Warta

Al-Quran Berbahasa Aceh Dikirim ke Luar Negeri

Sel, 8 Januari 2008 | 08:08 WIB

Banda Aceh, NU Online
Al-Quran terjemahan bahasa Aceh yang dikerjakan oleh Pusat Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Islam (P3KI) Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) telah dicetak ulang dan dikirimkan ke sejumlah negara,
antara lain Mesir, Malaysia, Belanda, Kanada, Taiwan dan beberapa negara lainnya.

"Pengiriman hasil karya ulama Aceh Tgk J. Mahjiddin Jusuf itu dimaksudkan untuk memperkenalkan budaya masyarakat daerah Serambi Makkah kepada dunia internasional," kata sekretaris tim penyunting A Rani Usman di Banda Aceh, Senin (7/1).

Sela<>in mengirim ke sejumlah negara di Timur Tengah (Timteng), Al-Quran terjemahan bahasa Aceh itu juga diberikan secara gratis kepada seluruh Kabupaten/Kota, Kecamatan, desa dan pesantren (dayah) yang ada di Provinsi NAD.

"Kami juga mengirimkan karya ulama Aceh ini kepada sejumlah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) di seluruh Indonesia, di samping perpustakaan dalam dan luar negeri," kata pakar ilmu komunikasi IAIN Ar-Raniry tersebut.

Menurut dia, Al-Quran terjemahan bahasa Aceh yang dicetak PT Intermasa Jakarta itu diterbitkan P3KI IAIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh. Edisi kedua dicetak sebanyak 12.000 buah dan dibagikan kepada lembaga di Aceh.

"Al-Quran terjemahan bahasa Aceh ini juga dibagikan kepada dinas/lembaga instansi, dengan harapan hasil karya putra kelahiran Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen itu dapat menambah dan membuka wawasan masyarakat," ujarnya.

Karya brilian mulai dikerjakan saat ditahan (1955) berkaitan dengan peristiwa Aceh sekitar tahun 1953. Selama dalam tahanan, H Mahjiddin Jusuf selesai menterjemahkan surat Yasin, Al-Kahfi dan surat Al-Insyirah.

Setelah lebih kurang 20 tahun terhenti, ulama yang pernah menjadi imam masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh dan dosen luar biasa di IAIN Ar-Raniry itu dilanjutkan sekitar tahun 1977 dan baru dapat diselesaikan pada tahun 1988.

"Ini merupakan edisi kedua setelah edisi pertama diterbitkan P3KI sekitar tahun 1995 semasa Menteri Agama H Tarmizi Taher. Al-Quran terjemahan bahasa Aceh ini dinilai dapat membantu masyarakat memahami isi kandungan Al-Quran," katanya.

A Rani Usman yang juga dosen fakultas Dakwan IAIN Ar-Raniry itu mengatakan, biaya cetak 12.000 buah Al-Quran terjemahan dalam bahasa Aceh ditangani sepenuhnya oleh Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias.

"Kami berupaya melakukan cetak ulang dengan harapan dapat membantu menambah pengetahuan masyarakat Aceh, di samping juga memperkenalkan budaya Aceh ke luar negeri," demikian A Rani Usman. (ant/sam)