Syariah

Ini Lafal Niat Mandi Haji dan Umrah

Rab, 31 Juli 2019 | 04:30 WIB

Salah satu rukun haji adalah ihram. Rukun haji menempati posisi penting dalam rangkaian ibadah haji yang puncaknya ada di wukuf. Salah satu adab ihram adalah mandi. Sebelum ihram, jamaah haji dianjurkan untuk melakukan mandi.

أحدها السنة أن يغتسل قبل الإحرام غسلا ينوي به غسل الإحرام

Artinya, “Salah satunya, sunnah mandi sebelum ihram dengan mandi yang diniatkan ihram,” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Idhah fi Manasikil Hajj pada Hasyiyah Ibni Hajar, [Beirut, Darul Fikr: tanpa catatan tahun], halaman 76).

Berikut ini adalah lafal niat mandi ihram yang dapat dibaca sebagai penguat niat ihram:

نَوَيْتُ غُسْلَ الِإحرَام سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى

Nawaytu ghuslal ihrāmi sunnatan lilāhi ta‘ālā.

Artinya, “Saya niat mandi ihram sunnah karena Allah SWT.”

Mandi ihram ini dilakukan sebelum jamaah melangsungkan ihram yang diawali dengan niat ihram. Kesunnahan mandi ini berlaku untuk ihram haji dan ihram umrah. Jadi sebelum memasang niat ihram haji atau niat ihram umrah, jamaah dianjurkan untuk mandi ihram.

قوله (ويستحب للحاج الغسل في عشرة مواضع للإحرام) ولو بالعمرة والقصد به العبادة والتنظيف

Artinya, “Perkataan, (jamaah haji dianjurkan mandi pada 10 titik, yaitu ihram dan seterusnya) sekalipun ihram umrah. Tujuannya adalah ibadah dan kebersihan,” (Lihat Syekh Ibnu Hajar, Hasyiyah Ibni Hajar alal Idhah, [Beirut, Darul Fikr: tanpa catatan tahun], halaman 77).

Tujuan dari mandi ihram ini tidak lain adalah ibadah dan kebersihan. Oleh karenanya, mandi ihram ini bukan sekadar mandi harian biasa, tetapi diniatkan untuk ibadah dalam rangka membesarkan Allah SWT melalui rangkaian ibadah haji yang mulia. Wallahu a‘lam. (Alhafiz K)