Khutbah

Khutbah Jumat: Menggalang Solidaritas dalam Menghadapi Musibah Banjir

Kamis, 10 Juli 2025 | 09:00 WIB

Khutbah Jumat: Menggalang Solidaritas dalam Menghadapi Musibah Banjir

Ilustrasi banjir. Sumber: Canva/NU Online.

Bencana adalah bagian dari ketetapan Allah yang sulit diprediksi. Ia datang secara tiba-tiba, mengguncang kehidupan, menghancurkan bangunan, merenggut harta benda, bahkan nyawa. Namun, di balik duka dan air mata yang ditinggalkannya, bencana juga mampu membangkitkan jiwa kemanusiaan, menggugah empati, memupuk kepedulian, dan menguji kekuatan ukhuwah di antara sesama manusia.


Naskah Khutbah Jumat ini bertema “Menggalang Solidaritas dalam Menghadapi Musibah Banjir”. Untuk mencetak naskah ini, silakan klik tombol unduh berwarna merah di bagian atas halaman pada versi desktop. Semoga bermanfaat!


الْـحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي كَتَبَ عَلَىٰ عِبَادِهِ الْإِبْتِلَاءَ، وَجَعَلَ فِي الصَّبْرِ عَلَى الْمَصَائِبِ رِفْعَةً وَارْتِقَاءً، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَىٰ آلِهِ وَصَحَابَتِهِ أَجْمَعِيْنَ. أُوْصِيْكُمْ أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللّٰهِ، وَقَدْ قَالَ: وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۖوَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ


Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah,

Segala puji hanya milik Allah, Rabb semesta alam, yang mengatur kehidupan dengan keadilan dan kasih sayang. Dialah yang menguji hamba-Nya dengan suka dan duka, kelapangan dan bencana, untuk menampakkan siapa yang sabar dan siapa yang lalai. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, sang pembawa risalah yang membawa rahmat bagi seluruh alam. Beliau telah mengajarkan umatnya nilai kasih sayang, keadilan, dan kepedulian terhadap sesama. Shalawat dan salam juga semoga tercurah kepada keluarga beliau, para sahabat, serta seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.


Hadirin yang berbahagia, khatib berwasiat kepada diri sendiri dan kepada hadirin sekalian, marilah kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dengan ketakwaan, Allah menjanjikan jalan keluar dari setiap kesulitan dan rezeki dari arah yang tak terduga, sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an, Surah Ath-Thalaq ayat 2-3: 


وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا ۙ وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ 


Artinya: “Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak dia duga.”


Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah,

Sebagian saudara kita, di berbagai wilayah, tengah berjuang menghadapi musibah banjir. Air yang meluap dari sungai dan hujan yang turun tanpa henti telah merendam rumah-rumah mereka. Ada yang kehilangan tempat tinggal, ada yang mengungsi di tenda-tenda darurat, tidur beralas tikar, dan makan dari sumber daya yang tersisa atau dari bantuan yang entah datang atau tidak.


Namun ingatlah, bahwa musibah seperti ini bukan hanya ujian bagi mereka yang tertimpa, tetapi juga ujian bagi kita yang menyaksikan. Apakah kita merasa tergugah? Apakah kita terdorong untuk membantu? Atau justru kita sibuk dengan kenyamanan pribadi tanpa sedikit pun peduli pada penderitaan mereka?


Dalam menghadapi kondisi seperti yang tengah kita saksikan, maka sepantasnya kita tergerak, menyalurkan bantuan, menggalang solidaritas kemanusian untuk meringankan beban saudara-saudara kita yang terdampak bencana banjir. Hal ini semata-mata kita niatkan untuk berbuat baik dan menjalankan perintah Allah SWT. Sebagaimana dalam QS. Al-Ma’idah ayat 2 diterangkan:


وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۖوَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ


Artinya: “Tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat berat siksaan-Nya.”


Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah,

Dalam situasi bencana seperti banjir, saling tolong-menolong adalah aktivitas yang sangat bermanfaat bagi sesama. Sebab, Masyarakat terdampak membutuhkan berbagai macam bantuan. Ada yang butuh tempat tinggal sementara, makanan, pakaian, atau sekadar penguatan mental. 


