Syariah

Manfaat Puasa Secara Rohani dalam Islam

Sen, 28 Maret 2022 | 06:30 WIB

Manfaat Puasa Secara Rohani dalam Islam

Puasa dapat memberikat pengalaman kerohanian atau pengalaman spiritual yang tidak dapat dirasakan oleh mereka yang tidak berpuasa

Ibadah puasa bermanfaat secara rohani dalam menurunkan atau meredam keinginan-keinginan syahwat. Sedangkan syahwat merupakan lahan subur setan. Melalui lapar dan haus puasa, lahan subur dan medan pacu setan menjadi menyempit dan terbatas. Ini manfaat puasa secara rohani.


Ibadah puasa bermanfaat dalam menaklukkan setan karena syahwat-syahwat itu merupakan jalan masuk setan. Adapun syahwat pada manusia itu dapat menguat oleh sebab makan dan minum. Di sinilah urgensi puasa.


أنه قهر لعدو الله عز و جل فإن وسيلة الشيطان لعنه الله الشهوات وإنما تقوى الشهوات بالأكل والشرب


Artinya, “Puasa dapat menaklukkan (setan-setan) musuh Allah karena jalan masuk setan terkutuk adalah syahwat. Syahwat menguat karena makan dan minum,” (Imam Al-Ghazali, Ihya Ulumiddin, [Beirut, Darul Fikr: 2018 M/1439-1440 H], juz I, halaman 293).


Dari sini kemudian, ibadah puasa menjadi pintu ibadah dan tameng atau perisai bagi mereka yang berpuasa. Ibadah puasa mempersempit ruang gerak setan di dalam tubuh orang yang berpuasa.


Dalam sebuah hadits, Rasulullah saw menganjurkan umat manusia untuk mempersempit ruang gerak setan dengan rasa lapar.


قال صلى الله عليه وسلم إِنَّ الشَّيْطَانَ لَيَجْرِي مِنِ ابْنِ آدَمَ مَجْرَى الدَّمِ فَضَيِّقُوْا مَجَارِيَهُ بِالجُوْعِ


Artinya, “Rasulullah saw bersabda, ‘Sungguh, setan itu berjalan pada anak Adam melalui aliran darah. Oleh karena itu, hendaklah kalian mempersempit aliran darah itu dengan rasa lapar,’ (HR Muttafaq alaihi),” (Al-Ghazali, 2018 M: I/293).


Pada hadits riwayat Imam Ahmad, Rasulullah saw mengatakan bahwa setan mengalihkan pandangan batin manusia sehingga mereka terhijab oleh permainan yang diberikan setan. 


وقال صلى الله عليه و سلم لولا أن الشياطين يحومون على قلوب بني آدم لنظروا إلى ملكوت السموات


Artinya, “Dari sahabat Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda, ‘Seandainya hati anak Adam tidak dikepung oleh setan, niscaya pandangan mereka akan menembus alam malakut,’ (HR Ahmad).”


Ketika puasa membatasi, mempersempit ruang gerak, dan menutup jalan bagi setan, maka orang yang berpuasa layak diistimewakan oleh Allah dengan ganjaran yang tidak terduga baik kuantitas maupun kualitasnya.


Puasa dapat memberikat pengalaman kerohanian atau pengalaman spiritual yang tidak dapat dirasakan oleh mereka yang tidak berpuasa. Wallahu a’lam. (Alhafiz Kurniawan)