Salah satu peristiwa besar dalam perjalanan dakwah Rasul adalah hijrah ke Madinah. Hijrah ini dimaksudkan untuk memindahkan pengembangan dakwah yang sebelumnya berada di Makkah. Setelah hijrah, Rasululah dan kaum Muslim mendapatkan kemenangan demi kemenangan. Menjadikan Islam tersebar ke seluruh penjuru dunia sebagai risalah yang rahmatal lil alamin. Sudah semestinya momentum hijrah Rasulullah menjadi pemicu semangat kita untuk mengisi tahun baru Islam.
Khutbah Jumat ini berjudul: “Khutbah Jumat: Tahun Baru Islam dan Semangat Hijrah”. Untuk mencetak naskah khutbah ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat!
Khutbah I
اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ، وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ، أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَام ، أَمَّا بَعْدُ: فَيَاأَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ, اِتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ, وَاشْكُرُوْهُ عَلَى مَا هَدَاكُمْ لِلإِسْلاَمِ، وَأَوْلاَكُمْ مِنَ الْفَضْلِ وَالإِنْعَامِ، وَجَعَلَكُمْ مِنْ أُمَّةِ ذَوِى اْلأَرْحَامِ. قَالَ تَعَالَى : اِنَّ الَّذِيْنَ تَوَفّٰىهُمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ ظَالِمِيْٓ اَنْفُسِهِمْ قَالُوْا فِيْمَ كُنْتُمْۗ قَالُوْا كُنَّا مُسْتَضْعَفِيْنَ فِى الْاَرْضِۗ قَالُوْٓا اَلَمْ تَكُنْ اَرْضُ اللّٰهِ وَاسِعَةً فَتُهَاجِرُوْا فِيْهَاۗ فَاُولٰۤىِٕكَ مَأْوٰىهُمْ جَهَنَّمُۗ وَسَاۤءَتْ مَصِيْرً
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat rahimakumullah,
Segala puji dan syukur kita persembahkan kepada Allah swt atas segala karunia dan rahmat-Nya yang senantiasa diberikan kepada kepada hamba hamba-Nya. Shalawat dan salam kita haturkan kepada Baginda Rasulullah Muhammad saw, sumber keteladanan dan manusia yang paling mulia di muka bumi ini.
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat rahimakumullah,
Tanpa terasa kita sudah berada di tahun baru 1446 Hijriah. Sudah seyogyanya kita mengambil pelajaran dari berputarnya waktu ini, mengisinya dengan iman dan amal saleh. Pada hakikatnya, waktu terus berputar dan umur kita semakin berkurang. Di mana setelah bulan Dzulhijjah lalu, sebagai bulan ibadah haji dan penutup tahun 1445 H, disusul dengan tahun baru Hijriah, para jamaah haji pulang dan memulai hidup baru di tahun baru. Begitu juga dengan semua umat Islam mesti memulai hidup baru dengan semangat baru, mengisi hidup dengan iman dan meningkat kualitas iman dan taqwa. Allah Swt berfirman:
وَمَنْ نُّعَمِّرْهُ نُنَكِّسْهُ فِى الْخَلْقِۗ اَفَلَا يَعْقِلُوْنَ
Artinya: “Dan barang siapa Kami panjangkan umurnya, Kami mengembalikannya dalam penciptaan. Maka tidakkah mereka berpikir?” (QS. Yasin: 68).
Ibnu Jarir al-Thabari dalam kitabnya al-Jami’ fi Ta’wil al-Qur’an hal 549 menerangkan bahwa ayat ini merupakan gambaran atas siklus kehidupan manusia. Bagi orang-orang yang dipanjangkan umurnya, maka ia akan dikembalikan keadaannya seperti waktu bayi dan kanak-kanak karena lemah dan pikun. Jadilah ia tidak mengetahui apa-apa meskipun ia sebelumnya telah banyak pengalaman dan pengetahuan. Manusia terus mengalami siklus hijrah dan perubahan dalam hidup.
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat rahimakumullah,
Hijrah sendiri merupakan tradisi para Nabi seperti Nabi Ibrahim yang berhijrah dari Iraq menuju Syam lalu ke Mesir. Nabi Musa juga tinggal di tempat yang baru setelah selamat dari pengejaran Firaun. Allah swt berfirman:
فَاٰمَنَ لَهٗ لُوْطٌۘ وَقَالَ اِنِّيْ مُهَاجِرٌ اِلٰى رَبِّيْۗ اِنَّهٗ هُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
Artinya: “Maka, Lut membenarkan (kenabian Ibrahim). Dia (Ibrahim) pun berkata, “Sesungguhnya aku berhijrah ke (tempat yang diperintahkan) Tuhanku. Sesungguhnya Dialah Yang Maha perkasa lagi Maha bijaksana." (QS al-Ankabut: 26).
