Khutbah

Khutbah Jumat: Keutamaan Shalat Tarawih di Bulan Ramadhan

Rab, 22 Maret 2023 | 18:00 WIB

Khutbah Jumat: Keutamaan Shalat Tarawih di Bulan Ramadhan

Shalat tarawih berjamaah (Ilustrasi: mrkenjikwok.com)

Naskah khutbah kali ini mengajak jamaah untuk memaksimalkan kuantitas dan kualitas ibadah di bulan suci Ramadhan. Di antara ibadah yang identik dan tidak bisa lepas dari bulan puasa ini adalah ibadah shalat Tarawih yang dilaksanakan di malam hari. Ibadah shalat tarawih memiliki banyak keutamaan yang mampu lebih mendekatkan diri kepada Allah swt.


Teks khutbah Jumat berikut ini berjudul "Khutbah Jumat: Keutamaan Shalat Tarawih di Bulan Ramadhan." Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat! (Redaksi)


Khutbah I

الْحَمْدُ لِلّٰهِ ذِي الْفَضْلِ وَالإِنْعَامِ، وَفَضَّلَ شَهْرَ رَمَضَانَ عَلَى غَيْرِهِ مِنْ شُهُوْرِ الْعَامِ، خَصَّهُ بِمَزِيْدٍ مِنَ الْفَضْلِ وَالْكَرَمِ وَالإِنْعَامِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، تَبَارَكَ اسْمُ رَبِّكَ ذِي الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّـدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَفْضَلُ مَنْ صَلَّى وَصَامَ، صَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّـدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْبَرَرَةِ الْكِرَامِ، وَسَلَّمَ تَسْلِيْماً كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ ، فَيَاأَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ! أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ. فَقَالَ اللهُ تَعَالٰى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. يَاۤأَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ


Ma‘asyiral Muslimin rahimakumullah,

Segala puji dan rasa syukur kita haturkan kepada Allah swt yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam, serta kesempatan untuk berkumpul di sini pada hari Jumat yang penuh berkah ini. Terlebih saat ini kita masih diberi kesehatan dan umur panjang oleh Allah sehingga bisa berjumpa dan berada di bulan yang penuh berkah, yaitu bulan suci Ramadhan. 


Dalam kesempatan yang berharga ini, khatib juga ingin mengajak kita semua untuk merenungkan dan memperkuat kembali tekad kita untuk bertakwa kepada Allah SWT. Sebagai umat yang beriman, takwa adalah salah satu hal yang sangat penting dalam kehidupan kita.


Takwa adalah sikap yang selalu sadar dan menghindari diri dari segala hal yang dilarang oleh Allah swt, serta senantiasa melakukan segala sesuatu yang diperintahkan-Nya. Dengan takwa, kita akan menjadi lebih baik dalam segala hal dan akan semakin mendekatkan diri kepada-Nya yang nantinya akan mendapat posisi mulia di sisi Allah swt.


Untuk mendekatkan diri kepada Allah, bulan suci Ramadhan menjadi momentum yang sangat tepat. Pasalnya, bulan Ramadhan adalah bulan mulia dan istimewa. Di bulan ramadhan ini umat Islam dianjurkan memperbanyak ibadah bukan hanya di siang hari saat sedang menjalankan ibadah puasa. Umat Islam juga dianugerahi banyak ibadah yang istimewa di malam hari di bulan Ramadhan seperti shalat Tarawih.


Terlebih, Rasulullah juga sudah mengingatkan umat Islam untuk memperbanyak ibadah pada malam bulan Ramadhan, sebagaimana hadits Nabi Muhammad yang diriwayatkan oleh sahabat Abu Hurairah, dan dinilai sahih oleh dua ahli hadits terkemuka, yaitu Imam Bukhari dan Muslim, bahwa Rasulullah bersabda:


مَنْ قَامَ رَمَضَانَ وَصَامَهُ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ


Artinya, “Barang siapa (berdiri) beribadah pada bulan Ramadhan dan berpuasa karena iman dan mengharap pahala (dari Allah), maka diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu,” (Muttafaq Alaih).


Dalam Kitab Syarhun Nawawi ‘ala Muslim, ibadah yang dilakukan di malam hari ini oleh Imam An-Nawawi dikhususkan sebagai shalat tarawih. 


وَالْمُرَادُ بِقِيَامِ رَمَضَانَ صَلَاةُ التَّرَاوِيْحِ


Artinya, “Dan yang dimaksud (hadits) beribadah pada malam hari bulan Ramadhan adalah dengan shalat tarawih.”


Ma‘asyiral Muslimin rahimakumullah,

Shalat Tarawih memang sangat spesial karena hanya bisa dilakukan di bulan Ramadhan. Banyak keutamaan dan manfaat yang dapat diambil dari ibadah sunnah muakkadah yang dilakukan setelah shalat Isya ini. Manfaat itu bukan hanya bisa dirasakan secara jasmani saja, namun ibadah shalat Tarawih yang dianjurkan dilaksanakan secara berjamaah ini juga memiliki manfaat psikis bagi jiwa dan rohani kita. Sehingga ibadah shalat Tarawih sangatlah bermanfaat untuk menjadi asupan roh kehidupan kita.


