Anjuran untuk membedakan bulan berbuka dari bulan puasa ini begitu kuat. Bahkan kalau tidak sempat makan di rumah, kita tetap dianjurkan untuk makan atau minum meski sebuah kurma di jalan menuju lokasi sembahyang Id atau di dalam masjid itu sendiri.
Anjuran ini disebutkan oleh Syekh Sa‘id bin Muhammad Ba‘asyin dalam Busyral Karim pada halaman 354.
Artinya, “Setiap orang dianjurkan untuk makan dan minum di hari itu (hari Idul Fitri) sebelumnya (sebelum sembahyang Id) meski harus makan di jalan atau masjid. Yang demikian itu tidak merusak muru’ah karena uzur.”
Awal Syawwal merupakan hari di mana hamba Allah menyatakan nikmat-Nya. Mereka pada awal Syawwal diminta untuk menikmati hidangan sambil bercengkerama dengan keluarga dan menikmati kebersamaan dengan tetangga serta kolega yang selama ini diharamkan sebulan penuh sebelumnya. Wallahu a’lam. (Alhafiz K)
Terpopuler
1
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
2
Zaman Kegaduhan, Rais Aam PBNU Ingatkan Umat Islam Ikuti Ulama yang Istiqamah
3
Waktu Terbaik untuk Resepsi Pernikahan menurut Islam
4
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
5
Ekologi vs Ekstraksi: Beberapa Putusan Munas NU untuk Lindungi Alam
6
Terima Dubes Afghanistan, PBNU Siap Beri Beasiswa bagi Mahasiswa yang Ingin Studi di Indonesia
Terkini
Lihat Semua