Tafsir Mimpi

Tafsir Mimpi Bertemu Presiden

Ahad, 25 Februari 2024 | 21:00 WIB

Tafsir Mimpi Bertemu Presiden

Mimpi bertemu Presiden. (Foto: NU Online/Freepik)

Jamak sekali dalam mimpi seseorang, alam bawah sadar membawa mereka ke tempat-tempat yang tidak biasa, termasuk bertemu dengan tokoh-tokoh penting seperti presiden, raja, kepala negara, atau kepala pemerintahan. Dalam mimpi ini, suasana seringkali terasa sangat nyata, dengan detail-detail yang menakjubkan dan interaksi yang memukau. 


Mimpi-mimpi semacam ini seringkali memicu rasa ingin tahu tafsir dan maknanya. Misalnya, apa arti mimpi bertemu dengan para pemimpin atau kepala negara seperti bertemu Presiden Jokowi, Raja Charles, Raja Salman, Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak dan lainnya.


Orang yang bermimpi ingin tahu arti dari kehadiran tokoh-tokoh penting dalam mimpi tersebut, serta pesan apa yang ingin disampaikan oleh alam bawah sadar. Apakah hal tersebut sekadar manifestasi dari keinginan tersembunyi? Atau simbol dari keadaan emosional yang sedang dialami sebelum tidur? Nah, berikut keterangan tafsir atau arti mimpi bertemu pejabat, presiden, atau raja dalam Islam.


Terkait arti mimpi bertemu kepala negara seperti presiden, Ibnu Sirrin dalam kitab kitab Tafsirul Ahlam mengatakan bahwa bermimpi bertemu kepala negara atau raja merupakan gambaran dari Allah. Terkait arti mimpi tersebut ada beberapa pandangan dari Ibnu Sirrin. 


Pertama, siapa saja yang bermimpi bertemu kepala negara yang dalam keadaan senang, menandakan keridhaan Allah swt. Bagi Ibnu Sirrin, kegembiraan seorang pemimpin negara dipandang sebagai cerminan dari hubungannya yang baik dengan Tuhan. Kesenangan seorang kepala negara juga dapat dipandang sebagai indikasi bahwa negara tersebut sedang dalam keadaan yang stabil dan sejahtera, yang merupakan hasil dari tata kelola yang baik dan rahmat dari Yang Maha Kuasa.


Kedua, jika seseorang bermimpi melihat pemimpin negara dalam keadaan marah, itu menunjukkan bahwa si pemimpi akan menunjukkan suatu perkara yang berkaitan dengan kerusakan agama. Mimpi tersebut mungkin merupakan sebuah pesan simbolis yang mengindikasikan bahwa si pemimpi akan menemui situasi atau tantangan yang berkaitan dengan keberadaan nilai-nilai agama dalam kehidupannya.


Mungkin ada suatu konflik moral atau dilema etis yang akan dihadapi oleh si pemimpi, yang memerlukan kebijaksanaan dan keteguhan hati dalam mempertahankan prinsip-prinsip keagamaan yang diyakini.


Tafsiran lain dari mimpi melihat sultan seperti presiden dalam keadaan tidak senang, juga dapat mencerminkan kegelisahan dalam diri si pemimpi terhadap keadaan agama atau masyarakat di sekitarnya. Mungkin ada perasaan frustrasi atau keprihatinan terhadap perilaku atau kebijakan yang dianggap merugikan atau merusak nilai-nilai keagamaan. 


Ketiga, pun bila yang bermimpi melihat kepala negara tersebut dalam keadaan murka kepadanya, maka itu menandakan kemurkaan Allah swt. Mimpi tersebut bisa diinterpretasikan sebagai peringatan akan kesalahan atau dosa yang telah dilakukan oleh orang yang bermimpi tersebut. Ini artinya, yang bermimpi seyogianya meminta ampunan dan bertaubat kepada Allah. 


Lebih jauh lagi, mimpi tentang kepala negara yang murka juga dapat menjadi tanda peringatan untuk memperbaiki keadaan atau situasi yang tidak sejalan dengan kehendak Allah. Mungkin ada ketidakadilan, korupsi, atau pelanggaran terhadap nilai-nilai moral yang perlu diatasi. Oleh karena itu, mimpi semacam itu dapat menjadi panggilan untuk berbuat baik, berlaku adil, dan mengubah perilaku yang tidak menyenangkan Allah swt.


السلطان في النوم هو الله تعالى ورؤيته راضياً دالة على رضاه ورؤيته عابساً تدل على إظهار صاحب الرؤيا أمراً يرجع إلى فساد الدين ورؤيته ساخطاً دليل على سخط الله تعالى


Artinya: "Sultan [raja] dalam mimpi merupakan gambaran dari Allah Ta'ala. Melihat sultan dalam keadaan senang menandakan keridhaan Allah Ta'ala. Melihat sultan dalam keadaan marah menandakan bahwa si pemimpi akan menunjukkan sesuatu yang berkaitan dengan kerusakan agama. Melihat sultan dalam keadaan murka menandakan kemurkaan Allah Ta'ala." [Ibnu Sirrin, Tafsirul Ahlam, Jilid I, halaman 264]


Keempat, bermimpi melihat presiden, kepala negara, atau sultan juga bisa berarti akan datang bencana. Ibnu Sirrin menjelaskan barang siapa yang melihat pemimpin atau sultan memasuki rumah, lingkungan, tempat yang aneh bagi yang bermimpi, maka itu pertanda bahwa penduduk tempat itu akan mendapatkan musibah besar.  


Kelima, Jika seseorang bermimpi masuk ke rumah kepala negara atau raja, maka mimpi tersebut menandakan bahwa dia akan mendapatkan tanggung jawab atas keluarganya dan rezekinya akan berlimpah. Simak penjelasan Ibnu Sirrin berikut;


ومن رأى الإمام أو السلطان دخل دار أو محلة أو موضعاً ينكر دخوله إليه أو قرية أصاب أهل ذلك المكان مصيبة عظيمة وكل ما رأى في حال الإمام وهيئته من الحسن فهو حسن حال رعيته وما رأى في جوارحه من فضل فهو قوته في سلطانه وما رأى في بطنه من زيادة أو نقص فهي في ماله وولده فإن رأى أنه دخل في دار الإمام فإنّه يتولى أمور أهله وينال سعة من العيش


Artinya: Barangsiapa yang melihat pemimpin atau sultan memasuki rumah, lingkungan, tempat yang aneh baginya, atau desa, maka penduduk tempat itu akan mendapatkan musibah besar. Dan segala sesuatu yang dilihatnya dalam keadaan dan penampilan pemimpin, jika baik, maka baik pula keadaan rakyatnya. Dan apa yang dilihatnya pada anggota tubuhnya dari kelebihan, maka itu adalah kekuatannya dalam pemerintahannya. Dan apa yang dilihatnya pada perutnya dari bertambah atau kekurangan, maka itu adalah pada hartanya dan anaknya. Jika dia melihat bahwa dia memasuki rumah pemimpin, maka dia akan mengurus urusan keluarganya dan mendapatkan kelapangan hidup". [Ibnu Sirrin, Tafsirul Ahlam, Jilid I, halaman 265]


Dengan demikian, arti mimpi bertemu presiden atau kepala negara bisa berbeda-beda tergantung pada konteks mimpi dan situasi hidup pemimpi. Semoga bermanfaat.


Zainuddin Lubis, Pegiat kajian Islam, tinggal di Ciputat