Khutbah

Khutbah Jumat: Urgensi Dukungan Kemerdekaan bagi Palestina

Jum, 14 Juni 2024 | 08:30 WIB

Khutbah Jumat: Urgensi Dukungan Kemerdekaan bagi Palestina

Khutbah Jumat tentang dukungan kemerdekaan bagi Palestina (freepik).

Konflik di Palestina telah menjadi sorotan dunia selama bertahun-tahun. Di tengah ketegangan politik, pertumpahan darah dan penderitaan yang dialami oleh rakyat Palestina, penting bagi kita untuk selalu memberikan dukungan dan solidaritas kepada mereka. Dukungan ini tidak hanya berkaitan dengan aspek kemanusiaan dan persaudaraan sesama muslim saja, namun juga melibatkan nilai keadilan, solidaritas internasional, perdamaian global dan penegakan hak asasi manusia.
 

Naskah khutbah Jumat berikut ini dengan judul, “Khutbah Jumat: Urgensi Dukungan Kemerdekaan bagi Palestina”. Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat!
 


Khutbah I

 

الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِي تَفَرَّدَ فِي أَزَلِيَّتِهِ بِعِزِّ كِبْرِيَائِهِ، وَتَوَحَّدَ فِي صَمَدِيَّتِهِ بِدَوَامِ بَقَائِهِ، وَنَوَّرَ بِمَعْرِفَتِهِ قُلُوْبَ أَوْلِيَائِهِ، اَلدَّاعِي اِلَى بَابِهِ وَالْهَادِي لِأَحْبَابِهِ وَالْمُتَفَضِّلِ بِإِنْزَالِ كِتَابِهِ، تَبْصِرَةً وَذِكْرَى لِلْإِسْتِعْدَادِ لِيَوْمِ لِقَائِهِ. فَسُبْحَانَ مَنْ تَقَرَّبَ بِرَأْفَتِهِ وَرَحْمَتِهِ، وَتَعَرَّفَ اِلىَ عِبَادِهِ بِمَحَاسِنِ صِفَاتِهِ، فَانْبَسَطُوْا لِذِكْرِهِ وَدُعَائِهِ. آحْمَدُهُ حَمْدَ مُعْتَرِفٍ بِالْعَجْزِ عَنْ آلاَئِهِ، مُنْتَظِرٍ زَوَائِدَ بِرِّهِ وَوَلاَئِهِ
 

‎أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةً ضَمِنَ الْحُسْنَى لِقَائِلِهَا يَوْمَ لِقَائِهِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ خَاتَمُ أَنْبِيَائِهِ وَسَيِّدُ أَصْفِيَائِهِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ، وَمَنِ اقْتَفَى أثَرَهُمْ اِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ فَفَازَ بِاقْتِفَائِهِ. أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَاِيَايَ أَوَّلاً بِتَقْوَى اللهِ تَعَالىَ وَطَاعَتِهِ، بِامْتِثَالِ أَوَامِرِهِ وَاجْتِنَابِ نَوَاهِيْهِ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلاً مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ البَصِيرُ
 

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Alhamdulillâhi rabbil alamin, puji syukur kepada Allah swt, yang telah menjadikan tanah Palestina sebagai tanah yang suci, tempat bersejarah yang kaya akan nilai-nilai keagamaan dan budaya. Maka, kita sebagai umat Islam memiliki tanggung jawab baik secara agama maupun secara moral, untuk menjaga keagungan dan keberkahan tanah Palestina serta memberikan dukungan kepada rakyat Palestina yang sedang menjalani cobaan yang sangat berat.
 

Shalawat dan salam mari kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad saw, utusan Allah yang diutus sebagai rahmat bagi alam semesta, yang telah mengajarkan kepada kita nilai-nilai keadilan, kasih sayang dan persaudaraan. Semoga kita semua diakui sebagai umatnya, mendapatkan syafaatnya kelak di hari kiamat, dan bisa berkumpul dengannya di dalam surga yang penuh dengan nikmat. Amin ya rabbal alamin.
 

Sudah menjadi kewajiban bagi kami selau khatib pada shalat Jumat, untuk mengajak kepada diri sendiri, keluarga dan semua jamaah yang hadir, untuk terus meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt. Sebab, meningkatkan keimanan merupakan pondasi utama dalam menjalani kehidupan sebagai seorang muslim yang taat dan bertakwa.
 

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Dalam menghadapi konflik dan cobaan yang semakin kompleks di Palestina ini, keimanan dan ketakwaan yang kokoh menjadi sumber kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi segala tantangan. Dengan meningkatkan keimanan, kita semua akan lebih mampu menjalani tugas-tugas keagamaan dan kemanusiaan dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.
 

Meningkatkan keimanan tidak hanya sekadar ibadah dan ritual sunnah saja, namun juga berarti memperkuat hubungan dengan sesama manusia. Dengan keimanan yang kuat, kita akan lebih peka terhadap penderitaan sesama, lebih peduli terhadap isu-isu kemanusiaan, dan lebih gigih memperjuangkan keadilan dan perdamaian. Karena itu, tiba saatnya bagi kita semua, untuk sama-sama memperjuangkan kemerdekaan Palestina, serta tidak bosan-bosan memberikan dukungan dan solidaritas kepada saudara-saudara yang ada di sana.
 

