Khutbah

Khutbah Jumat: Mengambil Hikmah Musibah Tsunami

Kam, 14 Desember 2023 | 18:00 WIB

Khutbah Jumat: Mengambil Hikmah Musibah Tsunami

Ilustrasi: bencana alam.

Tidak terasa kita sudah berada di penghujung tahun 2023. Islam mengajarkan kita untuk menggunakan setiap momentum melakukan muhasabah termasuk momentum akhir tahun dan peristiwa Tsunami Aceh yang terjadi 26 Desember 2004. 

 

Teks khutbah Jumat ini berjudul: "Khutbah Jumat: Mengambil Hikmah Musibah Tsunami". Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat! Cara mencetak, klik tombol download di atas atau bawah naskah khutbah. 

 

Khutbah I

 

اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ، وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ، أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَام ، أَمَّا بَعْدُ
 

فَيَا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ, اِتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ, وَاشْكُرُوْهُ عَلَى مَا هَدَاكُمْ لِلإِسْلاَمِ، وَأَوْلاَكُمْ مِنَ الْفَضْلِ وَالإِنْعَامِ، وَجَعَلَكُمْ مِنْ أُمَّةِ ذَوِى اْلأَرْحَامِ. قَالَ تَعَالَى : مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۗ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ ۚ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

 

Segala puji dan syukur kita persembahkan kepada Allah swt atas segala karunia dan rahmat-Nya yang senantiasa diberikan kepada kepada hamba-hamba-Nya. Shalawat dan salam kita haturkan kepada Baginda Rasulullah saw. Sumber keteladanan, manusia yang paling mulia di muka bumi ini. Yang kami muliakan imam dan khatib masjid serta seluruh jamaah Jumat. 

 

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah

Gelombang Tsunami menyapu pesisir Aceh pasca gempa dangkal berkekuatan M 9,3 yang terjadi di dasar Samudera Hindia. Gempa yang terjadi ini disebut ahli sebagai gempa terbesar ke-5 yang pernah ada dalam sejarah.Tercatat tidak kurang dari 53 negara yang telah berkontribusi untuk rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh setelah bencana.

 

Mari kita renungkan, musibah Tsunami ini merupakan takdir dari Allah swt.  Allah berfirman dalam Surat At-Taghabun ayat 11:
 

 مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۗ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ ۚ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ  
 

Artinya: "Tidak ada suatu musibahpun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." 

 

Musibah Tsunami juga terjadi untuk menguji kesabaran manusia sekaligus mengingatkan bahwa Allah-lah yang Mahakuasa. Mari kita renungkan ayat Allah surat Al-Baqarah ayat 156:

 

 ٱلَّذِينَ إِذَآ أَصَٰبَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوٓا۟ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رَٰجِعُونَ  
 

Artinya: “(Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Innâ lillaâahi wa innâ ilaihi râji'ûn", (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali).

 

Rasulullah swt menganjurkan untuk tetap bersabar jika tertimpa musibah. Rasulullah Saw bersabda:
 

عَنْ صُهَيْبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

 

Artinya:  “Dari Shuhaib, ia berkata: "Rasulullah saw bersabda: "Sungguh menakjubkan perkara kaum mukmin. Sesungguhnya semua perkaranya adalah kebaikan, dan itu tidak akan terjadi kecuali bagi orang yang beriman. Jika dianugerahi nikmat, ia bersyukur dan itu baik baginya. Jika tertimpa musibah, ia bersabar maka itu juga baik baginya." (HR Muslim).

 

Dari musibah Tsunami kita dapat mengambil hikmah bahwa manusia adalah makhluk lemah yang membutuhkan  Allah. Agama inilah yang menyebabkan kita menjadi mulia. Suatu hari Amirul Mukminin Umar bin Khattab berkata: "Dulu kita hina, tidak ada apa-apanya, sekarang Allah telah memuliakan kita dengan Islam. Kalau mau mencari kemuliaan selain dengan Islam, maka Allah akan menghinakan kita."

 

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah, muhasabah terhadap musibah Tsunami seyogianya menyadarkan kita kembali sebagai hamba Allah untuk terus semangat beribadah kepadaNya. Rasulullah Saw bersabda:
 

لاَ يَأْتِي عَلَيْكُمْ زَمَانٌ إِلاَّ الَّذِي بَعْدَهُ شَرٌّ مِنْهُ، حَتَّى تَلْقَوْا رَبَّكُمْ سَمِعْتُهُ مِنْ نَبِيِّكُمْ ﷺ

 

Artinya: "Tidak datang kepadamu suatu zaman kecuali yang datang sesudahnya lebih jelek dari sebelumnya, sampai kalian bertemu Tuhan kalian. Aku mendengarnya langsung dari Nabi kalian Muhammad saw." (HR Al-Bukhari). 

 

Imam Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari memberikan penjelasan sahabat Ibnu Mas’ud ra berkaitan maksud hadits tersebut:
 

أَمْسِ خَيْرٌ مِنَ الْيَوْمَ وَالْيَوْمَ خَيْرٌ مِنْ غَدٍ وَكَذَلِكَ حتَّى تَقُوْمَ السَّاعَةُ
 

Artinya: "Kemarin lebih baik dari hari ini, dan hari ini lebih baik dari hari esok. Demikianlah berlangsung sampai datangnya kiamat."

 

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah swt, peristiwa Tsunami harus menjadikan kaum muslimin  untuk terus memakmurkan bumi ini dengan kebaikan. Ada tanggung jawab yang diemban kaum muslimin terhadap agama ini. Tanggung Jawab  itulah yang dulunya  telah dilaksanakan oleh Khulafaur Rasyidin dan para tabi'in sehingga mengantarkan kejayaan dan keberkahan. Rasulullah saw bersabda:
 

عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا. وَشَبَّكَ بَيْنَ أَصَابِعِهِ
 

Artinya: "Orang beriman terhadap orang beriman lainnya bagaikan satu bangunan yang satu sama lain saling menguatkan. Beliau (mendemontrasikannya dengan cara) menyilangkan jari jemarinya.” (HR Al-Bukhari).

 

Hadits ini menganjurkan kita untuk saling peduli di antara sesama kaum muslimin. Musibah Tsunami telah membuka mata dunia untuk saling peduli, bahkan tidak hanya hubungan keimanan (ukhwah imaniyah), tetapi juga hubungan kemanusiaan (ukhwah insaniyah).
 

Di akhir dari khutbah ini Khatib mengingatkan bahwa banyak masjid  yang utuh dari peristiwa Tsunami di Aceh. Seyogianya hal ini menyadarkan kita untuk terus membangun spirit ibadah dengan memakmurkan masjid. Semoga Allah meridhai dan memberikan kemudahan dalam setiap urusan kita. Amin. 

 

Khutbah II

اَلْحَمْدُ للّٰهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، أَمَّا بَعْدُ،
 

فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
 

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هٰذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
 

عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْن

 

Ustadz Azmi Abubakar, Penyuluh Agama Islam Asal Aceh