Nasional

Penyediaan Makanan Siap Saji BPKH Limited, Upaya Sempurnakan Ibadah Haji Jamaah

NU Online  ·  Rabu, 25 Juni 2025 | 23:55 WIB

Penyediaan Makanan Siap Saji BPKH Limited, Upaya Sempurnakan Ibadah Haji Jamaah

Makanan cepat saji BPKH Limited untuk jamaah haji Indonesia saat puncak haji 1446/2025. (Foto: NU Online/Patoni)

Jakarta, NU Online
BPKH Limited menyediakan makanan siap saji kepada jamaah haji selepas Armuzna. Hal demikian menjadi inovasi untuk memberikan dukungan energi bagi jamaah yang kelelahan setelah melakukan serangkaian ibadah yang sangat padat.


“Hal yang bisa memberikan suasana ketenangan jamaah haji itu perlu dukungan, baik akomodasi maupun konsumsi, transformasi sangat dibutuhkan,” kata Wakil Ketua Umum Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Anshori Ambari kepada NU Online pada Rabu (25/6/2025).


Menurutnya, penyediaan makanan siap saji dari BPKH Limited, khususnya di tanggal 14 dan 15 Dzulhijjah, memberikan ketenangan karena ketersediaan makanan sekaligus dukungan energi bagi jamaah haji.

 

“Artinya jamaah merasa ada energi sekaligus ada dukungan dari berbagai pihak terkait dengan ketersediaan makanan karena mereka sangat lelah setelah dari Arafah, wukuf dan naik bus luar biasa sampai Muzdalifah, lalu ke Mina bagi yang murur atau tidak mabit,” katanya.


“Itu sangat baik sekali untuk mendukung sempurnanya jamaah,” lanjut Anshori.


Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa hal tersebut merupakan langkah penting dalam mendukung kesempurnaan ibadah jamaah haji. Sebab, pasokan konsumsi yang tepat memberikan energi kesehatan sebagai modal beribadah, terlebih haji yang membutuhkan kekuatan fisik dan stamina yang prima.


Ia berharap penyediaan ini tidak lagi menemui hambatan yang berarti, seperti keterlambatan. Karenanya, penyelenggara perlu untuk merencanakan antisipasi dalam distribusi kepada para jamaah haji yang tersebar di berbagai tempat. Hal ini demi menjaga spirit dan stamina mereka dalam menunaikan rukun Islam kelima itu. Pun juga agar makanan tersebut tidak mubazir karena terlalu lama tidak dimakan.


“Sebab ada kualitas makanan yang harus terjaga dalam waktunya. Harus benar-benar diperhitungkan pelaksana,” katanya.


Meskipun demikian, kompensasi yang diberikan BPKH Limited kepada jamaah yang terlambat menerima konsumsi menjadi jalan terakhir dan penting untuk menjaga harmoni dan kepercayaan jamaah haji.

 

“Kompensasi jalan untuk memberikan semacam ketika mereka kecewa ada jalan keluar,” katanya.


Menurutnya, kompensasi hanyalah solusi terakhir sebab hal paling penting adalah antisipasi agar tidak terjadi keterlambatan distribusi.

 

“Penyedia makanan harus antisipasi segala situasinya. Artinya ketika terjadi sesuatu yang tidak memberikan layanan dengan baik kepada jamaah karena kelalaian pelaksana ya sudah diganti dengan duit. Itu jalan keluar terakhir,” lanjutnya.