Para ahli fiqih berpandangan, niat berfungsi setidaknya dalam dua hal. Pertama, untuk membedakan antara aktivitas ibadah dan aktivitas biasa lainnya. Seseorang bisa saja, misalnya, melakukan keramas sebagai kebiasaan, namun ketika ia tidak diniatkan sebagai mandi wajib maka aktivitas keramas tersebut belum bisa menghilangkan hadats besar.
Kedua, niat berfungsi untuk membedakan antara aktivitas ibadah satu dan ibadah lainnya. Misalnya, membedakan antara shalat dhuha dan shalat Idul Adha, shalat Idul Adha dan Idul Fitri, dan seterusnya.
Karena berupa getaran batin, niat tak diwajibkan dilafalkan: cukup apa yang hendak dilakukan โdibunyikanโ dalam hati. Namun, melafalkan niat akan membantu hati lebih konsentrasi terhadap niat, terutama bagi orang yang kena penyakit waswas (peragu).
Terkait dengan shalat Idul Adha, contoh lafal niat dalam bahasa Arab adalah berikut ini:
Ushallรฎ rakโataini sunnata-li โรฎdil adl-hรข (maโmรปman/imรขman) lillรขhi taโรขlรข
Artinya: โAku niat melaksanakan shalat sunnah Idul Adha (sebagai makmum/imam) karena Allah Taโรขlรข.โ
Atau bisa lebih lengkap:
Ushallรฎ sunnata-li โรฎdil adl-hรข rakโataini mustaqbilal qiblati (maโmรปman/imรขman) lillรขhi taโรขlรข
Artinya: โAku niat melaksanakan shalat sunnah Idul Adha dua rakaat, menghadap kiblat (sebagai makmum/imam) karena Allah Taโala.โ
Lafal niat dibaca menjelang takbiratul ihram. Lafal niat juga bisa menggunakan bahasa lokal setempat. Sebagai catatan, kedudukan lafal niat hanyalah sekunder alias membantu orang yang hendak melaksanakan shalat agar lebih mantap dan fokus pada niatnya. Sementara yang primer tetaplah getaran batin tentang shalat Idul Adha itu sendiri. Imam Ramli mengatakan:
โDisunnahkan melafalkan niat menjelang takbir (shalat) agar lisan dapat membantu (kekhusyukan) hati, agar terhindar dari gangguan hati dank arena menghindar dari perbedaan pendapat yang mewajibkan melafalkan niatโ. (Nihayatul Muhtaj, juz I,: 437)
Baca juga: Tata Cara Shalat Idul AdhaMenurut Madzhab Syafiโรฎ, niat berarti sengaja melakukan sesuatu yang dilaksanakan berbarengan dengan aktivitas pertama saat shalat. Artinya, dalam konteks shalat Idul Adha, jika melafalkan niat dilakukan sebelum takbiratul ihram maka niatnya itu sendiri dilaksanakan dalam hati bersamaan dengan takbiratul ihram. Wallahu aโlam. (Mahbib)
Terpopuler
1
Air Irigasi Dipakai Memandikan Babi: Apakah Sawah dan Hasil Panen Jadi Najis?
2
Bill Gates Pilih Indonesia Jadi Lokasi Uji Coba Vaksin TBC, Ketua LK PBNU: Ini Dilema Sekaligus Momentum Introspeksi
3
Rais Aam PBNU Tekankan Pentingnya Dalil dan Tafakkur untuk Menaikkan Derajat Keimanan
4
Cegah Kepadatan dan Jamaah Tersesat, Sektor Bir Ali Siapkan Skema Singgah
5
55 Dapur Sajikan Menu Nusantara untuk Jamaah Haji Indonesia Selama di Makkah
6
Senyum Jamaah Haji Embarkasi Lombok Tiba di Makkah
Terkini
Lihat Semua