Tasawuf/Akhlak

Ekspos Resolusi 2022, Ini Pesan Syair As-Shafadi

Sel, 4 Januari 2022 | 16:00 WIB

Ekspos Resolusi 2022, Ini Pesan Syair As-Shafadi

Ekspos resolusi 2022, ini pesan syair as-Shafadi.

“Jika kamu ingin menggapai cita-cita, rahasiakanlah ia dari semua orang”, kata as-Shafadi.


Melewati tahun 2021 dan beralih ke tahun 2022, tentu banyak hal yang kita alami. Senang, bahagia, susah, duka dan getir kehidupan. Ia membuat kehidupan kita berwarna. Setiap problem kehidupan yang dijumpai, akan selalu ada asa yang kita dapati untuk terus melanjutkan hidup dari waktu ke waktu.

 

Di era kemajuan teknologi dan media sosial seperti saat ini, kita akan mendapati cara-cara alternatif yang makin memudahkan kita menyusun perencanaan atau plan yang akan kita eksekusi di tahun ini. Bukan hanya menyusunnya yang mudah, bahkan kita bisa mengeksposnya ke media sosial, sembari disisipkan caption “Resolusi 2022”. 


Dengan mengekspos plan yang kita susun, tentu akan ada yang melihatnya, baik banyak maupun sedikit tergantung jumlah pengikutnya di media sosial. Lantas, sebenarnya apakah bijak mengekspos resolusi atau plan kita ke media sosial? Dalam hal ini menarik sekali pesan syair as-Shafadi. 

 


Sekilas tentang As-Shafadi

Khalil ibn Aybak ibn ‘Abdullah Shalahuddin as-Shafadi ad-Dimasyqi as-Syafi’i adalah nama, nasab, gelar dan nisbah daerah serta mazhabnya. Ia lahir tahun 696 Hijriah, ada juga yang mengatakan 697 H. lebih dikenal dengan sebutan as-Shafadi, salah satu kota di perbatasan Palestina dan Israel. Ia menulis banyak karya yang kebanyakan bergenre sastra, yang disebut oleh Ibnu Sa’d mencapai 500 jilid. Memiliki tulisan tangan yang bagus, sehingga banyak bekerja di bidang penulisan di beberapa daerah di Damaskus. Ia wafat pada 764 H. (Ibnu Hajar al-‘Asqallani, ad-Durarul Kâminah, [Hyderabad, Dairah al-Ma’arif al-Utsmaniyah: 1392 H/1972 M], juz II, halaman 208-210).


As-Shafadi berguru kepada beberapa ulama besar pada masanya, di antaranya al-Hafiz Fathuddin ibn Sayyiddin Nas, Ibnu Nubatah al-Mishri, Abu Hayyan al-Gharnathi, dan lain-lain. Adapun karya-karya al-Shafadi banyak, namun tidak semua dicetak, sebagian masih berbentuk manuskrip, bahkan ada pula kesalahan nisbah sebagian kitab kepadanya. Salah satu karyanya yang berbentuk biografi tokoh-tokoh adalah al-Wâfi bil Wâfiyât. Karyanya yang belum dicetak dan masih berbentuk manuskrip salah satunya adalah al-Iqtishâr ‘ala Jawâhiris Sulûk fîl Intishâr li Ibn Sina. Sedangkan karya yang salah nisbah kepadanya salah satunya adalah Risalâh fî ‘Ilmil Mûsiqi

 


Syair Lȃmiyȃtus Shafadi

Syair lȃmiyȃt yang masyhur dinisbahkan kepadanya terdiri dari 28 bait yang menghimpun nilai dan prinsip ideal tentang kehidupan, khususnya bagi para pemuda. Motivasi dan ambisi seorang pemuda digambarkan begitu ideal dalam bait-bait itu. Namun demikian, kita fokus kepada bait kesembilan, yaitu:


وإنْ أردتَ نَجاحاً أو بلوغَ مُنىً ۞ فاكتُمْ أمورَكَ عن حافٍ ومُنتعلِ


“Jika kamu mau sukses atau mencapai cita-citamu, maka rahasiakanlah dari semua orang.”


Merahasiakan impian kita dari semua orang terkadang menjadi kunci tercapainya impian itu. Sebagaimana kita tahu, bahwa orang lain lebih sering melihat hasil saja, tanpa melihat usaha yang proses yang dijalani. Hal tersebut sebenarnya wajar saja, karena setiap manusia memiliki urusan dan masalahnya masing-masing. Akan habis waktunya jika ia terus menerus melirik urusan orang lain.


Itulah sebabnya kita perlu menyembunyikan plan dan resolusi pribadi kita, sebagaimana yang dikatakan as-Shafadi di dalam syairnya. Sebab, plan adalah bagian dari proses, biarlah itu menjadi bagian dari kehidupan pribadi kita yang mengusahakan dan mewujudkannya.

 

 
Kita tidak tahu, apabila cita-cita dan plan yang kita susun sudah menyebar di khalayak umum atau orang banyak di sekitar kita, kemudian ia tidak terwujud, tentunya ada orang-orang bersimpati dan memotivasi agar harapan kita tidak padam. Namun tidak menutup kemungkinan ada juga yang mencemooh dan meremehkan, bahkan menertawakan kegagalan yang kita alami.


Bait di atas tidak sama sekali mengintervensi kita untuk tidak mengekspos plan dan resolusi yang kita rencanakan di awal tahun ke media sosial, atau membeberkannya ke banyak orang. Al-Shafadi hanya menawarkan pesan kebijakan yang bisa kita pilih atau tinggalkan. Kendati ada yang lebih memilih menjadikan media sosial tempat ia mencatat resolusinya supaya ia selalu teringat dengan cita-cita yang ingin diraih di tahun ini. Selamat beresolusi.

 

Ustadz Amien Nurhakim, Musyrif Pesantren Luhur Ilmu Hadits Darus-Sunnah dan Mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta