Tasawuf/Akhlak

Ini Tiga Syarat Tobat Menurut Syekh Abdul Qadir Al-Jailani

Sen, 31 Desember 2018 | 10:00 WIB

Ini Tiga Syarat Tobat Menurut Syekh Abdul Qadir Al-Jailani

Sebaik-baik orang yang berdosa adalah mereka yang segera meminta maaf kepada Allah SWT dengan cara memperbanyak istighfar dan bertobat.

Setiap orang pasti pernah melakukan salah dan dosa. Tidak ada satu pun manusia di bumi ini luput dari dua sifat itu. Karena itu, Allah membuka pintu maaf selebar-lebarnya bagi hamba yang sadar diri dan menyesali kesalahan yang pernah dilakukannya.
 
Menyadari dan menyesali kesalahan itu disebut dengan tobat. Dalam hadits Rasul dikatakan, “Menyadari kesalahan adalah tobat,” (HR Ibnu Majah).
 
Sebaik-baik orang yang berdosa adalah mereka yang segera meminta maaf kepada Allah SWT dengan cara memperbanyak istighfar dan bertobat. Tobat lebih baik disegerakan sebelum ajal menjemput.
 
Perlu diperhatikan, di dalam Islam ada syarat-syarat yang harus dipenuhi agar tobat diterima Allah SWT. Syekh Abdul Qadir Al-Jilani dalam Kitab Al-Ghunyah menjelaskan ada tiga syarat tobat:
 
أما شروطها فثلاثة: أولها الندم على ما عمل من المخالفات وهو قول النبي صلى الله عليه وسلم الندم توبة. وعلامة صحة الندم رقة القلب وغزارة الدمع ولهذا روي عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال: جالسوا التوابين فإنم أرق أفئدة. والثاني ترك الزلات في جميع الحالات والساعات. والثالث العزم على ألا يعود إلى مثل ما اقترف من المعاصى والخطيئات
 
Artinya, “Syarat tobat ada tiga: pertama, menyesali atas kesalahan dan kekeliruan yang dilakukan, ini berdasarkan hadis Rasulullah, ‘Menyesali kesalahan adalah tobat’. Tanda dari penyesalan adalah lembutnya hati dan berderainya air mata. Sebab itu, Rasulullah mengatakan, ‘Berkumpullah bersama orang yang bertobat, karena hati mereka lembut’. Kedua, meninggalkan setiap kesalahan di mana pun dan kapan pun. Ketiga, berjanji dan berusaha untuk tidak kembali pada dosa dan kesalahan.”
 
Menurut Syekh Abdul Qadir, ketiga syarat ini mesti dipenuhi dalam bertobat agar diterima Allah SWT. Ketiga syarat itu adalah menyesali kesalahan, meninggalkan maksiat, dan menghindar serta menjaga diri agar tidak jatuh pada lubang yang sama.
 
Oleh karena itu, tobat tidak cukup sekedar diniatkan dan diucapkan, tapi mesti diwujudkan dalam tindakan.
 
Setelah menyesali perbuatan yang dilakukan, mintalah ampun kepada Allah, dan jangan ulangi perbuatan dan kesalahan yang pernah dilakukan. Semoga Allah menerima tobat hamba-hamba-Nya. Wallahu a’lam. (Hengki Ferdiansyah)