Ashim dari Al-Barra bin Azib ra.


Keenam, bershalawat menjadi sebab diampuninya dosa-dosa. Sebab, ada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Ashim dan Al-Thabrani dari Abu Kahil berikut.


ال لي رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم يا أبا كاهلٍ من صلَّى عليَّ كلَّ يومٍ ثلاثَ مرَّاتٍ وكلَّ ليلةٍ ثلاثَ مرَّاتٍ حبًّا وشوقًا إليَّ كان حقًّا على اللهِ أن يغفرَ له ذنوبَه تلك اللَّيلةَ وذلك اليومَ


Artinya, Rasulullah saw bersabda kepadaku, “Wahai Abu Kahil, siapa yang bershalawat untukku saban hari tiga kali dan saban malam tiga kali karena cinta dan rindu kepadaku, sungguh Allah akan mengampuni dosa-dosanya pada malam dan hari itu.”


Ketujuh, shalawat akan memohonkan ampunan kepada pembacanya dan menghiburnya di kubur. Hal ini berdasarkan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Sayidah Aisyah ra.


Kedelapan, di antara keutamaan shalawat untuk Nabi Muhammad saw adalah Rasulullah saw akan memberikan syafaat untuknya.


Kesembilan, shalawat juga akan meniadakan kefakiran bagi pembacanya dan membanjirinya dengan kebaikan dan berkah.


Kesepuluh, Rasulullah saw akan menjadikan orang yang banyak bershalawat untuknya sebagai manusia paling utama di sisinya. Kesebelas, keberkahan dan kebaikan bershalawat terus berlimpah hingga anak dan cucunya.


Syakir NF, alumnus Buntet Pesantren, Cirebon.