Warta

Lebaran Penuh Berkah, Angpau Bertebaran di PBNU

Sel, 1 November 2005 | 05:14 WIB

Jakarta, NU Online
Ramadhan memang bulan penuh berkah, selain pahala ibadah dilipatgandakan oleh Allah sehingga bisa menjadi jalan masuk surga, secara materi, selama bulan ini banyak pemberian uang lebaran, THR atau apapun namanya yang biasanya diberikan oleh bos kepada anak buah.

Tradisi tersebut juga berlaku di PBNU, selama Ramadhan ini, para karyawan atau pengurus lembaga dan badan otonom berwajah cerah karena mereka menerima angpau dari beberapa pengurus PBNU yang kaya atau sedang naik daun. ini diluar THR yang resminya satu kali gaji.

<>

Terdapat diantara mereka yang memberikan bingkisan dalam bentuk paket sembako seperti yang dilakukan oleh Ketua PBNU HM Rozy Munir yang dibagikan kepada seluruh karyawan PBNU, baik sekretariat, satpam, cleaning service maupun engineering. Sementara itu KH Said Aqil Siradj juga memberikan THR yang diberikan kepada karyawan yang masing-masing dapat satu amplop.

Satpam PBNU Slamet mengaku mendapat THR dari beberapa orang, namun untuk tahun ini yang diperoleh sangat jauh dari lebaran yang lalu. “Tahun lalu saja saya dapat 4 juta diluar gaji, tapi tahun ini sepi,” keluhnya.

Selain dari para pengurus PBNU, ia juga mengaku masih mendapat bonus dari mantan pengurus PBNU yang saat ini menjadi anggota DPR RI seperti Prof. Cecep Syarifuddin dan H. Masduki Baidlawi. Mereka memberikan sejumlah uang pada staff sekretariat, termasuk ke satpam.

Dalam tradisinya para ketua umum badan otonom NU juga harus menyediakan ‘dana trasportasi mudik’ untuk anak buahnya. Untuk ini mereka harus pinter-pinter mencari donator, termasuk dari para senior yang sudah dianggap sukses.

Tak heran pada minggu terakhir bulan Ramadhan, tempat sampah di PBNU dipenuhi oleh amplop-amplop kosong yang berserakan bekas tempat uang. Dengan uang tersebut, mereka dapat mudik dan berlebaran dengan gembira di kampung halamannya.

Ketua Umum Ansor Saifullah Yusuf yang kini jadi menteri pembangunan daerah tertinggal memberikan sarung untuk pria dan mukena bagi perempuan dalam acara buka bersama sekaligus peringatan 77 tahun sumpah pemuda di kantor GP Ansor beberapa waktu lalu.

Model pemberian sarung ini umum dipakai dalam acara buka bersama yang diselenggarakan secara pribadi oleh tokoh-tokoh NU yang sukses. Endin AJ Soefihara maupun Alwi Syihab juga memberikan sarung bagi mereka yang menghadiri acara puasa yang diselenggarakannya.(mkf)