Program PandAI Dorong Perempuan Muda Jadi Penulis Andal Lewat Teknologi AI
Jumat, 13 Juni 2025 | 21:05 WIB
Jakarta, NU Online
Program Perempuan Pandai Artificial IntelligenceI (PandAI) hasil inisiatif NUCare Global dari LAZISNU dan Microsoft menyelenggarakan Webinar bertajuk Perempuan PandAI Menulis: Memaksimalkan AI untuk Karya Tulis yang Menarik dan Bertanggung Jawab.
Kegiatan ini diikuti oleh perempuan muda dari berbagai daerah di Indonesia hingga luar negeri pada Rabu (3/6/2025). Program ini menjadi solusi untuk mendorong perempuan muda menjadi penulis andal melalui pemanfaatan kecerdasan buatan.
Ketua Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdalatul Ulama (PP IPPNU), Whasfi Velasufah menyampaikan bahwa program ini mendorong perempuan, khususnya generasi muda dan pelajar untuk memaksimalkan teknologi Ai dalam karya tulisan mereka.
"Kecerdasan buatan (AI) bukan lagi pilihan, tapi sebuah kebutuhan. Maka sangat penting bagi para pelajar dan perempuan muda NU untuk mengambil peran aktif sebagai pencipta karya yang bermanfaat," ujar Vela.
Vela berharap melalui program Perempuan PandAI, perempuan muda Indonesia mampu melahirkan karya-karya tulisan berkualitas yang tetap menjunjung tinggi etika kepenulisan.
"Penulis perempuan yang tidak hanya cakap menggunakan teknologi, tetapi juga membawa nilai-nilai etika kebenaran dan kebermanfaatannya,” ucapnya.
"Acara (Program PandAI) ini menjadi langkah awal yang membawa dampak besar untuk masa depan literasi digital perempuan Indonesia," lanjut Vela.
Pengajar Perempuan PandAI, Lala Elmira (34) mengungkapkan bahwa para peserta dalam pelatihan sangat antusias serta aktif selama sesi diskusi dan tanya jawab.
Ia menjelaskan bahwa materi yang disampaikan dalam pelatihan meliputi pengertian, manfaat, etika penggunaan, dan praktik menggunakan AI dalam karya menulis.
"Penting untuk tahu lebih lanjut prompt writing seperti apa yang efektif supaya dapat memaksimalkan kepenulisan tersebut," ujar Lala.
Lala juga mengingatkan pentingnya mengenal etika dan batasan dalam penggunaan AI dalam suatu karya.
"Maraknya penipuan berkedok AI dan juga plagiarisme karya menjadi salah dua efek berbahaya," katanya.
Ia berharap dengan terselenggaranya Program PandAI, literasi digital perempuan muda Indonesia semakin meningkat, sehingga dapat menunjang pendidikan dan karier mereka di bidang kepenulisan.
"Semoga setelah mengikuti workshop, para peserta bisa memaksimalkan tools AI yang dapat digunakan di dalam keseharian," ujar founder komunitas menulis One Day To Write (ODTW) itu.
Salah satu peserta, Nuriyah (30) yang berprofesi sebagai penulis menyampaikan bahwa dirinya sangat antusias mengikuti pelatihan ini karena memberikan dampak nyata pada kariernya.
"Sangat bermanfaat, membuka wawasan dan memberi semangat baru untuk berkarya yang mendukung kegiatan menulis dan kampanye sosial," ungkapnya.
Nuriyah menyampaikan bahwa selama pelatihan, pengajar langsung mempraktikkan penggunaan AI dalam kepenulisan.
"AI membantu menyusun draft, memperkaya kosakata, dan menyunting tulisan dengan cepat. Sangat relevan, terutama untuk efisiensi dan eksplorasi ide," ujarnya.
Ia turut mengapresiasi kepedulian NUCare Global dan Microsoft terhadap peningkatan literasi digital perempuan muda Indonesia. "Apresiasi tinggi, karena mendukung pemberdayaan perempuan di era digital,” ujar perempuan asal Jakarta Timur tersebut.
Nuriyah berharap keterampilannya semakin meningkatkan dan terus berkembang setelah mengikuti pelatihan. "Semoga makin percaya diri, kreatif, dan aktif memanfaatkan teknologi untuk perubahan positif," ucapnya.