Nasional

Penggubah Syiir Tanpo Waton Bakal Lantunkan Al-Qur’an dan Shalawat di Pelantikan JATMAN

Senin, 7 Juli 2025 | 06:30 WIB

Penggubah Syiir Tanpo Waton Bakal Lantunkan Al-Qur’an dan Shalawat di Pelantikan JATMAN

KH Mohammad Nizam Ash-Shafa (foto: Instagram Ahlusshafa walwafa)

Jakarta, NU Online

 

KH Mohammad Nizam as-Shafa, Penggubah Syiir Tanpo Waton akan melantunkan ayat suci Al-Qur’an dan shalawat di pelantikan Idarah ‘Aliyyah Jami’iyyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah (JATMAN) masa khidmah 2025-2030. Pelantikan ini akan diselenggarakan di Pondok Pesantren An-Nawawi, Berjan, Purworejo, Jawa tengah pada Senin (7/7/2025).

 

Ketua Panitia Pelantikan dan Rakernas I JATMAN KH Luqmanul Hakim mengkonfirmasi bahwa pria yang akrab disapa Gus Nizam akan hadir dalam pelantikan tersebut.

 

“Pastinya sudah (meluangkan jadwal) ya,” ujarnya saat dihubungi NU Online pada Ahad (6/7/2025) malam.

 

Kiai Luqman menyampaikan bahwa Gus Nizam sendiri yang menawarkan diri untuk hadir dan tampil dalam pelantikan JATMAN nanti.

 

“Keinginan beliau (Gus Nizam) dalam rangka untuk turut serta memeriahkan acara pelantikan pengurus JATMAN yang baru,” jelasnya.

 

Ia mengatakan bahwa acara pelantikan JATMAN akan dilaksanakan selama dua hari, tetapi Gus Nizam hanya hadir dalam hari pertama (7 Juli).

 

“Beliau hanya hadir dalam pembukaan saja, mengisi waktu sebelum acara inti dimulai,” ucap Kiai Luqmanul.

 

Profil Gus Nizam

 

Dilansir dari artikel Gus Nizam lahir dari pasangan KH Ahmad Saiful Huda dan Nyai Siti Maryam pada 23 Oktober 1973 di Sidoarjo, Jawa Timur. Hal ini sebagaimana dilansir dari artikel alif.id yang ditulis Yuniar Indra Yahya berjudul Esais Muda Pesantren (1): KH. Mohammad Nizam As-Shofa: Peran dan Kontribusinya dalam Islam Melalui Syi’ir Tanpo Waton.

 

Selain syiir tanpo waton ‘Gus Dur’, Gus Nizam juga aktif dalam menggubah syiir hasil karangannya sendiri. Beberapa karyanya yaitu Mengenal Tarekat Naqsabandiyah Mujaddadiyah Khalidiyah serta Istighasah As-Shofa, berisi pujian-pujian dan syiir.

 

Saat ini, Gus Nizam masih sebagai pengasuh Yayasan Pesantren Ahlus Shafa wal Wafa di Simoketawang, Wonoayu, Sidoarjo.

 

Semasa kecil, ia belajar di MI Bahrul Ulum, Krian, Sidoarjo. Setelah lulus, Gus Nizam melanjutkan pendidikannya di MTs Junwangi sekaligus mondok di Pesantren Darul Fala, pimpinan Kiai Iskandar Umar Abdul Latif. Setelah itu ia melanjutkan ke Pesantren Lirboyo, Kediri dan pindah ke Aceh untuk merantau, tanpa sekolah. 

 

Setelah dua tahun di Aceh, Gus Nizam melanjut pendidikan Aliyah El-Nurul El-Kassyaf. Tamat dari situ, ia melanjutkan kuliah di Institut Sholahudin Al-Ayyubi, fakultas Adab dan Humaniora prodi Sastra. Menginjak semester ke-7, ia putus kuliah, dan pada tahun 1995 Gus Nizam berangkat ke Mesir atas beasiswa dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

 

Pulang dari Mesir, Gus Nizam melanjutkan perjuangan ayahnya dengan berdakwah dan pengajian rutin. Pada 24 Mei 2002, ia menikah dengan Nyai Zuhdiyah dan dikaruniai tiga putri dan tiga putra, sebagai berikut Sofia Aqila As-Shofa, Aliyah Zahwa As-Shofa, Muhammad Ali Wafa As-Shofa (wafat), Wafia Izzah Aqila As-Shofa, Muhammad Sulaiman Wafa, dan As’ad Syah Wafi.