Daerah

Wabup Manokwari Apresiasi dan Dukung Kaderisasi Perempuan Fatayat NU di Papua Barat

Kamis, 22 Mei 2025 | 13:30 WIB

Wabup Manokwari Apresiasi dan Dukung Kaderisasi Perempuan Fatayat NU di Papua Barat

Ketua Umum Pimpinan Pusat Fatayat NU, Margaret Aliyatul Maimunah saat membuka Latihan Kader Lanjutan (LKL) perdana Fatayat NU Papua Barat di Aula Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Papua Barat, Senin (19/5/2025) (Foto: Istimewa)

Manokwari, NU Online
Wakil Bupati Manokwari, Mugiyono, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap langkah strategis Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) dalam memperkuat kaderisasi perempuan di Papua Barat. 


Hal ini disampaikan saat membuka secara resmi Latihan Kader Lanjutan (LKL) perdana Fatayat NU Papua Barat di Aula Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Papua Barat, Senin (19/5/2025).


Mugiyono menilai LKL bukan sekadar pelatihan internal organisasi, melainkan bagian dari proses pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berdampak luas bagi kemajuan sosial di Papua Barat. 


Menurutnya, perempuan yang tangguh dalam organisasi akan menjadi aktor perubahan di berbagai lini kehidupan.


“Fatayat NU sedang menanam benih kepemimpinan perempuan yang akan tumbuh dan berkontribusi nyata di tengah masyarakat. Kaderisasi ini adalah kerja besar yang harus kita dukung bersama,” ujar Mugiyono di hadapan puluhan peserta dari lima kabupaten.


Ia menyebut, peran perempuan dalam pembangunan kerap kali terpinggirkan bukan karena ketidakmampuan, tetapi karena minimnya ruang dan proses pembinaan yang berkelanjutan. Kegiatan seperti LKL menjadi solusi konkret untuk mengatasi ketimpangan tersebut.


Mugiyono juga menggarisbawahi pentingnya organisasi keagamaan seperti Fatayat NU dalam merawat nilai-nilai kebangsaan dan keindonesiaan di wilayah yang kaya akan keragaman seperti Papua Barat.


“Fatayat NU punya posisi penting dalam menjembatani nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin dengan semangat kebangsaan yang inklusif,” tambahnya.


Ia berharap peserta LKL tidak hanya menjadikan pelatihan ini sebagai formalitas struktural, melainkan momentum pembentukan karakter kepemimpinan yang berlandaskan nilai ideologis, moral, dan kepedulian sosial. “Kepemimpinan perempuan tidak boleh berhenti di forum-forum diskusi. Ia harus hadir di ruang publik dan memberi dampak nyata,” tegasnya.


Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Fatayat NU, Margaret Aliyatul Maimunah menegaskan, kaderisasi adalah ruh utama organisasi. Ia menyebut Papua Barat sebagai wilayah yang strategis dalam perluasan misi Fatayat NU ke seluruh penjuru Indonesia.


“Kita ingin memastikan bahwa perempuan NU di Papua tidak hanya menjadi pelengkap organisasi, tetapi menjadi penggerak, pemikir, dan pengambil keputusan di tingkat lokal maupun nasional,” kata Margaret.


Ia juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah daerah, khususnya Wakil Bupati Manokwari, atas dukungan konkret terhadap proses kaderisasi ini.

 

“Kolaborasi antara Fatayat dan pemerintah daerah adalah model sinergi yang harus terus dirawat,” ucapnya.


LKL Fatayat NU Papua Barat dijadwalkan berlangsung selama lima hari hingga Selasa (20/5/2025). Sejumlah fasilitator nasional dilibatkan untuk memastikan kualitas materi dan proses pembelajaran berjalan optimal.


Kegiatan LKL ini diikuti oleh kader Fatayat NU dari lima kabupaten, yakni Manokwari, Manokwari Selatan, Teluk Wondama, Fakfak, dan Kaimana. Mereka merupakan kader terpilih yang telah menyelesaikan tahapan Latihan Kader Dasar (LKD) sebelumnya.