Selanjutnya, konsep tolong-menolong dalam Islam, tidak terbatas pada satu bentuk. Siapa pun yang punya kelebihan di satu sisi, itulah yang dapat disumbangkan. Dalam hal ini, para ulama telah menjelaskan bahwa tolong-menolong itu bersifat luas, terukur, dan menyeluruh. Sebagaimana yang diuraikan oleh Al-Qurthubi dalam kitab Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an (jilid 6, halaman 47) dengan mengutip pendapat dari Ibnu Khuwaiz Mandad:


وَقَالَ ابْنُ خُوَيْزِ مَنْدَادٍ فِي أَحْكَامِهِ: وَالتَّعَاوُنُ عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى يَكُونُ بِوُجُوهٍ، فَوَاجِبٌ عَلَى الْعَالِمِ أَنْ يُعِينَ النَّاسَ بِعِلْمِهِ فَيُعَلِّمُهُمْ ، وَيُعِينُهُمُ الْغَنِيُّ بِمَالِهِ، وَالشُّجَاعُ بِشَجَاعَتِهِ فِي سَبِيلِ اللّٰهِ، وَأَنْ يَكُونَ الْمُسْلِمُونَ مُتَظَاهِرِينَ كَالْيَدِ الْوَاحِدَةِ


Artinya: “Tolong-menolong dalam kebaikan dan takwa itu memiliki banyak bentuk, di antaranya: Seorang yang alim (berilmu) wajib membantu dengan ilmunya, orang kaya dengan hartanya, orang pemberani dengan keberaniannya di jalan Allah, dan semua kaum Muslimin harus saling mendukung seperti satu tangan yang utuh.


Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah,

Kita dapat berkontribusi dengan menyalurkan bantuan makanan, menyumbang pakaian yang layak pakai, ikut dalam penggalangan dana, membantu membersihkan lingkungan pascabanjir, atau menyebarkan informasi tentang kebutuhan darurat secara tepat dan bertanggung jawab.


Langkah-langkah sederhana seperti ini membawa manfaat yang besar, tidak hanya bagi mereka yang terdampak, tetapi juga bagi kita yang turut berkontribusi. Perbuatan mulia ini mencerminkan akhlak mulia dan solidaritas sesama manusia. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam sebuah hadits:


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ‌مَنْ ‌نَفَّسَ ‌عَنْ ‌مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللّٰهُ  عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللّٰهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللّٰهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، وَ اللّٰهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ


Artinya: Dari Abu Hurairah ra, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang meringankan satu kesulitan dari seorang mukmin di antara kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah akan meringankan darinya satu kesulitan dari kesulitan-kesulitan pada hari kiamat. Barang siapa memudahkan orang yang sedang kesulitan, maka Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barang siapa menutupi aib seorang Muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Dan Allah senantiasa menolong seorang hamba, selama hamba itu menolong saudaranya.” (HR. Muslim)


Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah,

Musibah banjir yang menimpa saudara-saudara kita adalah ujian bagi semua, bagi yang terdampak maupun yang tidak. Islam mengajarkan agar kita saling tolong-menolong, menggalang solidaritas dalam kebaikan dan takwa, sesuai kemampuan masing-masing. Para ulama menegaskan, bantuan bisa berupa ilmu, harta, tenaga, atau sikap saling menguatkan. 


Rasulullah SAW juga menjanjikan, bahwa siapa yang meringankan kesulitan orang lain, Allah akan meringankan kesulitannya di dunia dan akhirat. Maka mari kita jadikan momen ini sebagai kesempatan untuk menunjukkan kepedulian, memperkuat solidaritas, dan meneguhkan keimanan dengan cara bermanfaat bagi sesama.


بَارَكَ اللّٰهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِلْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ


Khutbah II

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلَى إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إِلَى رِضْوَانِهِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا المُسْلِمُوْنَ اِتَّقُوْا اللّٰهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى


وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللّٰهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَّى بِمَلَآئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعَالَى إِنَّ اللّٰهَ وَمَلَآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيَآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلَآئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّٰهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيِّ وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِيْ التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ


اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَالْاَمْوَاتِ اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَالْمِحَنَ وَسُوْءَ الْفِتَنِ وَالْمِحَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خَآصَّةً وَسَائِرِ الْبُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَآمَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَ اِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ


عِبَادَ اللّٰهِ ! إِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِيْ الْقُرْبٰى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوْا اللّٰهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللّٰهِ أَكْبَرُ وَ اللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ


Ustadz Muhaimin Yasin, Alumnus Pondok Pesantren Ishlahul Muslimin Lombok Barat dan Pegiat Kajian Keislaman.