Syariah

Berbagi Angpau Lebaran Yuk, Ini 3 Pahalanya

Sab, 22 April 2023 | 07:00 WIB

Berbagi Angpau Lebaran Yuk, Ini 3 Pahalanya

Ilustrasi: uang (freepik).

Salah satu tradisi lebaran dalam praktik Islam di Nusantara adalah memberi angpau kepada anak-anak. Biasanya pemberinya adalah orang dewasa yang sudah bekerja atau berpenghasilan. Istilah angpau sebenarnya berasal dari tradisi Cina. 
 

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia angpau diartikan dengan dua makna:

  1. Amplop kecil untuk tempat uang sumbangan yang diberikan kepada orang tua yang punya hajat (perkawinan dan sebagainya) dalam adat cina.
  2. Hadiah atau pemberian uang (pada hari Tahun Baru Cina dan sebagainya.


Kemudian istilah ini diadopsi dalam budaya nusantara untuk menunjukkan perbuatan memberi uang saat lebaran. Selain disebut angpau, pemberian uang kepada anak kecil saat lebaran juga sering disebut dengan istilah THR atau Tunjangan Hari Raya. 
 

Tradisi berbagi angpau atau THR saat lebaran dalam tradisi Islam merupakan salah satu bentuk sedekah. Terlepas dari sejarah bagaimana tradisi ini bermula, tradisi ini merupakan tradisi berbagi kebahagiaan yang sangat baik.
 

Berbagi kebahagiaan kepada sesama manusia jelas merupakan amal yang sangat utama, sebagaimana hadist Nabi saw yang diriwayatkan oleh Sayyidina Umar bin Khatthab ra:
 

أفضل الأعمال إدخال السرور على المؤمن كسوت عورته وأشبعت جوعته أو قضيت له حاجة (رواه الطبراني)

 

Artinya, “Amalan paling utama adalah berbagi kebahagiaan kepada orang mukmin, engkau memberi pakaian untuk menutup auratnya, memberi makan atas kelaparannya, atau memenuhi hajatnya.” (HR At-Thabarani).
 

Dari hadits ini dapat dipahami, bahwa berbagi angpau atau THR lebaran termasuk berbagi kebahagiaan kepada sesama yang dan merupakan amalan yang sangat utama.
 

Islam sangat menganjurkan umatnya untuk bersedekah atau saling berbagi dan saling membantu dengan saudara lainnya. Amalan ini banyak disebut dalam Al-Qur'an, yang salah satunya adalah firman Allah:
 

اِنْ تُبْدُوا الصَّدَقٰتِ فَنِعِمَّا هِيَ ۚ  وَاِ نْ تُخْفُوْهَا وَ تُؤْتُوْهَا الْفُقَرَآءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۗ  وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ مِّنْ سَيِّاٰتِكُمْ ۗ  وَا للّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
 

Artinya, "Jika kalian menampakkan sedekah-sedekahmu, maka itu baik; dan jika kalian menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir, maka itu lebih baik bagi kalian; Allah akan menghapus sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah Maha Mengetahui pada apa yang kamu kerjakan." (QS Al Baqarah: 271).
 

Sedekah merupakan salah satu ibadah dan wujud syukur seseorang atas nikmat yang diberikan oleh Allah swt, sehingga ia akan diganjar dengan pahala yang berlipat ganda. Namun ternyata berbagi angpau atau THR kepada kerabat (famili) dan kepada orang lain yang bukan kerabat memiliki nilai pahala yang berbeda. 
 

Nabi Muhammad saw mengatakan:
 

اَلصَّدَقَةُ عَلَى المِسْكِينِ صَدَقَةٌ، وَهِيَ عَلَى ذِي الرَّحِمِ اثْنَتَانِ: صَدَقَةٌ وَصِلَةٌ. (رواه النسائي والترمذي)
 

Artinya, “Sedekah kepada orang miskin bernilai satu sedekah, dan sedekah kepada kerabat bernilai dua sedekah, yaitu pahala sedekah dan pahala silaturrahim.” (HR An-Nasai dan At-Tirmidzi).
 

Berdasarkan hadits ini, berbagi angpau atau THR seyogianya memprioritaskan sanak kerabat dahulu, baru kemudian orang lain. Mengingat berbagi kepada sanak kerabat bernilai lebih banyak dibanding daripada berbagi kepada orang lain yang bukan kerabat.
 

Namun demikian, berbagi kepada keduanya mempunyai fadhilah yang sama, seperti akan dilapangkan rizkinya, dipanjangkan umurnya, serta dijauhkan dari berbagai macam bencana.

 


Simpulan

Dari ulasan di atas tadi dapat diambil kesimpulan bahwa berbagi angpau atau THR saat lebaran setidaknya mempunyai tiga (3) pahala, yaitu:

  1. Pahala berbagi kebahagiaan
  2. Pahala sedekah.
  3. Pahala silaturahmi.


Mari kita tingkatkan semangat berbagi, utamanya berbagi kebahagiaan melalui pemberian angpau atau THR kepada anak-anak di hari lebaran.
 

Semoga Allah selalu melapangkan rizki agar kita berkesempatan berbagi angpau atau THR kepada keluarga, sanak kerabat, tetangga serta orang-orang di sekitar kita. Wallah a'lam.

 


Ustadz Zuhad Abdillah, Alumni Pondok Pesantren Tremas Pacitan.