Warta

Awas, Peredaran Daging Babi Hutan

Rab, 9 September 2009 | 08:21 WIB

Brebes, NU Online
Masyarakat diminta waspada terhadap peredaran daging babi hutan menjelang hari raya Idul Fitri 1430 H. Di Jawa Tengah, Kabupaten Brebes disinyalir rawan terhadap peredaran daging Babi Hutan alias Celeng. Pasalnya, Brebes menjadi daerah lalu lintas ternak dengan tujuan Jakarta.

“Brebes berpotensi menjadi sasaran peredaran daging babi hutan,” ujar Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Kantor Peternakan Kabupaten Brebes drh Jhoni Munarwan disela-sela operasi mendadak (sidak) di Pasar Induk Brebes, Selasa (8/9) kemarin.<>

Yang dikhawatirkan bila daging celeng tersebut dicampur dengan daging lainnya. Sehingga masyarakat perlu waspada. “Menjelang lebaran, kebutuhan daging meningkat dan bisa terjadi ulah pedagang mencampurnya dengan daging celeng,” terangnya.

Namun, lanjut Jhoni, sejauh ini belum ditemukan campuran daging celeng juga daging glonggongan dan ayam tiren. “Terhadap 115 sampel dari 10 pasar yang disidak, hasilnya negatif,” lanjutnya.

Pasar yang disidak, sambungnya, meliputi pasar Brebes, Jatibarang, Songgom, Ketanggungan, Kersana, Banjarharjo, Losari, Tanjung, Bulakamba dan Wanasari. “Kami menggunakan metode Durante (cairan kimia yang dapat membedakan jenis-jenis daging),” terangnya.

Selain daging, Sidak yang dilakukan oleh Koordinator Program Peternakan (KPP) itu juga untuk produk asal hewan, telur dan susu. “Sidak ini dilakukan, agar masyarakat tidak mengkonsumsi barang-barang haram,” tandasnya. (was)