Palestina sebagaimana yang kita ketahui, memiliki sejarah yang sangat luar biasa dalam peradaban Islam. Salah satunya, sebagaimana disebutkan oleh Allah swt dalam Al-Qur’an, yaitu sebagai salah satu tempat, di mana Rasulullah saw melakukan Isra Mi’raj. Dalam Al-Qur’an disebutkan:
 

‎سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلاً مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ البَصِيرُ
 

Artinya, “Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.” (QS Al-Isra’: 1).
 

Makna dan kandungan yang ada pada ayat di atas adalah Allah swt tidak hanya menjelaskan kepada kita semua, bahwa Masjidil Aqsa di Palestina sebagai salah satu tempat yang disinggahi oleh Rasulullah sebelum melakukan Mi’raj, namun juga menjelaskan bahwa tanah-tanah yang ada di sekitar Masjidil Aqsa juga menjadi tanah yang diberkahi. Karena itu, Rasulullah tidak pernah melarang bagi siapa saja untuk mengunjungi Masjidil Aqsa.
 

Berdasarkan keagungan dan kemuliaan yang ada pada Masjidil Aqsa, maka setiap ibadah-ibadah yang dilakukan oleh umat Islam di masjid tersebut memiliki nilai pahala dan keutamaan yang lebih besar daripada ibadah-ibadah yang dilakukan di selain mesjid tersebut. Karena itu, Rasulullah tidak melarang bagi siapa saja untuk bepergian menuju masjid tersebut, sebagaimana disebutkan dalam riwayat Imam Al-Bukhari, Nabi saw bersabda:
 

لاَ تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلاَّ إِلَى ثَلاَثَةِ مَسَاجِدَ: الْمَسْجِدُ الْحَرَامِ، وَمَسْجِدِي، وَبَيْتُ الْمَقْدِسِ
 

Artinya, “Janganlah kamu mengencangkan pelana (melakukan perjalanan jauh) kecuali untuk mengunjungi tiga masjid, yaitu: (1) Masjidil Haram; (2) masjidku (Masjid Nabawi); dan (3) Masjidil Aqsa.” (HR Al-Bukhari).
 

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Tidak hanya itu, kita sebagai saudara seagama dengan penduduk mayoritas yang ada di Palestina, sudah seyogyanya memberikan dukungan penuh terhadap kemerdekaan mereka. Dalam hal ini, Nabi kita menggambarkan bahwa hubungan antara sesama muslim seperti sebuah bangunan yang harus saling melengkapi, saling menguatkan dan saling
 

Dalam hadits yang berasal dari Abu Musa Al-Asy’ari, Nabi bersabda:
 

‎إِنَّ الْمُؤْمِنَ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا
 

Artinya, “Sungguh orang beriman terhadap orang beriman lainnya bagaikan satu bangunan, yang satu sama yang lainnya saling menguatkan.” (HR Al-Bukhari).
 

Karena itu, para jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah, mari kita tumbuhkan solidaritas dan kita dukung semampu kita terhadap saudara-saudara kita yang ada di Palestina. Kita tolong dengan aksi yang nyata kebutuhan-kebutuhan yang mereka butuhkan. Sebab, jika kita bisa memberikan pertolongan kepada sesama muslim, maka selama itu pula Allah swt akan memberikan pertolongan dan perlindungan kepada kita semua. Hal ini sebagaimana ditegaskan oleh Rasulullah saw dalam salah satu haditsnya:
 

‎اَللهُ فِى عَوْنِ الْعَبْدِ مَا دَامَ الْعَبْدُ فِى عَوْنِ أَخِيْهِ
 

Artinya, “Allah akan senantiasa menolong seorang hamba, selama hamba tersebut mau menolong saudaranya.” (HR Abu Hurairah).
 

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Demikian khutbah Jumat perihal urgensi dukungan kemerdekaan bagi Palestina. Semoga khutbah ini menjadi motivasi dan penyemangat bagi kita semua untuk terus saling tolong-menolong, saling mendukung kepada saudara-saudara kita, terkhusus saudara kita yang ada di Palestina. Semoga kita digolongkan sebagai hamba Allah yang peduli terhadap sesama, sehingga Allah juga akan peduli kepada kita semua. Amin ya Rabbal 'alamin.
 

‎بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ هَذَا الْيَوْمِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَاِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الصَّلَاةِ وَالصَّدَقَةِ وَتِلَاوَةِ الْقُرْاَنِ وَجَمِيْعِ الطَّاعَاتِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ جَمِيْعَ أَعْمَالِنَا إِنَّهُ هُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
 

 

Khutbah II


اَلْحَمْدُ للهِ حَمْدًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، اِلَهٌ لَمْ يَزَلْ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيْلًا. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَحَبِيْبُهُ وَخَلِيْلُهُ، أَكْرَمِ الْأَوَّلِيْنَ وَالْأَخِرِيْنَ، اَلْمَبْعُوْثِ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ كَانَ لَهُمْ مِنَ التَّابِعِيْنَ، صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِيْنَ
 

‎أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَذَرُوْا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ. وَحَافِظُوْا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ وَالصَّوْمِ وَجَمِيْعِ الْمَأْمُوْرَاتِ وَالْوَاجِبَاتِ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ بِنَفْسِهِ. وَثَنَى بِمَلَائِكَةِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ. إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً
 

‎اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِيْ العَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وِالْأَمْوَاتِ. اَللّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَةً، اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
 

‎عِبَادَ اللهِ، اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرُكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ


Ustadz Sunnatullah, Pengajar di Pondok Pesantren Al-Hikmah Darussalam Durjan Kokop Bangkalan Jawa Timur.