Tasawuf/Akhlak

Ini 35 Kebiasaan Buruk Penghalang Rezeki Menurut Kitab Taklim Muataallim

Sel, 15 November 2022 | 07:00 WIB

Ini 35 Kebiasaan Buruk Penghalang Rezeki Menurut Kitab Taklim Muataallim

Syekh Az-Zarnuji dalam Kitab Ta’lim al-Muta’allim menyebut 35 kebiasaan buruk yang berpotensi dapat menghalangi rezeki

Sebagian dari kita mungkin pernah ditegur oleh orang tua,  “Jangan duduk depan pintu!” Atau, “Jangan tidur abis subuh!” Biasanya, kita spontan bertanya, “Kenapa?” Mereka cukup menjawab, “Pamali.” 


Istilah “pamali” biasanya dipakai orang tua dahulu, terutama di daerah Sunda, untuk menegur seseorang yang melakukan pantangan.   

 
Setelah ditelusui, ternyata beberapa hal yang dilarang dan disebut “pamali” tersebut  sebagian dilarang oleh para ulama, malahan ada juga yang memiliki landasan dalil dari Rasulullah saw.  Salah satunya disebutkan oleh az-Zarnuji dalam Kitab Ta’lim al-Muta’allim. (Lihat: az-Zarnuji,  Ta’lim al-Muta’allim, halaman 43-44).   


Bahkan, secara lengkap, Syekh az-Zarnuji menyebutkan rahasia mengapa seseorang dilarang duduk depan pintu atau tidur setelah subuh. Di antaranya adalah karena menjadi sebab kefakiran dan penghalang rezeki. 


Selain dua larangan itu, az-Zarnuji juga memaparkan sebab-sebab lainnya. 


Sedikitnya ada 35 sebab yang mewarisi kefikiran dan terhalangnya rezeki seseorang, yaitu:   


1. Akibat perbuatan dosa, terutama dosa berbohong; 


2. Terlalu banyak tidur, terutama setelah subuh;  


3. Tidur sambil telanjang;  


4. Buang air kecil dalam keadaan telanjang; 


5. Makan dalam keadaan junub; 


6. Makan sambil berbaring;
 

7. Mengabaikan makanan yang terjatuh di meja makan; 


8. Membakar kulit bawang putih atau bawang merah; 


9. Menyapu rumah dengan kain; 


10. Menyapu rumah di malam hari;


11. Menyapu sampah tidak langsung dibuang; 


12. Berjalan mendahului orang yang lebih tua (tanpa permisi);  


13. Memanggil orang tua dengan namanya;  


14. Menyela-nyela gigi dengan kayu kasar;    


15. Membasuh tangan dengan tanah atau debu; 

 
16. Duduk di tangga; 


17. Bersandar pada salah satu tiang pintu;   


18. Berwudhu di tempat peristirahatan;  


19. Menjahit baju yang sedang dipakai; 


20. Mengeringkan wajah dengan baju;  


21. Membiarkan sarang laba-laba di rumah;  


22. Melalaikan shalat;  


21. Tergesa-gesa keluar masjid setelah shalat subuh;    


24. Terlalu pagi berangkat ke pasar dan tidak buru-buru pulang darinya;
  

25. Membeli bubuk roti atau makanan dari orang fakir;  


26. Mendoakan buruk kepada anak;   


27. Membiarkan wadah makanan tidak ditutup;   


28. Mematikan lilin atau lampu dengan tiupan nafas;


29. Menulis dengan alat tulis yang sudah rusak;


30. Menyisir dengan sisir yang rusak; 


31. Tidak mendoakan kebaikan untuk kedua orang tua;


32. Mengenakan serban sambil duduk; 


33. Mengenakan celana sambil berdiri; 


34. Bersikap kikir;  


35. Cepat bosan, berlebihan, bemalas-malasan, dan bersikap lelet dalam mengerjakan sesuatu.  


Itulah beberapa hal yang mewarisi kefakiran dan sulitnya rezeki. Meski demikian, semua yang disampaikan di atas adalah ikhtiar. Yang menentukan segalanya adalah Allah. Maka maksimalkanlah ikhtiar, baik ikhtiar doa maupun ikhtiar kerja. Semoga saja berkat menjalankan sebab-sebab ini, Allah memudahkan dan melancarkan rezeki kita semua. Wallahu ‘alam.


Ustadz Tatam Wijaya, alumnus Pondok Pesantren Raudhatul Hafizhiyyah Sukaraja-Sukabumi, Pengasuh Majelis Taklim “Syubbanul Muttaqin” Sukanagara-Cianjur, Jawa Barat.