Internasional

Puluhan Ribu Warga Maroko Gelar Aksi Solidaritas: Gaza Dibombardir, Ini Aib bagi Dunia

Senin, 21 Juli 2025 | 07:06 WIB

Puluhan Ribu Warga Maroko Gelar Aksi Solidaritas: Gaza Dibombardir, Ini Aib bagi Dunia

Ribuan warga Maroko menggelar aksi solidaritas untuk Gaza, Palestina di Rabat, Ahad (20/7/2025). (Foto: Arab News)

Jakarta, NU Online

Puluhan ribu warga Maroko turun ke jalan-jalan ibu kota Rabat pada Ahad (20/7/2025) untuk memprotes situasi kemanusiaan yang kian memburuk di Jalur Gaza, Palestina. Mereka mendesak pemerintah membatalkan kesepakatan normalisasi hubungan dengan Israel.


Aksi massa ini dipusatkan di pusat kota Rabat. Para demonstran membawa bendera Palestina dan berbagai poster yang menyerukan pembukaan akses bantuan kemanusiaan ke wilayah Palestina yang hancur akibat perang.


“Gaza dibombardir, ini aib bagi dunia,” “Cabut blokade,” “Maroko dan Palestina, satu bangsa,” serta “Tolak normalisasi” adalah sebagian dari slogan yang dikumandangkan para peserta aksi.


Aksi solidaritas ini diinisiasi oleh sejumlah organisasi, termasuk aliansi yang terdiri dari gerakan Islam Al-Adl Wal-Ihssane dan partai-partai kiri Maroko.


Seperti diketahui, agresi militer Israel di Gaza dipicu oleh serangan bersenjata kelompok Hamas pada 7 Oktober 2023. Sejak saat itu, kondisi kemanusiaan di wilayah pesisir yang padat penduduk itu semakin memburuk.


Sebagian besar warga Gaza telah mengalami pengungsian berulang kali akibat gempuran udara dan darat. Para tenaga medis dan lembaga kemanusiaan melaporkan meningkatnya dampak buruk perang terhadap kesehatan fisik dan mental warga, termasuk meningkatnya kasus malnutrisi akut.


“Warga Palestina dibunuh dan dibiarkan kelaparan di hadapan dunia yang memilih diam. Kita wajib mengecam tragedi yang menyakitkan ini,” kata Jamal Behar, salah seorang peserta aksi di Rabat dilansir Arab News.


Maroko dan Israel diketahui menandatangani perjanjian normalisasi hubungan pada tahun 2020 yang dimediasi oleh Amerika Serikat. Namun, kesepakatan itu kini semakin menuai penolakan publik seiring dengan terus berlanjutnya perang di Gaza yang telah memasuki bulan ke-22.


Kantor berita Palestina, WAFA, menjelaskan bahwa Kementerian Kesehatan Palestina mencatat jumlah korban meninggal akibat agresi Israel sejak 7 Oktober 2023 telah mencapai sedikitnya 58.895 jiwa. Sementara itu, lebih dari 140.980 warga lainnya mengalami luka-luka.


Angka ini diperkirakan masih akan bertambah karena banyak korban yang masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan atau tergeletak di jalan-jalan, yang sulit dijangkau oleh tim medis dan relawan akibat serangan tanpa henti serta puing-puing yang menumpuk.