Ilmu Al-Qur'an

Betapa Detailnya Penelitian Ulama tentang Huruf dan Kalimat dalam Al-Qur’an

Sabtu, 28 November 2020 | 10:30 WIB

Betapa Detailnya Penelitian Ulama tentang Huruf dan Kalimat dalam Al-Qur’an

Para ulama zaman dulu berjibaku dan sangat sibuk meneliti Al-Qur'an, bahkan sampai detail huruf dan kalimat-kalimat di dalamnya.

Di zaman serbateknologi saat ini kebanyakan kita nyaris tak lepas dari telepon seluler. Hari-hari kita sarat aktivitas mengutak-atik perangkat pintar itu. Mulai dari hanya iseng mengubah tampilan layar, mengganti tema wallpaper, bermedia sosial, hingga sibuk bermain game. Waktu 24 jam sehari yang diberikan Allah kadang kita habiskan berjam-jam di depan layar ponsel.

 

Gambaran seperti inilah kesibukan para ulama zaman dahulu terhadap Al-Qur’an. Mereka banyak meluangkan waktunya untuk meneliti rahasia di balik setiap kalimat dalam Al-Qur’an sebagaimana kita sibuk dengan handphone kita masing-masing. Di antara penelitian unik yang diriwayatkan dari para ulama adalah:

 

Jumlah surat dalam Al-Qur’an adalah 114 surat. Setengah pertama jumlah surat dalam Al-Qur’an diakhiri dengan surat al-Hadid dan setengah kedua jumlah surat dalam Al-Qur’an diawali dengan surat al-Mujadalah. Jumlah huruf dalam Al-Qur’an adalah 340.740 ayat, dan huruf yang tepat berada di tengah-tengah Al-Qur’an adalah huruf fa’ (ف) pada lafal (وَلْيَتَلَطَّفْ) QS Al-Kahfi: 19.

 

Baca juga: Bacaan Saktah dan Letak-letaknya dalam Al-Qur’an

 

Surat terpendek dalam Al-Qur’an adalah QS al-Kautsar dan yang terpanjang adalah QS al-Baqarah. Ayat terpendek dalam Al-Qur’an adalah QS Ad-Dhuha: 1 (وَالضُّحَى) dan QS Al-Fajr: 1 (وَالْفَجْرِ) yang keduanya berjumlah lima huruf; dan ayat terpanjang adalah QS Al-Baqarah: 282 yang berjumlah 128 kalimat dan 540 huruf. Sedangkan lafadz terpanjang dalam Al-Qur’an adalah QS Al-Hajr: 22 (فَأَسْقَيْنَاكُمُوهُ) yang berjumlah 11 huruf, disusul QS At-Taubah: 24 (اقْتَرَفْتُمُوهَا) yang berjumlah 10 huruf, disusul QS Hud: 28 (أَنُلْزِمُكُوْهَا), dan disusul QS An-Nisa: 75 (وَالمُسْتَضْعَفِيْنَ).

 

Ada empat ayat dalam Al-Qur’an yang diawali dengan huruf syin (ش), yaitu QS Al-Baqarah: 185 (شهر رمضان...), QS Ali Imran: 18 (...شَهِدَ اللهُ), QS An-Nahl: 121 (...شَاكِرًا لِأَنْعُمِهِ), dan QS Asy-Syura: 13 (..شَرَع لَكُمْ). Sedangkan, ada dua ayat dalam Al-Qur’an yang diakhiri dengan huruf syin (ش) yaitu QS Al-Qari’ah: 5 (كَالْعِهْنِ المَنْفُوش….) dan QS Quraisy: 1 (لإِيلَفِ قُرَيشٍ).

 

Ada satu ayat dalam Al-Qur’an yang di dalamnya mencakup seluruh huruf hijaiyah, yaitu QS Al-Fath: 29. Sedangkan, ada satu surat yang setiap ayatnya terdapat lafadz Allah, yaitu QS Al-Mujadalah. Dan ada enam ayat yang setiap akhir ayatnya terdapat dua asmaul husna yaitu QS Al-Hajj: 59-64.

 

Ada satu ayat dalam Al-Qur’an yang di dalamnya terdapat 16 huruf mim (م), yaitu QS Hud: 48. Dan ada satu ayat dalam Al-Qur’an yang di dalamnya terdapat 33 huruf mim (م), yaitu QS Al-Baqarah: 282.

 

Ada tujuh surat yang dijuluki ath-Thuwal (panjang) karena memiliki ayat yang sangat banyak, yaitu surat al-Baqarah, surat Ali Imran, surat An-Nisa, surat Al-Maidah, surat Al-An’am, surat Al-A’raf, dan surat Yunus. Sedangkan, satu-satunya surat yang memiliki jumlah ayat lebih dari seratus ayat tanpa sedikit pun menyebutkan lafadz surga (جنة) dan neraka (نار) adalah surat Yusuf.

 

Ada satu ayat yang menyebut lafadz surga (جنة) sebanyak dua kali, yaitu QS Al-Hasyr: 20. Sedangkan, ada tiga ayat berurutan ayat yang pertama menolak paham sekte Musyabbihah (sekte yang menyamakan Allah dengan makhluk), ayat yang kedua menolak paham sekte Jabbariyyah (sekte yang menafikan usaha makhluk), ayat yang ketiga menolak paham sekte Qadariyyah (sekte yang menafikan kehendak Allah) yaitu QS Asy-Syu’ara: 98-100.

 

Tidak ada dua huruf ha’ (ح) yang bertemu secara langsung dalam Al-Qur’an kecuali dalam dua tempat, yaitu QS Al-Baqarah: 235 (عُقْدَةَ النِّكاحِ حَتَى) dan QS Al-Kahfi: 60 (لاَ أَبْرَحُحَتَّى). Dan tidak ada huruf kaf (ك) yang bertemu secara langsung dalam satu kalimat di dalam Al-Qur’an kecuali dalam dua tempat, yaitu QS Al-Baqarah: 200 (مَنَاسِكَكُم) dan QS Al-Mudatsir: 42 (مَا سَلَكَكُم).

 

Baca juga: Siapa yang Menyusun Urutan Surat-surat dalam Al-Qur’an?

 

Dari seluruh penjelasan di atas, terlihat jelas bahwa para ulama memiliki upaya yang sangat besar dalam meneliti Al-Qur’an. Semua hal yang terdapat dalam Al-Qur’an diteliti secara terperinci dari zaman ke zaman. Pada akhirnya, para ulama menemukan banyak hal yang menakjubkan dalam susunan Al-Qur’an. Hal ini menunjukkan bahwa urutan dalam Al-Qur’an adalah perintah langsung dari Allah melalui malaikat Jibril sebagaimana pendapat ulama:

 

قال القاضي أبو بكر: ترتيب الآيات أمر لازم فقد كان جبريل يقول: ضعوا آية كذا في موضع كذا

 

Qadhi Abu Bakar berkata, “Urutan seluruh ayat (dalam Al-Qur’an) adalah perkara yang ditetapkan, maka sungguh malaikat Jibril selalu berwasiat ‘Tempatkanlah ayat ini ke dalam tempat ini’.”

 

Demikian penjelasan yang dikutip dari kitab al-Burhan fi ‘Ulum al-Quran karya Imam Badruddin Muhammad bin Abdullah az-Zarkasyi (Beirut: Maktabah al-‘Ashriyyah), 2018, vol. 1 hal. 178-180.

 

 

Muhammad Tholhah al Fayyadl, Mahasiswa jurusan Ushuluddin Universitas al-Azhar Mesir, alumnus Pondok Pesantren Lirboyo