Nasional

4 Pesan Sosial Rasulullah Jadi Refleksi Gen Z pada Tahun Baru Islam 1447 H

NU Online  ยท  Jumat, 27 Juni 2025 | 23:00 WIB

4 Pesan Sosial Rasulullah Jadi Refleksi Gen Z pada Tahun Baru Islam 1447 H

Pendakwah muda Romzy Ahmad dalam kegiatan Peaceful Muharram bersama Gen Z yang digelar Direktorat Penerangan Agama Islam, Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama, di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (27/6/2025). (Foto: dok. Kemenag)

Jakarta, NU Online

Tahun Baru Islam 1447 Hijriah menjadi momentum reflektif bagi generasi muda untuk menata arah hidup dan memperkuat kesadaran sosial-spiritual.


Pendakwah muda Romzy Ahmad mengajak Generasi Z (Gen Z) menjadikan hijrah sebagai proses pembaruan nilai, bukan sekadar peringatan seremonial.


Hal itu ia sampaikan dalam kegiatan Peaceful Muharam bersama Gen Z yang digelar Direktorat Penerangan Agama Islam, Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama, di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (27/6/2025).


Di hadapan lebih dari 2.000 peserta, Romzy mengangkat kembali empat pesan sosial Rasulullah saat hijrah ke Madinah sebagai panduan hidup yang relevan bagi zaman ini.


โ€œKalau kita ingin happy ending, mulailah dengan ar-rujลซโ€˜ ilฤ Allฤh fฤซ al-bidฤyah mengembalikan segala urusan kepada Allah sejak awal,โ€ ujarnya.


Ia menjelaskan bahwa momen hijrah sejatinya mengajarkan orientasi hidup yang utuh dengan kembali kepada Tuhan, membangun perdamaian, dan menyatukan kekuatan sosial serta spiritual dalam kehidupan sehari-hari.


Merujuk hadis Rasulullah, Romzy memaparkan empat pesan utama saat Nabi tiba di Madinah. Pertama, afsyลซ as-salฤm yakni sebarkan salam dan perdamaian.


โ€œPeradaban Islam dibangun di atas semangat damai, bukan konflik atau kebencian. Ini fondasi utama dari hijrah,โ€ tegasnya.


Kedua, aแนญโ€˜imลซ aแนญ-แนญaโ€˜ฤm berilah makan kepada yang membutuhkan. Ia menyebut pesan ini sebagai bentuk nyata kepedulian sosial yang harus hidup dalam keseharian umat Islam.


โ€œIslam bukan hanya bicara akidah, tapi juga kepekaan pada lapar dan duka sesama,โ€ ucapnya.


Pesan ketiga adalah mempererat silaturahmi. Ia menjelaskan bahwa putusnya tali persaudaraan adalah kerusakan sosial.


"Hijrah Rasul juga bermakna membangun masyarakat yang solid, saling merawat dan menguatkan,โ€ lanjutnya.

 

Pesan keempat, wa แนฃallลซ bi al-layli wa an-nฤsu niyฤm yaitu shalatlah di malam hari saat orang lain tidur.


โ€œInilah kekuatan spiritual yang menopang tiga pesan sosial sebelumnya. Islam selalu menjaga keseimbangan antara jiwa dan tindakan,โ€ imbuhnya.


Romzy juga mengingatkan bahwa hijrah di era kini bukan perpindahan tempat, melainkan perpindahan nilai.


"Hijrah dari lalai ke sadar, dari egoisme ke kepedulian, dari pasif ke produktif. Itulah hijrah yang dibutuhkan hari ini,โ€ katanya.


Ia mengutip pemikiran KH Said Aqil Siroj bahwa Islam bukan semata laws and doctrines (hukum dan doktrin), tetapi juga agama kebudayaan dan kemanusiaan universal.


โ€œKalau kita ingin Islam menjadi rahmat bagi semesta, bangunlah Islam yang memuliakan manusia,โ€ ujarnya.


โ€œHijrah Rasul bukan kisah masa lalu, tapi cahaya bagi masa depan. Saatnya Gen Z membawa nilai-nilai ini ke ruang publik. Bangun peradaban Islam dengan damai, adab, dan akhlak mulia,โ€ pungkas Romzy.


Sebagai informasi, kegiatan ini turut dihadiri Menteri Agama Nasaruddin Umar, Dirjen Bimas Islam Abu Rokhmad, Direktur Penerangan Agama Islam Ahmad Zayadi, dan Kasubdit Kemitraan Umat Islam Ali Sibromalisi. Mereka memberi dukungan penuh atas inisiatif dakwah kreatif yang membumi dan menyentuh realitas anak muda.


Acara dirancang dengan format dialog inspiratif dan ditutup dengan doa bersama serta deklarasi damai. Para peserta berasal dari komunitas pelajar, mahasiswa, hingga aktivis muda dari berbagai daerah.