Syariah

Nama-nama Keturunan Iblis dan Tugas-tugasnya

Sab, 2 November 2019 | 13:45 WIB

Nama-nama Keturunan Iblis dan Tugas-tugasnya

Allah secara terang-terangan menyebut bahwa Iblis adalah musuh yang nyata bagi manusia. (Ilustrasi: NU Online/Mahbib)

Sebagai makhluk yang paling dimuliakan Tuhan, manusia patut bersyukur atas segala karunia yang diberikan oleh-Nya. Manusia diciptakan dengan bentuk terbaik, dari segi fisik maupun nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam jiwa. Manusia bahkan bisa lebih mulia dari para malaikat jika dapat memaksimalkan karunia akal dan mengendalikan nafsunya. Namun juga dapat lebih rendah dari binatang jika hawa nafsunya dibiarkan liar tidak terkendali.

 

Salah satu bentuk kasih sayang Tuhan kepada manusia adalah memberinya peringatan agar berhati-hati menghadapi tipu daya Iblis. Sesungguhnya Iblis muncul di segala sudut kehidupan manusia. Ia menyusup melalui setiap sel darah manusia, mengelabui setiap informasi yang dikirim oleh panca indra ke otak lalu ke hati, yang merupakan benteng pertahanan terakhir. Allah secara terang-terangan menyebut bahwa Iblis adalah musuh yang nyata bagi manusia. Dalam Surat Yasin ditegaskan:

 

أَلَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يَا بَنِي آدَمَ أَنْ لَا تَعْبُدُوا الشَّيْطانَ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

 

“Bukankah aku telah memerintahkan kepadamu Hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu" (QS Yasin: 60).

 

Iblis sangat membenci kepada anak cucu Adam karena dendam kesumat yang melandanya. Jauh sebelum diciptakannya Nabi Adam, Iblis adalah pribadi yang tekun beribadah, bahkan ibadahnya melampaui para malaikat. Iri hati dan kesombongan yang membuat Iblis menjadi makhluk Tuhan yang terkutuk. Iblis disuruh Tuhan sujud kepada Adam, tapi ia menolaknya, di saat yang bersamaan para malaikat dengan penuh kerendahan hati melaksanakan perintah sujud tersebut.

 

Iblis merasa lebih mulia dari Adam, karena ia diciptakan dari api sedangkan Adam hanya dari tanah. Karena arogansi dan pembangkangannya itulah, Iblis diusir dari surga, ia mendapat laknat dari Tuhan selama-lamanya hingga hari kiamat. Mulai saat itulah Iblis secara terang-terangan menyatakan permusuhannya kepada Adam dan anak cucunya. Bahkan, menurut sebagian ulama, kebencian Iblis kepada anak cucu Adam jauh lebih besar dari pada kepada Nabi Adam sendiri. Pertimbangannya karena Iblis diciptakan dari api, anak cucu Adam dari air, sementara Adam dari tanah liat. Sisi kontradiksi api dengan air lebih besar dari pada dengan tanah liat. Iblis benar-benar menjadi musuh besar bagi manusia (Syekh Al-Fakhr al-Razi, Mafâtîh al-Ghaib, [Beirut: Dar al-Fikr], juz 13, hal. 98).

 

Iblis mengancam manusia dengan tujuh ancaman, empat di antaranya ada di Surat al-Nisa’ sebagai berikut:

 

وَلَأُضِلَّنَّهُمْ وَلَأُمَنِّيَنَّهُمْ وَلَآمُرَنَّهُمْ فَلَيُبَتِّكُنَّ آذانَ الْأَنْعامِ وَلَآمُرَنَّهُمْ فَلَيُغَيِّرُنَّ خَلْقَ اللهِ وَمَنْ يَتَّخِذِ الشَّيْطانَ وَلِيًّا مِنْ دُونِ اللهِ فَقَدْ خَسِرَ خُسْراناً مُبِيناً

 

“Dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka mengubahnya. Barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata” (QS al-Nisâ’: 119).

 

Dan tiga di Surat al-A’raf:

 

قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ * ثُمَّ لَآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ

 

"Iblis menjawab: Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka, dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat) (QS Al-A’raf: 16-17).

 

Keturunan dan Prajurit Iblis Berikut Tugas-Tugasnya

Seorang pakar tafsir terkemuka, Imam Mujahid sebagaimana dikutip Syekh Abdurrauf al-Manawi menyebutkan bahwa Iblis memiliki keturunan dan prajurit yang terstruktur rapi, mereka bekerja sesuai bidangnya masing-masing. Berikut penjelasannya:

 

  1. Al-Syabru

 

Makhluk satu ini selalu berurusan dengan segala bentuk cobaan yang menimpa manusia. Setiap kali manusia mendapatkan cobaan akan dibuatnya galau dan tidak sabar menerimanya. Segala ekspresi berlebih di kala mengalami musibah seperti menangis histeris, depresi, mengamuk dan tradisi Jahiliyyah lainnya berhubungan dengan pengaruh al-Syabru.

