Nasional HAJI 2024

Menengok Operasional Penyelenggaraan Ibadah Haji di Tanah Air 

Rab, 22 Mei 2024 | 06:00 WIB

Menengok Operasional Penyelenggaraan Ibadah Haji di Tanah Air 

Calon jamaah haji di Asrama Haji Pondok Gede bersiap melakukan perjalanan ke bandara untuk selanjutnya terbang ke Tanah Suci (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online
Operasional pemberangkatan jamaah haji ke Tanah Suci telah memasuki hari kesepuluh pada Selasa (21/5/2024). Sudah 63 ribu lebih jamaah yang tiba di Madinah. Mereka terbagi dalam 162 kelompok terbang. Tercatat 7 jamaah haji wafat di Madinah.

 

Jamaah haji yang diberangkatkan dari Madinah ke Makkah Al-Mukarramah untuk melaksanakan umrah wajib hingga Selasa (21/5/2024) sebanyak 9.012 orang, tergabung dalam 23 kelompok terbang. Sebelumnya, mereka mengambil miqat makani (tempat) untuk berihram di Masjid Dzilhulaifah atau biasa disebut Bir Ali.

 

Anggota Tim Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda saat membacakan keterangan resminya mengatakan, selain di Tanah Suci, operasional penyelenggaraan ibadah haji juga dilaksanakan di Tanah Air. 

 

“Ada 14 tempat pemberangkatan atau embarkasi yang melayani jamaah sebelum diterbangkan ke Tanah Suci,” kata Widi yang membacakan keterangan resmi Kemenag, di Jakarta, Selasa (21/05/2024). 

 

Ia menjelaskan, jamaah haji sebelum diterbangkan, mereka terlebih dahulu masuk asrama haji. Saat ini, seluruh embarkasi haji telah menerapkan pelayanan one stop service bagi jamaah, mulai dari penyerahan kartu akomodasi asrama haji, pembagian gelang, penyerahan living cost, dan pemeriksaan kesehatan terakhir. 


Ia melanjutkan, setelah menjalani proses penerimaan, jemaah diantar ke pemondokan untuk istirahat. Selama menunggu diterbangkan, jamaah maupun petugas akan menjalani pembinaan manasik terakhir. 

 

"Selanjutnya, beberapa jam sebelum jadwal keberangkatan, jamaah akan menerima paspor, kemudian secara bertahap jamaah didorong ke bandara," katanya. 

 

Saat ini, sebut Widi, ada tiga embarkasi yaitu, embarkasi Jakarta, Surabaya, dan Solo yang telah memiliki layanan fast track atau jalur cepat keimigrasian dari Pemerintah Arab Saudi.

 

"Pemeriksaan dokumen jamaah haji, seperti visa dan paspor, oleh keimigrasian Pemerintah Arab Saudi langsung di Tanah Air. Layanan fast track sangat membantu jemaah haji Indonesia, khususnya jamaah lanjut usia. Layanan fast track diberikan kepada 128.420 jamaah (60,21%)," ujarnya.


Secara umum, menurut Widi, seluruh embarkasi telah dilengkapi dengan sarana dan prasarana pelayanan jamaah, yaitu layanan penerimaan bagasi jamaah yang haji dilakukan satu hari sebelum masuk asrama, layanan konsumsi, layanan akomodasi, layanan transportasi, layanan kesehatan/poliklinik, dan layanan pemantapan manasik haji dengan memanfaatkan masjid, miniatur Ka'bah, lintasan sa'i dan tempat melontar jumrah yang ada di setiap embarkasi. 

 

"Selain itu, seluruh embarkasi sudah mengafirmasi kebutuhan jamaah lanjut usia dan jamaah disabilitas," ucapnya.


Bahkan, kata Widi, sejumlah embarkasi telah memiliki mock up pesawat. "Mock up pesawat ini dibuat mirip dengan aslinya, yaitu pesawat yang membawa calon jamaah haji ke Arab Saudi," sambungnya. 

 

Melalui mock up tersebut, jamaah khususnya yang belum pernah naik pesawat dapat mengenal dan menggunakan fasilitas yang ada di pesawat seperti cara penggunaan toilet pesawat dan fitur lainnya.


Ia mengatakan, operasional haji di embarkasi juga melibatkan sejumlah kementerian/lembaga, pemerintah daerah dan stakeholders lainnya. Hal ini diatur dalam UU Nomor 8 Tahun 20219 tentang Penyelenggaraan Haji dan Umrah.


Pada Selasa (21/5/2024 terdapat 19 kelompok terbang, dengan jumlah jamaah haji 7.473 orang, akan diterbangkan ke Madinah, dengan rincian sebagai berikut:

  1. Embarkasi Balikpapan (BPN) sebanyak 324 jemaah/1 Kloter
  2. Embarkasi Solo (SOC) sebanyak 1.440 jemaah/4 Kloter
  3. Embarkasi Surabaya (SUB) sebanyak 1.113 jemaah/3 Kloter
  4. Embarkasi Makassar (UPG) sebanyak 450 jemaah/1 Kloter
  5. Embarkasi Medan (KNO) sebanyak 360 jemaah/ 1 Kloter
  6. Embarkasi Batam (BTH) sebanyak 350 jemaah/ 1 Kloter
  7. Embarkasi Jakarta Bekasi (JKS) sebanyak 1.320 jemaah/3 Kloter
  8. Embarkasi Kertajati (KJT) sebanyak 440 jemaah/ 1 Kloter
  9. Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) sebanyak 440 jemaah/ 1 Kloter
  10. Embarkasi Padang (PDG) sebanyak jemaah 393 / 1 Kloter
  11. Embarkasi Lombok (LOP) sebanyak jemaah 393/ 1 Kloter
  12. Embarkasi Palembang (PLM) sebanyak jemaah 450/ 1 Kloter.