“Ada perlu apa?” tanya si kikir.
“Tolong, barangkali ada roti atau nasi,” jawab pengemis.
“Nggak punya,” sahut si kikir.
“Atau makanan apa saja, Pak,” kata pengemis.
“Juga nggak ada,” jawab si kikir.
“Baiklah, saya minta air saja.”
“Air juga nggak punya, mengerti!” bentak si kikir.
“Lalu apa perlunya bapak tinggal di rumah sebaik ini, kan lebih baik ikut saya, Pak!” kata pengemis.
“Ikut ke mana?” tanya si kikir heran.
“Tentu saja ikut mengemis. Daripada bapak sudah enggak punya apa-apa, bahkan air saja tidak punya,” kata pengemis sambil terus pergi.
“Sialan,” gumam si kikir. (Red Alhafiz K)
*) dikutip dari Kasykul, Kumpulan Cerita Lucu, karya KH Bisri Mustafa.
Terpopuler
1
Lembaga Falakiyah PBNU Ikhbarkan 1 Dzulqa’dah 1445 H Jatuh pada Jumat 10 Mei 2024
2
Khutbah Jumat: Bukan Keturunan Jadikan Mulia, Ketakwaanlah Pembedanya
3
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Raos Syukur marang Gusti Allah
4
Cetak Ahli Falak, Pesantren Tambakberas Ajarkan Santri Kitab Sullamun Nairoin hingga Praktik Lapangan
5
Tafsir Surat Al-Hujurat Ayat 13: Larangan Membangga-banggakan Garis Keturunan
6
Kilas Balik Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956
Terkini
Lihat Semua