 

  1. Al-A'war

 

Bertugas di bidang tindak asusila. Cucu Iblis inilah yang mengajak manusia melakukan hubungan seks bebas dengan lawan jenis. Al-A'war mampu memberikan tegangan tinggi di bagian kemaluan pria dan wanita untuk menambah gairah melakukan hubungan terlarang.

 

  1. Al-Sauth

 

Inilah mungkin cucu Iblis yang paling berhasil di bidangnya. Cucu Iblis yang satu ini bekerja di bagian pemberitaan. Ia berperan meracuni sebuah berita dengan penuh kedustaan. Maraknya penyebaran isu-isu yang tidak jelas dasar kebenarannya merupakan andil besar dari cucu Iblis yang satu ini.

 

  1. Al-Dasim

 

Berperan menghancurkan keharmonisan rumah tangga pasangan suami istri. Pengaruhnya akan semakin cepat menjalar jika suami hendak memasuki rumah tanpa terlebih dahulu mengucapkan salam terhadap keluarga yang ada di rumah atau tidak dalam kondisi berdzikir.

 

  1. Al-Zalanbur

 

Ia selalu stand by di pasar-pasar. Cucu Iblis satu ini yang membuat para pebisnis di pasar rentan melakukan tindak penipuan dan kecurangan dalam bertransaksi. Janji-janji palsu pedagang terhadap konsumen merupakan tipu daya dari al-Zalanbur.

 

  1. Al-Walhan

 

Keturunan Iblis satu ini bertugas mengganggu urusan bersuci manusia. Setiap manusia dibuatnya selalu ragu-ragu dan was-was saat berwudlu, mandi atau aktivitas thaharah lainnya. al-Walhân mempengaruhi manusia untuk menggunakan air secara berlebihan.

 

  1. Al-Khanzab

 

Anak Iblis satu ini secara khusus menganggu shalatnya manusia. Anak cucu Adam dibuatnya malas shalat, melanggar etika shalat, melakukan hal-hal yang dapat membatalkan shalat, tidak khusyu’ saat shalat dan lain-lain (Syekh Abdurrauf al-Manawi, Faidl al-Qadir, juz 2, hal. 503).

 

Masih banyak lagi beberapa tentara Iblis yang bertugas membawa misi besar penyesatan terhadap manusia secara masal. Menurut satu riwayat, setiap hari Iblis bisa melahirkan anak dengan jumlah besar sesuka dia. Setiap prajurit yang berhasil menyesatkan manusia, dijanjikan Iblis mendapat mahkota yang tinggi sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Ibnu Hibban, al-Hakim dan al-Thabrani dari haditsnya Abi Musa al-Asy’ari berupa hadits marfu’ (Syekh Badruddin al-‘Aini, Umdah al-Qari Syarh Shahih al-Bukhari, juz 15, hal. 168).

 

Iblis dan para prajuritnya sadar benar bahwa vonis kutukan Tuhan takan pernah dicabut kembali, sehingga mereka bergerilya bahu-membahu dari generasi ke generasi dengan satu misi untuk menjerumuskan manusia yang mereka anggap sebagai anak emas Tuhan. Oleh sebab itu, penting bagi manusia untuk mewaspadai gerakan mereka, di antaranya dengan memperbanyak dzikir, memperbanyak shalat, rajin membaca Al-Qur’an, bersedekah, menebar kedamaian antar sesama dan amal ibadah lainnya yang dapat membentengi manusia dari gangguan Iblis.

 

Godaan Iblis tidak hanya kepada orang-orang awam tapi juga menyerang orang-orang saleh dan ulama, bahkan lebih gencar. Setinggi apa pun kualitas ibadah dan keilmuan manusia, Iblis akan terus berusaha menyesatkannya selama manusia masih hidup. Tidak sedikit mantan orang saleh dan ulama yang dijerumuskan Iblis sehingga mengalami akhir hayat yang buruk, na’ûdzu billahi min dzalik. Oleh karenanya para ulama tasawuf mengajarkan agar tidak mudah jumawa atau memvonis buruk kepada orang lain, sebab kita tidak akan pernah mengetahui akhir dari kehidupan kita. Semoga kita senantiasa diberi perlindungan oleh Allah dan mendapat husnul khatimah.

 

 

Ustadz M. Mubasysyarum Bih, Dewan Pembina Pondok Pesantren Raudlatul Quran, Geyongan, Arjawinangun, Cirebon, Jawa Barat.