Begitu halnya Rasulullah saw mempersiapkan tempat untuk hijrah yaitu Madinah. Proses hijrah ini adalah bagian dari usaha memindahkan pengembangan dakwah dari Makkah ke Madinah. Walhasil, Islam mendapat kemenangan. Rasul berhasil menyatukan umat Islam, mempersatukan Muhajirin dan Anshar, menguasai ekonomi di Madinah. Kemenangan perang pasca hijrah dilanjutkan dengan menyebarnya Islam ke berbagai penjuru dunia. Allah swt berfirman:
اِنَّ الَّذِيْنَ تَوَفّٰىهُمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ ظَالِمِيْٓ اَنْفُسِهِمْ قَالُوْا فِيْمَ كُنْتُمْۗ قَالُوْا كُنَّا مُسْتَضْعَفِيْنَ فِى الْاَرْضِۗ قَالُوْٓا اَلَمْ تَكُنْ اَرْضُ اللّٰهِ وَاسِعَةً فَتُهَاجِرُوْا فِيْهَاۗ فَاُولٰۤىِٕكَ مَأْوٰىهُمْ جَهَنَّمُۗ وَسَاۤءَتْ مَصِيْرً
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang dicabut nyawanya oleh malaikat dalam keadaan menzalimi dirinya, mereka (malaikat) bertanya, “Bagaimana kamu ini?” Mereka menjawab, “Kami adalah orang-orang yang tertindas di bumi (Makkah).” Mereka (malaikat) bertanya, “Bukankah bumi Allah itu luas sehingga kamu dapat berhijrah di sana?” Maka, tempat mereka itu (neraka) Jahanam dan itu seburuk-buruk tempat kembali."(QS an-Nisa ayat 97).
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat rahimakumullah,
Dalam berhijrah, diperlukan sifat amanah dan jujur. Sebagaimana Rasulullah dalam hijrahnya telah menyiapkan strategi yang matang dengan memerintahkan Sayyidina Ali tidur di tempat Rasulullah. Ini adalah amanah besar yang diemban Sayyidina Ali. Begitu halnya, Sayyidah Asma yang bertugas mengantarkan makanan ke Gua Tsur sebagai tempat persembunyian Rasulullah saw sebelum pergi menuju ke Madinah. Selanjutnya Rasulullah ditemani oleh sahabat Abu Bakar yang bergelar Ash-Shiddiq, pemilik sifat jujur dan benar. Dalam Al-Qur'an Allah swt berfirman :
اِلَّا تَنْصُرُوْهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللّٰهُ اِذْ اَخْرَجَهُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا ثَانِيَ اثْنَيْنِ اِذْ هُمَا فِى الْغَارِ اِذْ يَقُوْلُ لِصَاحِبِهٖ لَا تَحْزَنْ اِنَّ اللّٰهَ مَعَنَاۚ فَاَنْزَلَ اللّٰهُ سَكِيْنَتَهٗ عَلَيْهِ وَاَيَّدَهٗ بِجُنُوْدٍ لَّمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِيْنَ كَفَرُوا السُّفْلٰىۗ وَكَلِمَةُ اللّٰهِ هِيَ الْعُلْيَاۗ وَاللّٰهُ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ
Artinya: “Jika kamu tidak menolongnya (Nabi Muhammad), sungguh Allah telah menolongnya, (yaitu) ketika orang-orang kafir mengusirnya (dari Makkah), sedangkan dia salah satu dari dua orang, ketika keduanya berada dalam gua, ketika dia berkata kepada sahabatnya, “Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.” Maka, Allah menurunkan ketenangan kepadanya (Nabi Muhammad), memperkuatnya dengan bala tentara (malaikat) yang tidak kamu lihat, dan Dia menjadikan seruan orang-orang kafir itu seruan yang paling rendah. (Sebaliknya,) firman Allah itulah yang paling tinggi. Allah Maha perkasa lagi Maha bijaksana.” (QS at Taubah: 40).
Dalam ayat ini Allah menyebut sahabat terdekat Nabi dengan kata tsaniyasnaini. Beberapa tahun kemudian, Rasulullah kembali ke Makkah dalam peristiwa Fathu Makkah dengan membawa pasukan Muslim sebanyak sepuluh ribu pasukan. Sebuah kemenangan yang luar biasa, hijrah yang dilakukan karena Allah dengan amanah dan kejujuran telah memenangkan dan menyelamatkan kehidupan kaum Muslim. Syekh Ibnu Athaillah dalam Al-Hikam menjelaskan:
aانْظُرْ إِلَي قَوْلِهِ صَلَّيِّ اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَي اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَي اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَي دُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَي مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ فَافْهَمْ قَوْلَهُ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ وَتَأَمَّلْ هَذَا
Artinya: “Perhatikanlah sabda Rasulullah saw, ‘Siapa saja yang berhijrah kepada Allah dan rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan rasul-Nya. Tetapi siapa yang berhijrah kepada dunia yang akan ditemuinya, atau kepada perempuan yang akan dikawininya, maka hijrahnya kepada sasaran hijrahnya.’ Pahamilah sabda Rasulullah saw ini. Renungkan perihal ini bila kau termasuk orang yang memiliki daya paham.”
Hijrah juga telah membentuk sahabat menjadi orang-orang terbaik. Dari mereka Islam menyebar sebagai agama yang rahmatal lil alamin. Dalam berhijrah ini, Rasulullah berwasiat kepada kita dalam kitab Sunan al Kubra:
وَالْمُهَاجِرُ مِنْ هَجَرِ مَا نَهِيَ اللَّهُ عَنْهُ(رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ)
Artinya: “Dan orang yang berhijrah adalah orang yang telah meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah." (HR. Imam Al-Bukhari).
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat rahimakumullah,
Semoga kita mampu mengisi tahun baru 1446 Hijriah ini dengan lebih baik. Semoga Allah memudahkan segala urusan kita, Amin ya rabbal alamin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِتِّحَادِ وَاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ الْمَتِيْنِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، إِيَّاهُ نَعْبُدُ وَإِيَّاُه نَسْتَعِيْنُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا . وَصَلَّى الله عَلَى سَيِّدَنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ آمِينَ يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْاَمْوَاتْ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ. اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَ نَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُبِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.
Azmi Abubakar, Penyuluh Agama Islam KUA Glumpang Tiga, Pidie, Aceh, Penulis Buku Pernak Pernik Pernikahan