Nasional

Malahayati, Laksamana Perempuan Pemimpin Perang Satu-satunya di Dunia

Jum, 30 November 2018 | 18:00 WIB

Jakarta, NU Online
Adalah Laksamana Kamalahayati, seorang perempuan yang tak takut mati. Ia menjadi laksamana perempuan satu-satunya di dunia yang memimpin pertempuran.

Mohd Syukri Yeoh Abdullah, guru besar Universitas Kebangsaan Malaysia, menyatakan bahwa perempuan Aceh tidak sama dengan perempuan bangsa lainnya. Perbedaan itu terletak pada keberaniannya.

"Wanita Melayu Aceh adalah wanita yang sangat berani," katanya pada Tadarus Islam Nusantara yang digelar oleh Pusat Kajian Islam Nusantara (PKIN) Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Jakarta di Griya Gus Dur, Jalan Taman Amir Hamzah, Jakarta, pada Jumat (30/11) malam.

Lebih lanjut, pengajar pada Institut Alam dan Tamadun Melayu (ATMA) itu mengungkapkan bahwa kiprah perempuan yang dikenal dengan Malahayati itu tercatat dalam Guinnes Book of Records.

Sampai hari ini, katanya, tidak ada lagi perempuan seperti Malahayati. Ia mengatakan kekuatannya sama dengan lelaki.

Hal yang tak kalah mencengangkan lagi adalah angkatan perangnya yang direstui oleh Sultan Iskandar Muda itu, jelasnya, beranggotakan perempuan-perempuan janda. Mereka diberangkatkan untuk mengawal Selat Malaka.

Keberanian itu, menurutnya, menjadi salah satu faktor bolehnya kerajaan atau negara dipimpin oleh seorang perempuan. Nangroe Aceh Darussalam pernah dipimpin oleh Sultanah Sofiyatuddin.

Kegiatan yang dipandu oleh Ketua PKIN Idris Masudi itu dihadiri oleh Dekan Fakultas Islam Nusantara Unusia Mastuki HS, Filolog Adib Misbahul Islam, Sekretaris Awal Jamiyyah Ahlit Thariqah Al-Mu'tabarah Al-Nahdliyah (Jatman) Ali M Abdillah, dan para pengajar serta mahasiswa pascasarjana Unusia. (Syakir NF/Abdullah Alawi)