Tafsir Mimpi

Arti Mimpi tentang Banjir dan Hujan

Sen, 19 Juli 2021 | 00:30 WIB

Arti Mimpi tentang Banjir dan Hujan

Arti Mimpi tentang Banjir dan Hujan

Mimpi yang juga sering dialami oleh seseorang adalah mimpi tentang banjir dan hujan. Ulama Mu’abbirîn menafsirkan mimpi tersebut dengan berbagai arti, tergantung hal-hal yang melingkupinya.

 

Mimpi tentang Banjir
Arti asal mimpi terkena banjir adalah adanya serangan dari musuh atau orang yang tidak menyukai kita. Sebaliknya, arti mimpi diserang musuh adalah akan terjadi suatu banjir. Jika tampak dalam mimpinya kalau banjir bermula dari hujan, maka ia akan merasakan kesusahan atau sakit. Penafsiran ini berdasarkan keterkaitan antara hujan dengan rasa susah dan sakit yang terdapat dalam ayat berikut:

 

وَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِن كَانَ بِكُمْ أَذًى مِّن مَّطَرٍ أَوْ كُنتُم مَّرْضَىٰٓ

 

Artinya, “Dan tidak ada dosa atas kalian, jika kalian mendapat sesuatu kesusahan karena hujan atau karena kalian memang sakit.” (QS an-Nisa: 102)

 

Ada kemungkinan pula, mimpi terkena banjir yang bermula dari hujan berarti orang akan merasakan kepayahan dalam perjalanan yang akan ditempuhnya. Penafsiran mimpi demikian berdasarkan keterkaitan antara redaksi mardla (sakit) dengan redaksi safar (bepergian) dalam ayat berikut:


وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ

 

Artinya, “Adapun jika kamu sakit atau sedang dalam perjalanan” (QS an-Nisa: 43)

 

Jika mimpi terkena banjir yang diawali hujan tersebut meluap hingga pertokoan dan bangunan-bangunan ikut tenggelam, maka berarti akan ada badai di daerah tersebut, atau ada ketidakadilan dari pemimpin yang imbasnya akan segera dirasakan oleh masyarakat.

 

Adapun mimpi terkena banjir tanpa diawali hujan, tapi karena saluran air yang meluap maka berarti akan ada pertumpahan darah atau akan terjadi keburukan-keburukan serupa di daerah orang yang bermimpi. Jika banjir mengalir menuju sungai hingga luapan banjir menjadi reda, maka berarti pemimpi dapat melawan orang yang dianggapnya sebagai musuh yang berasal dari kalangan pemerintahan.

 

Mimpi tentang Hujan
Lain halnya dengan mimpi turun hujan. Mimpi hujan tanpa banjir memiliki arti beraneka ragam. Jika hujannya turun secara merata di setiap sudut tempat, maka menunjukkan masyarakat setempat akan merasakan kelapangan dan kebahagiaan, serta akan banyak air sumber yang mengaliri daerah tersebut.

 

Berbeda ketika hujannya tidak merata, tapi hanya tertentu pada dirinya sendiri tanpa menghujani orang lain, maka berarti ia akan terkena penyakit cacar atau ia akan terkena musibah. 

 

Sementara ketika tampak dalam mimpinya hujan yang turun dari langit bukan berupa air, tapi berupa darah, maka menunjukkan bahwa keluarganya akan dikalahkan oleh musuh-musuhnya, atau keluarganya akan terkena musibah dari Allah. Adapula yang mengartikan mimpi hujan darah berarti pemimpin daerah setempat akan menyiksa atau menyengsarakan rakyatnya dan akan ada pertumpahan darah di daerah setempat.

 

Lain halnya ketika orang bermimpi hujan batu atau debu, maka mimpi tersebut menunjukkan akan ada musibah atau cobaan yang mengenai penduduk daerah setempat yang berasal dari pemimpin mereka. (Abu Sa’d Nasr bin Ya’kub ad-Dinawari, Kitâbut Ta’bîr fîr Ru’yâ, [Beirut, ‘Âlamul Kutub: 2000 M], cetakan kedua, juz II, halaman 50-54).

 

Menurut Ibnu Sirin, buruknya beragam mimpi tentang hujan, dikarenakan saat menjelaskan sesuatu yang turun dari langit, ketika menggunakan redaksi “mathar” (hujan), secara umum Al-Qur’an menjelaskan hal-hal yang buruk. Misal seperti dalam dua ayat berikut:

 

وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ مَّطَرًا، فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُجْرِمِيْنَ 

 

Artinya, “Dan Kami hujani mereka dengan hujan (batu). Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang berbuat dosa itu.” (QS al-A’râf: 84)

 

فَلَمَّا جَآءَ أَمْرُنَا جَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهَا حِجَارَةً مِّنْ سِجِّيْلٍ مَّنْضُوْدٍ

 

Artinya, “Maka ketika keputusan Kami datang, Kami menjungkirbalikkan negeri kaum Luth, dan Kami hujani mereka bertubi-tubi dengan batu dari tanah yang terbakar.” (QS Hud: 82)

 

Berbeda saat Al-Qur’an menjelaskan hujan namun tidak menggunakan kata dari akar kata “mathara”, maka umumnya menjelaskan hal-hal yang baik. Misal seperti dalam ayat berikut:

 

وَنَزَّلْنَا مِنَ السَّمَآءِ مَآءً مُّبٰرَكًا فَاَنْبَتْنَا بِهِ جَنّٰتٍ وَّحَبَّ الْحَصِيْدِ

 

Artinya, “Dan dari langit Kami turunkan air yang memberi berkah, lalu Kami tumbuhkan dengan (air) itu pepohonan yang rindang dan biji-bijian yang dapat dipanen.” (QS Qaf: 9)

 

Berdasarkan fenomena ini ulama Mu’abbirîn menafsirkan mimpi-mimpi yang berkaitan dengan hujan dengan arti akan terjadi hal-hal buruk. Sebab salah satu pijakan mereka dalam menafsiri mimpi adalah berpegang teguh pada isyarat-isyarat yang terdapat dalam Al-Qur’an dan hadits. 

 

Beragam arti mimpi yang dirumuskan oleh ulama Mu’abbirîn tidak selamanya berdasarkan pandangan subjektif dari pemikiran dan perenungan pribadi mereka. Akan tetapi, selama dalam Al-Qur’an dan hadits mereka temukan isyarat yang sesuai dengan mimpi tertentu, maka dalil tersebut akan dijadikan pijakan untuk menafsiri mimpi tersebut. (Ad-Dinawari, Kitâbut Ta’bîr fîr Ru’yâ, juz II, halaman 50-54).​​​ Wâllahu a’lam.

 


Gus M Ali Zainal Abidin, Pengajar di Pesantren Annuriyyah, Kaliwining, Rambipuji, Jember.