Tasawuf/Akhlak

Etika Kerja bagi Buruh menurut Mama Sempur dalam Kitab Cempaka Dilaga

Rabu, 1 Mei 2024 | 07:45 WIB

Etika Kerja bagi Buruh menurut Mama Sempur dalam Kitab Cempaka Dilaga

Etika Buruh menurut Mama Sempur (Foto: Istimewa).

KH Tubagus Ahmad Bakri atau lebih dikenal dengan Mama Sempur adalah salah satu ulama kharismatik di zamannya. Ulama asal Purwakarta, Jawa Barat ini cukup produktif menulis kitab, dari tangannya lahir puluhan kitab beraksara pegon Sunda, di antaranya adalah kitab Cempaka Dilaga dan Raihatul Wardliyah.
 

Dalam kitab Cempaka Dilaga, Mama Sempur menjelaskan tentang pentingnya bekerja dan mengecam keras pada pengangguran. Bahkan menurutnya, orang yang menganggur dan malas bekerja diumpamakan seperti bangkai. Sebagaimana bangkai, keberadaan orang menganggur tidak memiliki manfaat apapun. Sebaliknya, keberadaannya hanya memberikan bau tak sedap kepada orang yang ada di sekelilingnya. 
 

Selain itu, Mama Sempur juga menyebut orang yang malas bekerja dengan sebutan humqun (dungu). (KH Tubagus Ahmad Bakri, Cempaka Dilaga; Mertelakeun Perihal Wajib Usaha, [Jakarta; Majelis Ta`lim Al-Idrus, tt], halaman 3-4)
 

Mama Sempur menyebut tiga pekerjaan yang dinilai relevan sepanjang masa, yaitu petani, pedagang, dan buruh. Menurut Mama Sempur, bidang usaha yang direkomendasikan adalah bertani.
 

Kudu usaha nu pang afdolna, ari usaha nu pang afdolna eta nyaeta usaha tani (Harus usaha (kerja/bisnis) yang paling utama, usaha yang paling utama itu adalah bertani).” (KH Tubagus Ahmad Bakri, 2).
 

4 Keuntungan Buruh yang Menjaga Etika Kerja

Menurut KH Tubagus Ahmad Bakri, bekerja menjadi buruh mesti menjaga etika dalam bekerja, jika buruh bekerja dengan mengedepankan etika maka ia akan mendapatkan empat keuntungan, sebagaimana berikut: 
 

1. Mendapat reputasi dari majikan

Buruh yang mampu menjaga etika dalam bekerja dan mampu bekerja dengan baik akan mendapat reputasi baik di mata majikan. Dampaknya, majikan pun akan memberikan kasih sayang dan kepercayaan kepada buruh tersebut. Jika hal ini terjadi, maka akan terbangun sebuah ikatan seperti sebuah keluarga yang harmonis.
 

2. Naik gaji

Setelah mendapat reputasi dan kepercayaan dari majikan, keuntungan selanjutnya adalah buruh tersebut berpotensi gajinya akan naik. Jika hal ini tidak terjadi, misalnya karena majikan punya karakter pelit, tentu berpotensi akan mendapatkan rezeki dari pintu rezeki lain.
 

3. Mendapat reputasi dari orang lain

Ketika buruh mampu bekerja dan mendapat reputasi yang baik dari majikan, pihak lain yang masih satu jaringan akan memberikan penilaian yang sama, begitu pun dengan sebaliknya. Hal ini sebagaimana terjadi di dunia bisnis online, banyak calon pembeli yang lebih memperhatikan pada 3 R, yaitu review, rating, dan recommendation
 

4. Mendapat rezeki halal

Keuntungan keempat ini dinilai sangat penting,buruh yang mampu bekerja dengan baik dan mengikuti aturan atau SOP (standar operasional prosedur) yang berlaku, tentu akan mendapatkan rezeki yang halal. Sebaliknya, buruh yang tidak bekerja dengan baik dan melanggar aturan, ketika menerima gaji bisa jadi sebaliknya.
 

Selain itu, Mama Sempur juga menyebut bahwa syarat yang paling utama menjadi buruh adalah mendapatkan kepercayaan atau amanat dari pihak majikan, kemudian bekerja dengan baik, menjaga harta majikan dan rajin dalam bekerja. (KH Tubagus Ahmad Bakri, Raihatul Wardiyah, [Purwakarta: tanpa penerbit, tt], halaman 19-20)
 

Dengan demikian, bidang pekerjaan yang baik menurut Mama Sempur untuk digeluti oleh umat Islam ada tiga bidang, yaitu pertanian, perdagangan, dan buruh. Selain itu, buruh juga didorong untuk selalu bekerja dengan baik agar bisa mendapatkan keuntungan sebagaimana telah disebutkan. Wallahu a‘lam.
 

Ustadz Muhammad Aiz Luthfi, Pengajar di Pesantren Al-Mukhtariyyah Al-Karimiyyah, Subang, Jawa Barat.