Internasional HAJI 2025

Kesiapan Evakuasi Jamaah Lansia dan Disabilitas di Armuzna: dari Kursi Roda hingga Mini ICU

NU Online  ยท  Senin, 2 Juni 2025 | 10:00 WIB

Kesiapan Evakuasi Jamaah Lansia dan Disabilitas di Armuzna: dari Kursi Roda hingga Mini ICU

Ilustrasi: jamaah haji lansia sedang melakukan kegiatan senam, 30 Mei 2025 di Makkah. (Foto: NU Online/Patoni/MCH 2025)

Makkah, NU Online

Menjelang pergerakan Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina) pada 4 Juni 2025, Tim Lansia, Disabilitas, dan Penanganan Krisis Pertolongan Pertama pada Jamaah Haji (PKP2JH) terus mematangkan kesiapan layanan kesehatan bagi jamaah lansia dan disabilitas.


Tim Penanganan Krisis Pertolongan Pertama pada Jamaah Haji (PKP2JH) bertugas memberikan pertolongan pertama kepada jamaah haji yang mengalami kelelahan dan kecelakaan kecil. PKP2JH juga bertugas untuk melayani lansia dan penyandang disabilitas di hotel.


Kepala Seksi Lansia, Disabilitas, dan PKP2JH Didit Sigit Kurniawan menegaskan, seluruh tim sudah siap siaga dengan skema khusus untuk melayani jamaah berisiko tinggi.


โ€œPada saat nanti Armuzna, terutama di Jamarat, Tim PKP2JH akan berkolaborasi dengan unit-unit terkait seperti Linjam, Lansia, MCH serta rumah sakit di Arab Saudi, terutama di (sekitar) Mina,โ€ ujar Didit dikonfirmasi Ahad kemarin di Makkah.


Skema evakuasi

Didit menjelaskan, skema utama yang diterapkan adalah evakuasi estafet. Jamaah yang mengalami kelelahan atau butuh bantuan akan didorong dari satu pos ke pos lainnya, mulai titik 1, 2, 3, 4 dan 5.


โ€œDi setiap pos itu nanti akan ada anggota PKP2JH, Linjam, Lansia serta MCH yang standby,โ€ katanya.


Bagi jamaah yang masih mampu duduk, tim akan mengevakuasi menggunakan kursi roda. Namun, jika jamaah tidak bisa duduk atau kondisinya berat, mereka akan langsung diangkat dengan tandu.


โ€œJika kasusnya terjadi di tengah-tengah kerumunan, kita akan sampaikan ke Askar (pasukan keamanan) setempat yang standby, untuk meminta ambulans ke rumah sakit terdekat,โ€ jelas Didit.


Rumah sakit rujukan

Didit menegaskan, ada dua rumah sakit rujukan utama bagi jamaah Indonesia adalah RS Mina Al Wadi. Ambulans yang digunakan sudah dilengkapi fasilitas mini-ICU, siap menangani pasien gawat darurat.


โ€œAmbulans ini akan memecah massa dengan sirine dan didampingi Askar supaya bisa melewati jalur padat,โ€ ungkapnya.


Meski demikian, untuk kasus kelelahan ringan, jamaah biasanya cukup dibawa ke tenda teduh untuk istirahat dan pemulihan.


โ€œKalau jamaahnya hanya kelelahan, biasanya kami bawa ke tempat yang teduh dulu, disiapkan di pos-pos karena di sana sangat panas,โ€ kata Didit.


Pemerintah berharap, seluruh persiapan ini dapat memastikan jamaah haji, khususnya lansia dan disabilitas, bisa melewati puncak haji dengan aman dan nyaman.


Jumlah jamaah haji Indonesia yang lanjut usia sebanyak 47.384 orang pada tahun 2025 ini. Ada yang berkategori risiko tinggi karena ada penyakit bawaan atau komorbit dan ada juga lansia mandiri. Mereka mayoritas akan mengikuti program murur dan tanazul.