Khutbah

Khutbah Jumat: Tadabur sebagai Jalan Pendekatan kepada Allah

Kam, 24 November 2022 | 07:00 WIB

Khutbah Jumat: Tadabur sebagai Jalan Pendekatan kepada Allah

Tadabur/tafakur merupakan jalan zikir para ulama atau ilmuwan

Naskah khutbah Jumat kali ini mengajak kepada khalayak untuk memaksimalkan fungsi akal dan otak yang sudah diciptakan untuk kita sebagai manusia. Dengan ini, diharapkan kita semua dapat lebih dekat kepada Allah swt dan dijaga dari siksa api neraka.


Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan dekstop). Semoga bermanfaat! (Redaksi)


Khutbah I

الْحَمْدُ لِلّٰهِ الْاَحَدِ الصَّمَدِ الَّذِيْ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِالْإِتِّحَادِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ دَعَانَا بِحُبِّ الْبِلَادِ. الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا وَحَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ الَّذِيْ أَرْسَلَ لِلْعَالَمِيْنَ اِلَى يَوْمِ الْمَعَادِ. أَمَّا بَعْدُ: فَيَاأَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ, اِتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ


Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt

Segala puji milik Allah swt, Tuhan Yang Maha Kasih. Segala anugerah yang telah kita nikmati sampai detik ini, tidak lain adalah pemberian dari-Nya. Khususnya, nikmat iman, nikmat Islam, juga nikmat sehat wal afiat.


Dengan kenikmatan-kenikmatan itu, sudah sepatutnya kita datang dan bertemu pada siang hari ini dalam rangka menunaikan ibadah shalat Jumat karena-Nya. Tidak lain, inilah bentuk syukur kita atas semua hal itu.


Selanjutnya, khatib mengajak kita semua untuk senantiasa bershalawat kepada Nabi Muhammad, Allahumma shalli wa sallim wa barik ‘ala sayyidina Muhammad. Semoga shalawat kita juga dapat mengalir kepada keluarganya, sahabatnya, tabi’in, dan juga kepada kita semua selaku umatnya. Amin ya rabbal alamin.


Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah

Allah swt memerintahkan kita untuk meningkatkan ketakwaan kita kepada-Nya dengan senantiasa mendekatkan diri kepada-Nya melalui ibadah-ibadah, melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala hal yang dilarang oleh-Nya.


Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk mendekatkan diri kepada-Nya adalah dengan berzikir. Zikir ini tidak hanya dilakukan dengan gerak lisan. Memikirkan/tadabur tentang makhluk-Nya bisa menjadi salah satu alternatif untuk mendekatkan diri kepada-Nya.


Sultannya para ulama, Syekh Al-'Izz bin Abdissalaam dalam kitabnya, Syajaratul Ma'arif, menjelaskan bahwa berpikir/tadabur atas makhluk-makhluk Allah dapat memberikan petunjuk mengenai kesempurnaan kuasa-Nya. Sementara kesempurnaan kuasa-Nya menunjukkan keagungan-Nya. Dan memperhatikan keagungan-Nya menjadi faktor untuk menaati-Nya.


Allah swt sudah mengingatkan, memang segala apa yang di bumi dan langit diciptakan bagi mereka yang berpikir. Berpikir berarti menjalankan fungsi otak yang telah diberikan kepada kita sebagai makhluk paling sempurna. Berpikir/tadabur juga bentuk dari berzikir, mengingat Allah swt. Hal itu diungkapkan dalam Al-Qur'an Surat Ali 'Imran ayat 190-191 berikut.


اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الْاَلْبَابِ. الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًاۚ سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ


Artinya: "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi serta pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (190) (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), ‘Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia. Mahasuci Engkau. Lindungilah kami dari azab neraka (191).’"


Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt

Ayat tersebut memberikan kita petunjuk akan kebesaran Allah dengan terwujudnya makhluk-makhluk yang begitu banyak rupanya. Kita sebagai makhluk berakal ini kena sentil, agar dapat memikirkan hal tersebut. Sebab, kita diwajibkan untuk senantiasa mengingat Allah swt dalam keadaan apapun, berdiri, duduk, hingga tidur miring juga tetap harus mengingat-Nya.


Apalagi kita sebagai makhluk yang diberikan akal. Tentu memaksimalkannya menjadi salah satu bentuk syukur itu sendiri mengingat syukur dalam Mukhtashar Ihya Ulumiddin, diartikan sebagai menggunakan nikmat sesuai tujuan penciptaannya. Penciptaan akal adalah untuk berpikir. Dan kita memikirkan makhluk-Nya guna mendapati keagungan-Nya. Tidak lain itu juga bagian dari syukur kita.


Imam Ibnu Katsir, dalam Tafsir Al-Qur'an Al-'Adhim, menjelaskan bahwa yatafakkaruna dalam ayat 191 Surat Ali Imran di atas berarti memahami atau mengerti akan aturan yang ada di dalamnya yang menunjukkan keagungan-Nya, kuasa-Nya, pengetahuan-Nya, kebijaksanaan-Nya, kasih-Nya.


Sebab, tidak sekali seseorang berpikir kecuaki terdapat ibrah di dalamnya, sebagaimana disebutkan dalam sebuah syair Arab berikut.


إِذَا الْمَرْءُ كَانَتْ لَهُ فِكْرَةٌ * فَفِيْ كُلِّ شَيْءٍ لَهُ عِبْرَةٌ


Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,

Semua ciptaan Allah swt memberikan hikmah sendiri. Nyamuk yang kerap kali dianggap sebagai pengganggu, pembuat penyakit, nyatanya menjadi jalan rezeki bagi penjual obat nyamuk dan cairan anti nyamuk. Tentu juga bagi peneliti dan pegawai yang memproduksinya.


Pun ular yang dianggap mengkhawatirkan kita, dalam kondisi tertentu justru menguntungkan bagi manusia. Sebab, ular menjadi salah satu mata rantai makanan di persawahan. Ular memakan tikus yang dapat merusak padi. Otomatis, ular memberikan keuntungan bagi petani dalam hal itu. Kita pun jadi untung sehingga bisa menikmati hasil panennya.


Oleh karena itu, mari kita semua maksimalkan akal pikiran kita untuk mendekatkan diri kepada Allah swt melalui penelitian, riset, atau memikirkan makhluk-makhluk-Nya yang sedemikian banyaknya. Bahkan, saking istimewanya berpikir, sampai disebutkan dalam hadits, tidak ada ibadah yang serupa dengannya.


لَا عِبَادَةَ كَتَفَكُّرٍ


Hadits di atas diriwayatkan oleh Abu Hurairah dan disebutkan dalam kitab tafsir karya Imam Al-Qurthubi.


Semoga kita semua dapat memikirkan, meneliti, merenungi segala macam bentuk ciptaan Allah swt. Dengan begitu, insyaallah kita semakin dekat dengan Allah swt dan diselamatkan dari siksa neraka, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an Surat Ali Imran ayat 191 di atas.


بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ


Khutbah II

اَلْحَمْدُ لِهِال الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ


أَمَّا بَعْدُ. فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللٰهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللٰهُ تَعَالَى اِنَّ اللٰهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا


اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ.


اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ


عِبَادَ اللٰهِ اِنَّ اللٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللٰهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللٰهِ اَكْبَرُ


Ustadz Syakir NF, Imam Masjid Baitul Maqdis Padabeunghar, Pasawahan, Kuningan, Jawa Barat.