Ilmu Tauhid

Ini Tugas Malaikat Jibril setelah Wahyu Tidak Turun

Jum, 7 September 2018 | 10:45 WIB

Kita mendapat informasi bahwa Allah menugaskan malaikat Jibril AS untuk membawa turun wahyu kepada para nabi dan rasul di atas muka bumi. Sepeninggal Nabi Muhammad SAW wafat sebagai nabi dan rasul terakhir, malaikat Jibril AS tidak lagi turun di atas muka bumi.

Pandangan ini ditolak oleh Syekh Jalaluddin As-Suyuthi. Menurutnya, cerita yang beredar seperti itu tidak berdasarkan sama sekali. Ia menambahkan bahwa malaikat Jibril AS tetap turun ke bumi karena malaikat Jibril AS mengemban tugas lain di samping membawa wahyu.

وما اشتهر من أنه لا ينزل الأرض بعد موت النبي صلى الله عليه وسلم لا أصل له إلا أن يقال لا ينزل بوحي ذكره القليوبي

Artinya, “Cerita yang terkenal beredar bahwa Jibril AS tidak pernah turun lagi ke bumi setelah Rasulullah SAW wafat merupakan cerita yang tidak berdasar. Hanya saja dapat dikatakan bahwa Jibril AS tidak turun lagi ke bumi membawa wahyu seperti disebutkan oleh Al-Qaliyubi,” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Syarah Nuruz Zhalam ala Aqidatil Awam, [Semarang, Maktabah Thaha Putra: tanpa catatan tahun], halaman 16).

Allah memberikan tugas lain kepada Malaikat Jibril AS di samping membawa wahyu untuk para nabi dan rasul. Malaikat Jibril AS ditugaskan untuk mendampingi mereka yang sedang mengalami sakaratul maut dalam keadaan suci. Ia ditugaskan untuk membawa rahmat dan kemudahan bagi orang sekarat dalam keadaan suci untuk menghormatinya.

فجبريل موكل بالوحي أي الخبر الذي يأتي به من عند الله للأنبياء عليهم الصلاة والسلام قال الجلال السيوطي وإنه يحضر موت من يموت على وضوء

Artinya, “Jibril AS diwakilkan untuk mengurus wahyu, yaitu kabar yang datang bersamanya dari sisi Allah untuk pada nabi AS. Jalaluddin As-Suyuthi mengatakan bahwa Jibril hadir pada saat sakaratul maut orang menghadapi kematian dalam keadaan memiliki wudhu,” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Syarah Nuruz Zhalam ala Aqidatil Awam, [Semarang, Maktabah Thaha Putra: tanpa catatan tahun], halaman 16).

Sebuah riwayat menyebutkan bahwa malaikat Jibril AS ditugaskan untuk memenuhi dan menahan hajat orang-orang yang berdoa atas izin Allah SWT sebagai riwayat Imam Al-Baihaqi berikut ini:

وَأَخْرَجَ الْبَيْهَقِيُّ عَنْ ثَابِتٍ قَالَ بَلَغَنَا أَنَّ اللهَ تَعَالَى وَكَّلَ جِبْرِيلَ عَلَيْهِ السَّلَامُ بِحَوائِجِ النَّاسِ، فَإِذَا سَأَلَ الْمُؤْمِنُ ، قَالَ يَا جِبْرِيلُ: احْبِسَ حَاجَتَهُ فَإِنِّي اُحِبُّ لِدُعَائِهِ، وَإِذَا دَعَا الْكَافِر، قَالَ يَا جِبْرِيلُ أَقْضِ حَاجَتَهُ فَإِنِّي أُبْغِضُ دُعَائَهُ

Artinya, “Al-Baihaqi meriwayatkan dari Tsabit, dia berkata, ‘Telah sampai kepadaku riwayat yang menyatakan bahwa Allah SWT mendelegasikan Malaikat Jibril AS dalam urusan memenuhi hajat hidup manusia. Apabila seorang Mukmin berdoa, maka Allah pun berkata kepada Jibril AS, ‘Wahai Jibril! Tahan dulu untuk memenuhi hajatnya karena Aku sungguh sangat senang mendengar lantunan doanya.’ Apabila orang kafir berdoa, Allah pun berkata kepadanya, ‘Wahai Jibril! Penuhi apa yang menjadi hajatnya karena sesungguhnya Aku tidak suka mendengar lantunan doanya,’’” (Lihat Jalaluddin As-Suyuthi, Al-Haba`ik fi Akhbaril Mala`ik, [Beirut, Darul Kutub Al-‘Ilmiyyah: 1985 M/1405 H], cetakan pertama, halaman 24).

Dari pelbagai keterangan ini, kita dapat menyimpulkan bahwa malakat Jibril AS hingga kini masih mengemban tugas dari Allah SWT di samping tugas menurunkan wahyu. Malakat Jibril AS mengatur angin, memenuhi atau menahan hajat manusia, dan membawa rahmat bagi mereka yang menjaga kesucian saat sakaratul maut. Wallahu a‘lam. (Alhafiz K)

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Terkait