Buka PBAK ITSNU Lampung, Ketua PBNU: Kuasai Teknologi, Perkuat Karakter Diri
NU Online ยท Jumat, 5 September 2025 | 14:00 WIB

Ketua PBNU Prof Mukri saat menyampaikan sambutan dalam pembukaan kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama (ITS NU) di Bandar Lampung pada Jumat (5/9/2025). (Foto: NU Online/Faizin)
Muhammad Faizin
Penulis
Bandarlampung, NU Online
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Pendidikan Prof Muhammad Mukri membuka kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama (ITS NU) di Bandarlampung pada Jumat (5/9/2025).
Pada kesempatan itu, Prof Mukri menegaskan pentingnya membentuk mahasiswa yang tidak hanya unggul dalam penguasaan teknologi, tetapi juga memiliki karakter kuat dan berdaya saing global.
Menurutnya, tema yang diusung pada acara tersebut yakni Membangun Generasi Mahasiswa Aswaja: Cerdas Digital, Berkarakter, dan Berdaya Saing Global merupakan cerminan dari kebutuhan zaman.
โMahasiswa hari ini harus cakap dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi jangan lupa bahwa akhlak mulia adalah fondasi utama. Kecerdasan digital tanpa diimbangi dengan karakter yang kuat akan melahirkan generasi yang rapuh,โ tegasnya pada acara yang akan dilaksanakan selama dua hari yakni 5-6 September 2025.
Prof. Mukri juga menekankan bahwa daya saing global menjadi fokus utama agar lulusan ITS NU Lampung tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat lokal, tetapi juga mampu menghadapi tantangan dunia internasional.
โDengan bekal keilmuan, teknologi, akhlak Aswaja, serta semangat kebangsaan, mahasiswa kita harus siap menjadi generasi unggul yang berkontribusi dalam berbagai bidang kehidupan,โ tambahnya.
Terlebih saat ini Indonesia tengah memasuki periode penting dalam sejarah pembangunan bangsa, yaitu masa bonus demografi. Bonus demografi jelasnya adalah kondisi ketika jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) jauh lebih besar dibandingkan jumlah penduduk usia nonproduktif (anak-anak dan lansia). Menurut proyeksi Badan Pusat Statistik, fase ini akan mencapai puncaknya pada 2030-an.
Bonus demografi jelasnya, memberi peluang emas bagi Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dengan jumlah tenaga kerja produktif yang besar, negara memiliki potensi mendorong percepatan pembangunan, peningkatan daya saing, serta lahirnya inovasi baru dari generasi muda.
"Jika dikelola dengan baik, bonus demografi bisa menjadi motor penggerak menuju Indonesia Emas 2045," katanya.
Namun, peluang besar itu juga datang bersama tantangan yang tidak ringan. Jumlah angkatan kerja yang besar harus diimbangi dengan ketersediaan lapangan kerja. Tanpa itu, pengangguran bisa meningkat dan justru menimbulkan masalah sosial.
Tantangan lain lanjutnya adalah kualitas sumber daya manusia yang masih beragam. Rendahnya keterampilan, minimnya literasi digital, hingga kesenjangan akses pendidikan menjadi faktor yang bisa menghambat pemanfaatan bonus demografi.
"Perubahan zaman menuntut generasi muda memiliki kecakapan baru yang sesuai dengan era industri 4.0 dan masyarakat 5.0. Kompetensi teknologi, kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan karakter berintegritas menjadi kunci untuk menghadapi persaingan global," tegasnya.
Selain itu, Prof Mukri memberikan apresiasi terhadap perkembangan ITSNU Lampung yang menurutnya sangat luar biasa. Ukuran luar biasa itu, katanya, dapat dilihat dari sisi kuantitas mahasiswa yang terus meningkat, serta berbagai pelayanan akademik yang semakin baik, ditunjang sarana dan prasarana yang memadai.
Ia berharap, ITSNU Lampung mampu terus mencetak mahasiswa yang menjaga tradisi keilmuan Islam Ahlussunnah wal Jamaah, menguasai teknologi modern, berkarakter kuat, serta siap bersaing secara global tanpa kehilangan jati diri sebagai generasi penerus bangsa yang berakhlakul karimah.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Maulid Nabi dan 4 Sifat Teladan Rasulullah bagi Para Pemimpin
2
Jadwal Puasa Sunnah Sepanjang Bulan September 2025
3
DPR Jelaskan Alasan RUU Perampasan Aset Masih Perlu Dibahas, Kapan Disahkan?
4
Pengacara dan Keluarga Yakin Arya Daru Meninggal Bukan Bunuh Diri
5
Khutbah Jumat: Menjaga Amanah dan Istiqamah dalam Kehidupan
6
Gus Yahya Ajak Warga NU Baca Istighfar dan Shalawat Bakda Maghrib Malam 12 Rabiul Awal
Terkini
Lihat Semua