6 Niat Puasa Ramadhan, Lengkap Arab, Latin, dan Terjemah
NU Online ยท Senin, 11 Maret 2024 | 13:00 WIB
Haekal Attar
Kontributor
Jakarta, NU Online
Niat puasa ramadhan merupakan rukun atau syarat sah puasa. Ada beberapa pelafalan niat puasa Ramadhan. Perbedaan dalam cara mengucapkan niat puasa Ramadhan ini tidak mengubah makna dasar dari niat tersebut.
Berdasarkan artikel Lafal Niat Puasa Ramadhan di NU Online, menjelaskan bahwa redaksi niat puasa nomor 1 diambil dari Kitab Minhajut Thalibin dan Perukunan Melayu. Redaksi nomor 2 dan 6 berasal dari Kitab Asnal Mathalib. Redaksi nomor 3 dikutip dari Kitab Hasyiyatul Jamal dan Kitab Irsyadul Anam. Sedangkan redaksi nomor 4 dan 5 diambil dari Kitab Iโanatut Thalibin.
1. ููููููุชู ุตูููู
ู ุบูุฏู ุนููู ุฃูุฏูุงุกู ููุฑูุถู ุดูููุฑู ุฑูู
ูุถูุงูู ูุฐููู ุงูุณููููุฉู ููููู ุชูุนูุงููู
Nawaitu shauma ghadin โan adฤโi fardhi syahri Ramadhฤna hฤdzihis sanati lillฤhi taโฤlฤ
Artinya, โAku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah taโala.โ
Kata โRamadhanaโ dianggap sebagai mudhaf ilaihi sehingga diakhiri dengan fathah yang menjadi tanda khafadh atau tanda jarr-nya. Sedangkan kata โsanatiโ diakhiri dengan kasrah sebagai tanda khafadh atau tanda jarr dengan alasan lil mujawarah.
Baca Juga
Tujuh Faedah Puasa Ramadhan
2. ููููููุชู ุตูููู
ู ุบูุฏู ุนููู ุฃูุฏูุงุกู ููุฑูุถู ุดูููุฑู ุฑูู
ูุถูุงูู ูุฐููู ุงูุณููููุฉู ููููู ุชูุนูุงููู
Nawaitu shauma ghadin โan adฤโi fardhi syahri Ramadhฤna hฤdzihis sanata lillฤhi taโฤlฤ.
โAku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah taโala.โ
Kata โRamadhanaโ dianggap sebagai mudhaf ilaihi sehingga diakhiri dengan fathah yang menjadi tanda khafadh atau tanda jarrnya. Sedangkan kata โsanataโ diakhiri dengan fathah sebagai tanda nashab atas kezharafannya.
3. ููููููุชู ุตูููู
ู ุบูุฏู ุนููู ุฃูุฏูุงุกู ููุฑูุถู ุดูููุฑู ุฑูู
ูุถูุงูู ูุฐููู ุงูุณููููุฉู ููููู ุชูุนูุงููู
Nawaitu shauma ghadin โan adฤโi fardhi syahri Ramadhฤni hฤdzihis sanati lillฤhi taโฤlฤ.
โAku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah taโala.โ
Kata โRamadhaniโ dianggap sebagai mudhaf ilaihi yang juga menjadi mudhaf sehingga diakhiri dengan kasrah yang menjadi tanda khafadh atau tanda jarrnya. Sedangkan kata โsanatiโ diakhiri dengan kasrah sebagai tanda khafadh atau tanda jarr atas badal ย kata "hฤdzihi" yang menjadi mudhaf ilaihi dari "Ramadhani".
4. ููููููุชู ุตูููู
ู ุฑูู
ูุถูุงูู
Nawaitu shauma Ramadhฤna
Artinya, โAku berniat puasa bulan Ramadhan.โ
5. ููููููุชู ุตูููู
ู ุบูุฏู ู
ููู/ุนููู ุฑูู
ูุถูุงูู
Nawaitu shauma ghadin min/'an Ramadhฤna
โโโโโโโArtinya, โAku berniat puasa esok hari pada bulan Ramadhan.โ
6. ููููููุชู ุตูููู
ู ุงููุบูุฏู ู
ููู ููุฐููู ุงูุณููููุฉู ุนููู ููุฑูุถู ุฑูู
ูุถูุงูู
Nawaitu shaumal ghadi min hฤdzihis sanati โan fardhi Ramadhฤna.
Artinya, โAku berniat puasa esok hari pada tahun ini perihal kewajiban Ramadhan.โ
Adapun redaksi pelafalan yang tampaknya sulit diterima menurut kaidah gramatikal bahasa Arab (nahwu) adalah komposisi sebagai berikut:
ููููููุชู ุตูููู
ู ุบูุฏู ุนููู ุฃูุฏูุงุกู ููุฑูุถู ุดูููุฑู ุฑูู
ูุถูุงูู ูุฐููู ุงูุณููููุฉู ููููู ุชูุนูุงููู
Nawaitu shauma ghadin โan adฤโi fardhi syahri Ramadhฤni hฤdzihis sanatu lillฤhi taโฤlฤ
Redaksi pelafalan tersebut tampaknya sulit diterima menurut kaidah ilmu nawhu karena menganggap kata โRamadhaniโ sebagai mudhaf dan diakhiri dengan โsanatuโ yang entah apa kedudukan gramatikalnya karena agak jauh ta'wilnya untuk ditarik ke arah mana pun.
Adapun argumentasi madzhab Syafiโi atas kewajiban niat puasa wajib di malam hari ditunjukkan antara lain oleh Syekh Sulaiman Al-Bujairimi dalam Hasyiyatul Iqnaโ-nya sebagai berikut:
ููุดุชุฑุท ููุฑุถ ุงูุตูู
ู
ู ุฑู
ุถุงู ุฃู ุบูุฑู ููุถุงุก ุฃู ูุฐุฑ ุงูุชุจููุช ููู ุฅููุงุน ุงูููุฉ ูููุง ููููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
: ู
ู ูู
ูุจูุช ุงูููุฉ ูุจู ุงููุฌุฑ ููุง ุตูุงู
ูู. ููุง ุจุฏ ู
ู ุงูุชุจููุช ููู ููู
ูุธุงูุฑ ุงูุฎุจุฑ
Artinya, โDisyaratkan memasang niat di malam hari bagi puasa wajib seperti puasa Ramadhan, puasa qadha, atau puasa nadzar. Syarat ini berdasar pada hadits Rasulullah SAW, โSiapa yang tidak memalamkan niat sebelum fajar, maka tiada puasa baginya.โ Karenanya, tidak ada jalan lain kecuali berniat puasa setiap hari berdasar pada redaksi zahir hadits,โ (Lihat Syekh Sulaiman Al-Bujairimi, Hasyiyatul Iqnaโ, [Beirut, Darul Fikr: 2007 M/1428 H], juz II).
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Meski Indonesia Tak Bisa Lolos Langsung, Peluang Piala Dunia Belum Pernah Sedekat Ini
3
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
4
Cerpen: Tirakat yang Gagal
5
Jamaah Haji Indonesia Diimbau Tak Buru-buru Thawaf Ifadhah, Kecuali Jamaah Kloter Awal
6
Jamaah Haji Indonesia Bersyukur Tuntaskan Fase Armuzna
Terkini
Lihat Semua