Secara jasmani, Syekh Muhyiddin dalam Kitab as-Shawmu Fiqhuhu wa Asraruhu menyebutkan:


صَلَاةُ التَّرَاوِيْحِ سُنَّةٌ مُؤَكَّدَةٌ لِلرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ وَهِيَ عِشْرُوْنَ رَكْعَةً وَتُفِيْدُ هَضْمَ الطَّعَامِ وَتَنْشِيْطَ الْجِسْمِ وَمَغْفِرَةَ الذُّنُوْبِ


Artinya, “Shalat tarawih sangat dianjurkan bagi laki-laki dan perempuan, yaitu terdiri dari 20 rakaat, dan berfaidah menghancurkan makanan (dalam perut), membangkitkan semangat ibadah, dan ampunan dosa-dosa.” 


Sementara secara rohani, Syekh Muhammad Syamsul Haq Abu at-Thayyib menyebut bahwa ibadah shalat tarawih juga bisa menghapus bukan hanya dosa kecil, namun juga akan memberi ampunan atas semua dosa-dosa besar,


أَيْ مِنَ الصَّغَائِرِ وَيُرْجَى غُفْرَانُ الْكَبَائِرِ


Artinya, “Yaitu, mulai dari dosa-dosa kecil, dan diharapkan ampunan dosa besar.”


Ma‘asyiral Muslimin rahimakumullah,

Dengan mengetahui fadhilah atau keutamaan shalat Tarawih, maka mestinya tidak akan lagi terjadi fenomena kondisi jamaah shalat tarawih membludak di hari pertama namun seiring dengan waktu terus berkurang dan menjadi sepi di penghujung Ramadhan. Sehingga penting bagi kita semua untuk mempertahankan konsistensi atau keistiqamahan kita dalam mendirikan shalat Tarawih secara berjamaah, baik di Masjid, Mushala, maupun di kediaman kita masing-masing.


Justru fenomena ini harus kita hilangkan dengan fakta bahwa waktu akhir bulan Ramadhan merupakan waktu yang lebih istimewa untuk beribadah. Hal ini karena ada satu malam yang lebih istimewa dari seribu bulan yakni malam lailatur qadar. Hal ini telah ditegaskan oleh Allah swt dalam Al-Qur'an surat Al-Qadr:


اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ ۝١ وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ ۝٢ لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ ۝٣ تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ ۝٤ سَلٰمٌۛ هِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِࣖ ۝٥


Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada Lailatulqadar. Tahukah kamu apakah Lailatulqadar itu? Lailatulqadar itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Rūḥ (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam) itu sampai terbit fajar.”


Oleh karena itu, mari kita kuatkan komitmen kita untuk senantiasa menghidupkan malam-malam bulan Ramadhan dengan ibadah shalat Tarawih selama satu bulan penuh. Dengan semangat dan keistiqamahan beribadah di masjid dan mushala melalui berbagai ibadah khususnya shalat Tarawih ini, mudah-mudahan kita akan mendapatkan keutamaan bulan suci Ramadhan kali ini. 


Rasulullah saw bersabda:


إنَّ الرَّجُلَ إِذَا صَلَّى مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ حُسِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةٍ


Artinya, “Sesungguhnya seorang laki-laki yang melaksanakan shalat bersama Imam (berjamaah) sampai selesai, maka baginya dihitung pahala beribadah satu malam penuh.” (HR Abu Dawud)


Dalam konteks shalat tarawih, maka bisa dipahami bahwa jika kita melaksanakan shalat tarawih sampai selesai berikut witir serta dzikir dan doa bersama imam, maka mudah-mudahan kita akan memperoleh pahala setara menghidupkan satu malam penuh dengan ibadah. 


Sehingga Ma‘asyiral Muslimin rahimakumullah,

Sekali lagi, marilah kita bersama-sama menghidupkan malam-malam Ramadhan dengan shalat Tarawih berjamaah dan tentunya ibadah-ibadah lainnya seperti membaca Al-Qur’an, bersedekah, mengkaji ilmu agama sehingga bukan hanya kuantitas saja yang meningkat, namun mudah-mudahan kualitas ibadah kita juga bertambah dan diterima oleh Allah swt.


Hal ini selaras dengan misi kita diciptakan dan hidup di dunia yakni tiada lain dan tiada bukan adalah untuk menyembah dan beribadah kepada Allah swt.


وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ ۝٥٦


Artinya: “Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.”


بارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ، فَاعْتَبِرُوْا يَآ أُوْلِى اْلأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ


Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا


اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ


اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ اللهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وَصِيَامَنَا وَرُكُوْعَنَا وَسُجُوْدَنَا وَقُعُوْدَنَا وَتَضَرُّعَنَا وَتَخَشُّعَنَا وَتَعَبُّدَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَنَا يَا اَللهُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ


عِبَادَ اللهِ إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ


H Muhammad Faizin, Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung.